BRI Liga 1: Kisah Unik Pelatih Fisik PSS, Punya Lisensi Lebih Tinggi ketimbang 2 Asisten Pelatih

oleh Ana Dewi diperbarui 07 Des 2023, 16:15 WIB
PSS Sleman Logo (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Sleman - Pelatih fisik PSS Sleman, Kartono Pramdhan segera mengantongi lisensi AFC Pro. Dia bakal punya lisensi kepelatihan paling tinggi ketimbang duo asisten pelatih lokal, Ansyari Lubis dan Washiyatul Akmal.

Saat ini ada tiga asisten pelatih di tim klub berjulukan Super Jawa tersebut. Selain Ansyari Lubis dan Washiyatul Akmal, adapula Srdan Lopicic. Nama terakhir memiliki lisensi UEFA A, sedangkan sisanya PSSI A.

Advertisement

Kartono Pramdhan membeberkan alasan mengikuti kursus tersebut di tengah padatnya jadwal kompetisi.

Menurut dia, kursus kepelatihan penting untuk bekal di masa depan. Sekaligus bisa menambah wawasan baru di dunia kepelatihan sepak bola.

"Alasan saya mengambil lisensi AFC Pro adalah selain perlu legalitas pengakuan sertifikasi kepelatihan, tentu untuk meningkat kemampuan saya dalam dunia kepelatihan sepak bola,” ujarnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Hampir Rampung

Adapun lanjutan kursus lisensi AFC Pro berlangsung sejak 4 Desember lalu dan berakhir pada 12 Desember 2023.

Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu mengatakan, kini dirinya sudah mencapai modul keenam dari rangkaian tujuh modul yang dijalani.

"Saat ini sudah di modul luring, materinya yang pasti pengembangan pengetahuan sepak bola berkaitan dengan trend tactical sepak bola dunia dan analisa," katanya.

"AFC pro dilakukan kurang lebih sudah satu tahun yang terdiri dari tujuh modul. Satu modul daring, satu modul berkunjung ke eropa yaitu Turki, lalu empat modul luring dan satu modul berkunjung ke klub untuk ujian,” tambah dia.

 

 

3 dari 5 halaman

Tantangan

Pria berusia 37 tahun itu menuturkan, banyak tantangan yang dihadapi saat mengikuti kursus kepelatihan.

Namun, tak sedikit pula cerita menarik serta pelajaran yang dipetik ketika bertemu dengan para pelatih senior yang menangani tim-tim di Liga Indonesia.

“Tentu hal tersebut menambah banyak wawasan terkait sepak bola kemudian menambah jaringan kepelatihan dan berbagi pengalaman dengan para pelatih senior," kata Kartono.

"Saya banyak bertemu dengan mereka yang sudah melatih tim yang ikut di kompetisi, yakni coach Bima Sakti, Fakhri Husaini dan Jafri Sastra." 

“Sejauh ini ketika belajar pasti ada tekanan mental karena ada ujian presentasi. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi saya dengan motivasi dalam diri untuk mengatasinya,” lanjutnya.

 

 

4 dari 5 halaman

Diikuti 23 Pelatih

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti tertudnuk saat anak asuhnya menghadapi Timnas Ekuador U-17 pada laga pertama Grup A Piala Dunia U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (10/11/2023) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Kursus kepelatihan AFC Pro Diploma digelar di ASIOP Training Ground Sentul, Bogor, Jawa Barat. Ini merupakan program lanjutan setelah sempat rehat cukup lama.

Ada 23 pelatih yang ambil bagian dalam kursus tersebut. Beberapa di antaranya yaitu Bima Sakti, Eko Purdjianto, Fakhri Husaini, Imran Nahumarury, Jafri Sastra, Kas Hartadi, I Putu Gede, Rasiman, Ricky Nelson hingga Uston Nawawi.

5 dari 5 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait