Bola.com, Jakarta - PSIS Semarang mendapatkan hukuman berat dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Tim yang dijuluki Mahesa Jenar tersebut tak bisa didukung langsung suporter setianya hingga BRI Liga 1 2023/2024 berakhir.
Hukuman itu berdasar pada keributan yang terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang pada 3 Desember lalu. Saat itu suporter PSIS Semarang terlibat keributan dengan suporter PSS Sleman.
Ada beberapa korban akibat keributan itu. Satu di antaranya bahkan CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. Politisi Partai Demokrat itu harus mendapatkan beberapa jahitan di kepala akibat lemparan benda tumpul.
"Yang kami sesalkan, kami itu justru jadi korban di sini, kenapa justru dihukum seberat itu. Usaha Panpel juga sudah maksimal, dari awal hingga pada saat kejadian gerak cepat dan apa yang terjadi di stadion bisa segera diatasi dengan baik hingga semua pihak yang berada di stadion bisa pulang dengan selamat," tutur Yoyok Sukawi saat itu.
PSIS Semarang kemudian mengajukan banding, dan sampai saat ini mereka masih menanti keputusan dari banding tersebut.
Selain hukuman yang diterima PSIS Semarang, Bola.com memiliki dua hukuman dari Komdis PSSI yang sampai saat ini masih sulit dilupakan.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Persib Bandung (2018)
Persib Bandung tampil apik di Liga 1 20218. Namun, kejadian pengeroyokan kepada seorang suporter Persija Jakarta bernama Haringga Sirila pada September 2018 mengubah nasib Persib.
Saat itu, Haringga memang tewas secara mengenaskan di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Akibat kejadian itu, Persib Bandung mendapatkan sanksi yang sangat berat.
Persib yang sedang bersaing di jalur juara harus rela bermain di luar Jawa pada sisa musim 2018. Di akhir musim, Maung Bandung pun gagal menjadi juara.
Selain itu, Persib Bandung juga mendapatkan beberapa sanksi lain. Komdis PSSI saat itu juga menghukum Persib untuk menggelar laga kandang tanpa penonton di paruh pertama musim 2018.
Arema FC (2022)
Hukuman lain yang tak terlupakan dari Komdis PSSI adalah hukuman yang diterima Arema FC. Tim yang dijuluki Singo Edan tersebut dihukum harus menggelar laga kandang jauh dari kota Malang selepas Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Saat itu memang terjadi tragedi memilukan di Kanjuruhan. Paling tidak 135 orang meninggal selepas laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.
Arema FC harus berpindah-pindah kandang sejak kejadian itu. Singo Edan sempat berkandang di Jakarta.
Namun, sejak awal musim BRI Liga 1 2023/2024, Arema FC harus berkandang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali.