Nestapa Klub Raksasa Brasil, Santos: Membesarkan Pele, Terdegradasi Setelah 111 Tahun Berdiri

oleh Aryo Atmaja diperbarui 09 Des 2023, 16:30 WIB
Pemain Santos Brasil meninggalkan lapangan pada babak pertama pertandingan sepak bola Copa Sudamericana melawan Banfield Argentina di Banfield, Argentina, 5 April 2022. Santos terdegradasi Rabu, 6 Desember 2023, untuk pertama kalinya di liga Brasil. (AP Photo/Gustavo Garello, File)

Bola.com, Jakarta - Menjadi hari kelabu yang bakal sulit dilupakan oleh para penggemar klub legendaris Brasil, Santos pada Rabu (6/12/2023). Klub raksasa negeri Samba itu harus terdegradasi untuk pertama kalinya sejak 111 tahun berdiri.

Ya, Santos terdegradasi ke kasta kedua. Kepastian degradasi itu didapat Santos usai kalah 1-2 dari Fortaleza pada Rabu (6/12/2023) malam waktu Brasil atau Kamis (7/122023) siang WIB.

Advertisement

Kekalahan ini membuat Santos berada di papan bawah. Santos bertengger di peringkat ke-17 atau batas akhir zona degradasi. Dari 38 pertandingan musim ini, mantan klub legenda Brasil, Pele ini mengoleksi 43 poin.

Dengan ini hanya tersisa dua klub Brasil yang belum pernah main di kasta kedua dan seterusnya, yakni Sao Paulo dan Flamengo. Musim ini kedua klub itu berada di papan tengah.

Terdegradasinya Santos ini menjadi pukulan keras bagi masyarakat kota Santos. Mereka tak pernah membayangkan klub yang pernah membesarkan Pele hingga NeymarJr harus tampil di kasta kedua.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Klub Bersejarah

Di level klub, Pele yang semasa aktif bermain tercatat hanya membela dua klub hingga ia pensiun pada 1977, yaitu Santos dan New York Cosmos, pernah mencetak total 127 gol selama setahun pada 1959, meski tak ada bukti konkret atas raihan tersebut. (AFP)

Santos berdiri sejak 1912 ini adalah klub yang sangat dihormati dan disegani di Brasil berkat kebiasaannya menelurkan bintang muda berbakat. Tak heran jika para bakat muda yang dihasilkan oleh Akademi Santos juga menjadi tulang punggung bagi Timnas Brasil.

Tak hanya sebagai pencetak bakat muda potensial saja, Santos juga mampu meraih berbagai prestasi. Terutama di masa keemasan mereka pada tahun 60-an hingga 70-an. Aktornya siapa lagi kalau bukan sang maestro Pele dan pelatih yang terkenal saat itu, Lula.

Pada musim 1962-1963, Santos seperti menyentuh langit. Merebut treble winner pada eranya dengan menjuarai Liga Brasil, Piala Libertadores, dan Piala Interkontinental

Bisa dibilang trofi yang memenuhi lemari Santos diperoleh di era tersebut. Seperti 6 gelar Liga Brazil serta 2 gelar Copa Libertadores. Mereka bahkan sempat dicap sebagai simbol bagi lahirnya ciri khas sepakbola Brazil, jogo bonito.

3 dari 5 halaman

Masih Ganas di Era Milenium Baru

Pemain Santos FC Neymar memberi isyarat saat menghadapi Mexico's America pada Copa Libertadores 2011 di Stadion Vila Belmiro, Santos, Brasil, 27 April 2011. (AFP PHOTO/Nelson ALMEIDA)

Pascaera kejayaan bersama Pele, Santos masih setia merawat jati dirinya sebagai klub berprestasi yang identik mencetak pemain muda berbakat.

Menjadi juara Liga Brazil lagi pada tahun 2002 dan 2004, lalu juara Copa Libertadores lagi di tahun 2011, serta raihan gelar Recopa Sudamericana di tahun 2012, telah jadi bukti bahwa mereka masih perkasa.

Pemain seperti Diego Ribas, Robinho, Elano, Ganso, hingga Neymar adalah beberapa pilar yang sempat memberikan gelar bagi Santos pasca Pele. Namun di saat mereka menikmati kesuksesan di era sepakbola modern seperti sekarang ini, mereka juga diselimuti akan masalah internal yang serius yakni utang.

4 dari 5 halaman

Santos Era Terkini

Memasuki era saat ini, Santos berangsur-angsur menjadi tim yang seperti kapal oleng. Mereka sering gonta-ganti pelatih. Meski sudah bisa beroperasi di bursa transfer, mereka tetap saja kekurangan talenta yang menonjol di klub. Padahal mereka sempat untung besar ketika melepas Angelo dan Deivid Washington ke Chelsea dengan harga mahal.

Tapi mereka malah membeli pemain uzur macam Tomas Rincon maupun Julio Furch. Andalan Santos musim ini mungkin hanya Marcos Leonardo, permata muda sekaligus top skor Santos musim ini yang diincar Real Madrid.

Dengan racikan pelatih caretaker keempat musim ini Marcelo Fernandes, Santos tak kunjung bangkit. Mereka lama terseok di papan bawah klasemen Liga Brasil. Tak seperti musim-musim sebelumnya yang selamat, musim 2023 ini benar-benar menjadi mimpi buruk.

5 dari 5 halaman

Degradasi

Puncaknya pada hari Rabu kemarin. Diharapkan bisa menang di laga pekan terakhir Liga Brasil melawan Fortaleza, namun apalah daya Santos takluk di hadapan ribuan pendukungnya sendiri di Estadio Urbano Caldeira 1-2.

Hasil tersebut membuat seluruh publik Santos menangis karena harus menerima kenyataan pahitnya terdegradasi. Santos harus puas mengakhiri musim ini dengan finis di peringkat ke-17 dengan torehan 43 poin dari 38 laga. Santos musim ini menelan 17 kali kekalahan, 11 kali menang, dan 10 kali seri. Mereka sebenarnya cuma selisih tipis satu poin saja dari peringkat ke-16 Bahia yang selamat dari jeratan degradasi.

Apa boleh buat klub kecintaan Pele itu kini harus lengser untuk pertama kalinya dari Liga Brazil sejak klub itu didirikan tahun 1912. Setelah 111 tahun lamanya, akhirnya publik Santos harus menerima pil pahit degradasi untuk pertama kalinya.

Sumber: Berbagai sumber

Berita Terkait