Bola.com, Surabaya - Pemkot Surabaya berencana untuk membuat museum di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Hal ini tidak lepas dari peran Stadion GBT yang sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menuturkan bahwa pihaknya akan membuat paket wisata ke Stadion GBT. Dengan begitu, semangat para pesepak bola muda akan terjaga dengan melihat nilai historis stadion tersebut.
“Belajar dari ini semua, ke depan kami akan buatkan paket wisata ke GBT. Nantinya akan kami buatkan ruangan khusus untuk memajang jersey tim yang pernah bermain di GBT selama Piala Dunia U-17 2023,” ungkap Eri Cahyadi.
“Kami sampaikan kepada PSSI dan FIFA, kalau ada branding (striker) jangan dilepaskan. Ini supaya memberi semangat kepada Arek-Arek Suroboyo. Surabaya terkenal sebagai kota sepak bola,” imbuhnya.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kenangan di Piala Dunia U-17 2023
Kota Surabaya telah merampungkan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Sebanyak empat hari pertandingan digelar, yakni tiga hari fase grup dan satu hari babak 16 besar.
Piala Dunia U-17 2023 sendiri dimulai dari Grup A yang dibuka pada 10 November 2023 lalu. Empat tim bersaing di Grup, yakni Timnas Indonesia U-17, Maroko, Ekuador, dan Panama.
Terakhir, babak 16 besar digelar pada 21 November dengan menggelar dua laga, yakni Mali kontra Meksiko dan Maroko melawan Iran.
Potensi Besar
Eri Cahyadi memandang potensi wisata sepak bola di Stadion GBT bisa meniru cara yang dilakukan oleh klub-klub Eropa.
“GBT ini setelah pertandingan U-17 akan kami kembangkan jadi wisata stadion. Kalau Madrid punya, Barcelona punya, Surabaya juga punya GBT yang pernah jadi venue Piala Dunia,” ujar Eri Cahyadi.
“Kami akan membuat ruangan khusus yang memiliki sejarah. Kami meminta kepada PSSI, siapa saja kapten yang pernah bermain di Surabaya. Ketika ada wisatawan datang, akan kami sambungkan ke GBT, terutama anak-anak sekolah dan SSB,” tuturnya.
Ekonomi Tumbuh
Piala Dunia U-17 telah membuat banyak masyarakat datang ke Surabaya. Dari situ, sektor ekonomi bisa bergerak lebih besar. Mulai dari hotel, tempat wisata, hingga penggunaan transportasi jadi lebih meningkat.
Selain itu, antusiasme penonton juga terlihat dalam babak 16 besar di Surabaya. Meski tidak ada Timnas Indonesia yang berlaga, jumlah penonton yang menyaksikan laga itu cukup banyak.