BRI Liga 1: Kisah Lulinha, Tidak Sakit Hati Meski Didepak Madura United

oleh Wahyu Pratama diperbarui 13 Des 2023, 12:00 WIB
Ekspresi kecewa pemain Madura United, Lulinha usai golnya dianulir oleh wasit karena telah meniup peluit panjang akhir pertandingan saat laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022/2023 antara Persija Jakarta melawan Madura United di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (17/9/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Pamekasan - Madura United tak hanya berhasil memutus tren tanpa kemenangan saat mengalahkan Barito Putera 4-1 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura (10/12/2023).

Angka sempurna ini juga ditujukan kepada mantan pemainnya, Lulinha. Ya Madura United seakan mengirimkan pesan, bahwa mereka tetap tampil subur meski tanpa pemain asal Brasil itu.

Advertisement

Lulinha sendiri terpaksa meninggalkan Pulau Garam pada jendela transfer paruh musim. Dia menjadi korban kebijakan manajemen yang ingin mendaratkan kiper asing untuk menambal lubang di pertahanan.

Walau tersisih dengan cara menyakitkan, top scorer Madura United dalam dua musim terakhir ini memahami keputusan manajemen. Lulinha tak merasa sakit hati dengan perpisahan yang terbilang menyaktikan ini.

"Sekarang saya akan bicara dengan agen untuk mengorganisasi semuanya. Saya akan bersama keluargaku di Brasil untuk Natal dan setelah itu baru akan memikirkan apa selanjutnya," ungkapnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

 

 

2 dari 4 halaman

Terkenang Momen Debut

Lulinha. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pertandingan Madura United lawan Barito Putera sendiri terasa sangat spesial untuk Lulinha. Itu mengingatkannya dengan pertandingan debutnya di musim 2022/23 yang kebetulan menghadapi lawan yang sama.

Walaupun kali ini tak ikut bertanding. Lulinha tetap datang menyaksikan perjuangan rekan-rekannya di atas tribun. Sebelum akhirnya turun ke lapangan dan menyampaikan salam perpisahan untuk terakhir kalinya.

"Ketika saya bermain di Pamekasan pada laga pertama saya di Indonesia, itu sebuah memori yang indah. Saya mencetak hattrick di sana dan suporter mulai meneriakkan Lulinha, Lulinha. Itu kenangan yang luar biasa," ujar Lulinha. 

 

 

 

3 dari 4 halaman

Ogah Pikirkan Klub Indonesia Lain

Lulinha mengaku punya perasaan mendalam tentang Indonesia terutama Madura United selama waktunya di Tanah Air. Kenangan yang terpatri itu membuatnya enggan memikirkan klub Indonesia lainnya.

"Pesanku untuk suporter, saya tidak pernah melupakan Madura. Ketika mereka menyebut namaku, itu akan selalu terkenang dalam memoriku," kata Lulinha.

"Saya akan menceritakan ini. Ketika saya pergi ke negara lain dan jauh dari keluargaku, orang-orang sangat menyukaiku dan itu sangat penting bagiku."

"Tentu saja saya akan kembali ke Indonesia, karena di sini basis sepak bola. Saya suka Madura tetapi saya tidak tahu. Suatu hari mungkin aku akan main lagi di Madura tetapi sekarang aku istirahat, kembali ke keluargaku dan negaraku," tutupnya. 

4 dari 4 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan

Berita Terkait