Bola.com, Surabaya - Bonek masih belum puas melihat Yahya Alkatiri tetap menjabat manajer Persebaya Surabaya. Tuntutan mereka diabaikan oleh manajemen klub untuk meminta Yahya Alkatiri mundur.
Sebelumnya, Bonek menggelar aksi setelah Persebaya Surabaya bermain imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (9/12/2023). Mereka mencegat bus tim yang hendak meninggalkan stadion. Sempat masuk bus, Yahya kemudian keluar menemui Bonek.
Teriakan “Yahya Out” terus menggema. Itu ditambah dengan orasi dirijen Bonek Gate 21, Ubros, yang meminta Yahya segera mundur.
Tapi, Yahya yang menemui Bonek memilih tidak mengiyakan tuntutan Bonek. Dia hanya akan menurut pada pimpinan atau keputusan manajemen Persebaya. Usai memberikan pernyataan, Yahya lalu masuk ke bus kemudian meninggalkan area Stadion GBT.
Koordinator Green Nord alias Bonek tribune utara, Husin Ghozali, mengaku kesal dengan sikap sang manajer. Manajemen klub pun tidak segera mengambil sikap soal tuntutan Bonek itu sampai hari ini.
“Kalau tuntutan Bonek diabaikan oleh manajemen, kami akan melakukan dengan cara suporter,” ancam Husin Ghozali saat ditanya kepada Bola.com, Senin (11/12/2023).
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Dukung Persebaya Walaupun...
Kebetulan, Persebaya akan kembali melakoni laga kandang kontra Persis Solo, Rabu (13/12/2023). Cara suporter seperti apa yang akan ditempuh Bonek? Apakah mereka akan melakukan boikot?
“Bonek tetap akan memberi dukungan untuk Persebaya. Tidak perlu dijelaskan cara suporter macam apa yang akan kami lakukan. Yang jelas kami akan menempuh cara suporter,” imbuh pria yang akrab disapa Cak Cong itu.
Saat pertandingan kontra Persija, jumlah penonton yang hadir hanya 9.180 saja. Angka itu terhitung kecil untuk sebuah pertandingan besar. Sebab, dua laga kontra Persija di Stadion GBT sebelumnya penonton selalu penuh.
Bonek yang hadir dalam laga itu juga tidak “berisik” dengan melantunkan nyanyian atau chant seperti biasanya. Itu ditambah dengan mereka tidak mau ikut menyanyikan Song for Pride yang biasa diputar setelah pertandingan.
Tuntutan untuk Mundur
Yahya dianggap sebagai sosok yang harus bertanggung jawab atas keterpurukan Persebaya. Sesuai tuntutan demo sebulan lalu, Yahya harus mundur dari jabatannya jika Persebaya gagal menang.
Persebaya sendiri belum lepas dari belenggu hasil negatif di BRI Liga 1 2023/2024 dengan telah melewati tujuh laga terakhir tanpa kemenangan.
Sebelumnya, nasib Yahya Alkatiri memang menjadi pertanyaan. Sebab, sebelumnya Bonek menuntut sang manajer untuk mundur dari jabatannya. Itu tertuang dalam tuntutan Bonek saat menggelar demo di depan Sutos pada 30 Oktober 2023.
Saat itu, Bonek mendesak Persebaya meraih tujuh poin dalam tiga laga berikutnya, jika tidak, Yahya harus keluar.
Secara resmi tuntutannya adalah jika dalam tiga laga putaran kedua, Persebaya tidak mampu meraih hasil maksimal 9 poin dengan kemenangan penuh atau setidaknya 7 poin, manajer tim harus mengundurkan diri.
Yang terjadi, jangankan tujuh poin, Persebaya malah hanya meraih dua poin dalam tiga pertandingan setelah demo di Sutos itu.
Persebaya sendiri sempat memasang target juara musim ini. Tapi, target itu terlihat semakin sulit tercapai karena mereka mengemas 24 poin dalam 20 pertandingan.