Bola.com, Malang - Arema FC masih berkuatat di zona degradasi BRI Liga 1 2023/2024. Tim besutan Fernando Valente itu masih terpaku di posisi ke-16 dengan mengoleksi 18 poin. Dua kekalahan beruntun dari Persik Kediri dan Bali United membuat Singo Edan berjarak lima poin dari tim di atasnya, Persita Tangerang.
Bukan pekerjaan ringan bagi Arema FC untuk naik posisi. Meski BRI Liga 1 masih menyisakan 13 pertandingan lagi, situasi Arema FC yang terpuruk membuat mantan pemainnya ikut prihatin, termasuk bek asal Brasil, Arthur Cunha.
Bek asing asal Brasil yang membela Arema FC pada 2017 hingga 2019 itu saat ini masih mengikuti perkembangan bekas timnya.
"Arema FC tim besar. Semoga tidak terdegradasi, karena tempat mereka ada di Liga 1," ujar Arthur Cunha.
Saat ini Arthur Cunha sudah tidak aktif menjadi pesepak bola. Meski usianya baru berusia 33 tahun, mantan bek Arema FC itu memilih pensiun karena cedera pinggang.
Berkomunikasi dengan Charles Almeida
Kendati sudah tidak aktif menjadi pesepak bola, Arthur Cunha ternyata masih memberikan perhatian terhadap sepak bola Indonesia dan Arema FC. Apalagi saat ini di skuad Singo Edan ada rekannya dari Brasil, Charles Raphael Almeida.
"Kami berkomunikasi. Beberapa hari lalu sempat video call. Dia memberi tahu kalau sekarang bermain di posisi stoper," kisah Arthur Cunha.
Arthur Cunha melihat Charles berkontribusi untuk Arema FC. Lantararan rekannya bisa bermain di beberapa posisi berbeda.
Namun, Arthur juga tidak mengesampingkan peran pemain lain. Arthur yakin Singo Edan punya materi pemain yang bisa menyelamatkan tim dari degradasi.
"Pesan saya untuk Charles, dia harus tetap bermain dengan caranya. Ganas dan berikan 100 persen. Kasih semangat juga untuk pemain lain, dan mental harus bekerja untuk fokus penuh selama pertandingan," ujarnya.
Sempat Mengalami Hal Serupa
Selama membela Arema FC, Arthur Cunha sempat mengalami era pasang dan surut prestasi. Pada musim 2018, Singo Edan menjalani start yang buruk. Mereka berada di posisi juru kunci setelah menjalani enam pertandingan awal.
Namun, Singo Edan cepat bangkit. Setelah melengserkan pelatih Joko Susilo, performa Arema FC mulai bangkit. Arema FC berhasil finis di posisi keenam pada Liga 1 2018.
Perbedaannya, musim ini Arema FC masih sulit bangkit meski sudah memasuki putaran kedua. Faktor menjadi tim musafir sangat berpengaruh.
Selain tidak mendapatkan dukungan penuh dari suporter secara langsung, persiapan tim tersita dengan banyaknya waktu yang dihabiskan untuk perjalanan.
Selain bermarkas di Bali, Arema FC masih sering pulang ke Malang untuk berlatih. Plus dengan pertandingan tandang, pemain Arema FC jauh lebih lelah dibandingkan tim lain.