Bola.com, Jakarta Manajer Manchester United, Erik ten Hag angkat bicara mengenai alasan mencadangkan Marcus Rashford.
Pemain andalan Inggris dan MU itu berada di bangku cadangan saat mereka mengalahkan Chelsea 2-1 di Old Trafford pada Kamis (7/12/2023) dini hari WIB.
Meski selisih tipis, MU mendominasi permainan, dengan Rashford hanya masuk di 10 menit terakhir.
"Tidak, kami bermain buruk sebagai sebuah tim, jadi kami tidak bisa menyalahkan individu atas hal ini. Ini adalah bagian dari rotasi, kami memiliki lini depan yang sangat bagus dan penuh energi dan semua orang harus siap sebagai sebuah tim," kata Ten Hag kepada Amazon Prime.
"Kami menampilkan dua penampilan yang sangat bagus dalam enam hari dan pada hari Sabtu hasilnya buruk, jadi ini perlu diperbaiki. Kami menunjukkan dalam dua pertandingan sebelumnya apa yang kami butuhkan," lanjutnya.
Melempem
Marcus Rashford kehilangan tajinya pada musim ini. Padahal pada musim lalu, penyerang Timnas Inggris ini tampil luar biasa dengan begitu banyak gol dicetaknya setelah Piala Dunia 2022 berakhir.
Namun, pada musim ini Rashford tercatat baru mencetak dua gol di Premier League, termasuk ketika menang 3-0 di markas Everton. Ini menjadi bukti otentik yang tak bisa ditepis oleh Rashford yang pada paruh pertama musim ini merasa bermain tidak di posisi aslinya.
Erik ten Hag memang sempat memainkannya sebagai penyerang tengah pada paruh pertama musim ini, membuat Marcus Rashford merasa tidak bisa mengembangkan permainannya, terutama karena ia terbiasa bermain di sisi sayap.
Namun, ketika Rasmus Hojlund atau Anthony Martial ada di posisi ujung tombak MU, Rashford tetap tak bisa mengembangkan permainan. Bahkan sebagai pemain yang seharusnya sudah termasuk pemain senior di skuad The Red Devils, Rashford dianggap belum bisa memberi contoh untuk pemain muda MU lainnya.
Tak Mau Coba-coba
Ten Hag saat ini memprioritaskan kekompakan pemain MU dan tak mau mengambil risiko.
“Saya pikir para penggemar telah melihat bagaimana kami bermain melawan Everton, melawan Galatasaray dan bagaimana kami bertahan sebagai sebuah tim, bermain sebagai sebuah tim, betapa kompaknya kami. Saat menguasai bola, kami dominan, mendikte dan menciptakan banyak peluang bagus, banyak gol bagus.