7 Statistik Mengerikan MU di Liga Champions 2023 / 2024: Memang Pantas Tersingkir Dini

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 13 Des 2023, 17:25 WIB
Penyerang Bayern Munchen, Kingsley Coman, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Manchester United dalam laga matchday keenam Liga Champions 2023/2024 di Old Trafford, Rabu (13/12/2023) dini hari WIB. Bayern Munchen menang 1-0 dalam pertandingan tersebut. (PETER POWELL / AFP)

Bola.com, Jakarta - Manchester United (MU) sudah angkat koper dari Liga Champions 2023/2024. Kiprah Setan Merah di Liga Champions musim ini sangat buruk. 

Bahkan, MU gagal finis ketiga di fase Grup A. Mereka terpuruk di dasar klasemen, sehingga tidak bisa turun ke Liga Europa alias benar-benar tersingkir dari turnamen Eropa musim ini. 

Advertisement

Setan Merah menunjukkan kualitas tak mengesankan di Eropa musim ini. Rekor pertahanan mereka yang buruk menjadi sumber kehancuran.

Tim asuhan Erik ten Hag menempati posisi terbawah Grup A, hanya mengumpulkan empat poin dari enam pertandingan penyisihan grup.

Terakhir kali Manchester United tersingkir dari Liga Champions pada fase pertama adalah pada musim 2020/2021. Bahkan saat itu, mereka tampil lebih baik karena masih bisa mengamankan tempat di Liga Europa. 

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Harus Segera Alihkan Fokus

Erik Ten Hag menjadi salah satu pelatih yang terancam kehilangan pekerjaan. Performa MU yang angin-anginan membuat nama sang pelatih mencuat sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas melemahnya penampilan MU musim ini. (AFP/Oli Scarff)

Ten Hag kini harus mengalihkan perhatian penuh ke Liga Inggris karena Setan Merah pasti akan sangat ingin menebus kegagalan di Liga Champions.

MU menuju pertandingan penyisihan grup terakhir melawan Bayern Munichen dengan tuntutan harus menang jika ingin menjaga peluang lolos. Meski pertandingan berlangsung ketat, kualitas Bayern akhirnya unggul ketika gol Kingsley Coman di babak kedua menjadi pembeda.

Ten Hag akan berusaha untuk bangkit kembali dari titik nadir ini sesegera mungkin. Namun, tujuh statistik  ini menunjukkan betapa mengecewakan sepak terjang Manchester United di Eropa musim ini.

 

3 dari 4 halaman

Statistik Buruk MU

Pelatih Manchester United, Erik Ten Hag (dua kiri), memberikan instruksi kepada para pemain yang hadir saat sesi latihan yang berlangsung di Carrington, Manchester, Selasa (12/12/2023) dini hari WIB. (AFP/Darren Staples)
  • Pasukan Ten Hag telah kebobolan 15 gol di Liga Champions musim ini, yang merupakan kebobolan terbanyak tim dari Liga Inggris di babak penyisihan grup.
  • Manchester United finis di posisi terbawah grup Liga Champions untuk kedua kalinya, setelah melakukannya pada 2005/2006.
  • Andre Onana kebobolan 2,1 gol lebih banyak daripada yang seharusnya, berdasarkan angka xG. Hanya kiper Antwerpen Jean Butez yang memiliki performa buruk xG lebih besar di Liga Champions musim ini.
  • Di semua kompetisi, MU kini telah kalah 12 dari 24 pertandingan. Jumlah yang sama dengan kekalahan mereka dalam 62 pertandingan yang mereka mainkan musim lalu.

 

 

4 dari 4 halaman

Statistik Bapuk Setan Merah

Harry Kane dari Bayern, kiri, ditantang oleh Bruno Fernandes dari Manchester United saat pertandingan sepak bola grup A Liga Champions antara Manchester United dan Bayern Munich di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Selasa, 12 Desember 2023. (AP Photo/Dave Thompson)
  • Hanya Red Star, Benfica, dan Young Boys yang menghadapi xG (kemungkinan gol yang dicetak oleh seorang pemain dari berapa peluang yang dia ciptakan.) lebih tinggi daripada Manchester United di babak penyisihan grup. Pasukan Ten Hag manghadapi xG sebesar 11,5 dan melakukan total 87 tembakan ke arah mereka hanya dalam enam pertandingan.
  • Sebanyak 10 pemain United berkinerja buruk di kategori xG selama penyisihan grup. Tidak mengherankan, Rasmus Hojlund menjadi pemain dengan performa xG terbesar setelah mencetak lima gol.
  • Hanya Royal Antwerp dan Celtic yang kebobolan lebih banyak gol dari bola mati (empat) dibandingkan Manchester United di fase grup (tiga)

Sumber: Planet Football

 

Berita Terkait