Bola.com, Kediri - Santos FC mengukir sejarah kelam di kompetisi sepak bola profesional Brasil. Setelah bertahan selama 111 tahun, Rabu (6/12/2023) lalu, menjadi momen terpahit karena klub tersebut dipastikan terdegradasi dari kasta tertinggi Serie A Brasil.
Santos FC didirikan pada 14 April 1912. Klub yang bermarkas di Sao Paulo itu pernah melahirkan legenda dunia, seperti Pele dan Neymar. Maka, kini tinggal dua klub legendaris, yakni Sao Paulo dan Flamengo yang belum pernah turun kasta.
Dengan sejarah panjang dan nama besarnya, Akademi Santos FC telah melahirkan banyak talenta bagus yang tersebar di liga sepak bola profesional seluruh penjuru dunia.
Alumni Santos FC pun ada yang berkarier di Indonesia, bahkan di Liga 1 musim ini. Siapa saja mereka?
Dionatan Machado
Santos FC sudah seperti merek dagang yang sangat laku di pasar sepak bola dunia. Pemain didikannya pun akan sangat mudah mendapatkan klub. Ini juga dialami Dionatan Machado.
Gelandang serang berusia 30 tahun ini pernah merumput di Liga 1 bersama Persik pada 2021 hingga 2022. Dionatan Machado yang akrab dipanggil Tinga ini lulusan Akademi Santos FC 2013. Dia tiga tahun menimba ilmu di sini.
Seperti pemain Brasil lain yang dianugerahi Tuhan bakat alam luar biasa, Tinga langsung jadi idola bagi Persikmania. Bersama Persik, Tinga tampil sebanyak 26 pertandingan dengan mencetak satu gol dan enam assist.
Tinga berperan sebagai penyuplai umpan matang untuk Youssef Ezzejjari. Berkat bantuan Tinga, striker asal Spanyol itu berhasil mengoleksi 19 gol dari 32 penampilannya.
Ketika Persik tak memperpanjang kontrak Tinga, publik Kediri pun merasa kehilangan.
Bruno Moreira
Talenta didikan Santos FC memang memiliki skill di atas rata-rata. Kualitas itu juga bisa dilihat dari aksi seorang Bruno Moreira.
Penyerang sayap milik Persebaya Surabaya di BRI Liga 1 2023/2024 ini merupakan alumni Santos FC pada 2018. Bruno Moreira pertama bergabung dengan Bajul Ijo musim 2021/2022.
Setelah semusim membela klub Niki Volos di Liga Yunani, Bruno Moreira pun balik ke Persebaya. Tampaknya manajemen masih terkesan dengan kualitas tinggi yang ditunjukkan setelah mencetak tujuh gol dari 27 penampilannya.
Musim ini, Bruno menjadi topskorer Persebaya dengan koleksi sembilan golnya. Dalam usia yang relatif muda, 24 tahun, tampaknya karier Bruno Moreira masih sangat panjang. Jika dia betah di Indonesia, Bruno bakal jadi rebutan klub-klub Liga 1.