Bola.com, Surabaya - Bek Persis Solo, Rian Miziar, merasa sangat kecewa dengan kinerja wasit yang memimpin jalannya pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada laga tunda pekan ke-18 BRI Liga 1 2023/2024.
Dalam duel yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Rabu (13/12/2023) malam itu, Persis Solo memang sempat tertinggal di babak pertama lewat gol yang dicetak Paulo Henrique (30’).
Namun, gol yang tercipta melalui tandukan striker asal Brasil itu memang berbau kontroversi. Sebab, bola dinilai belum melewati garis gawang ketika berusaha diamankan oleh Muhammad Riyandi.
Para pemain Persis Solo sempat melayangkan protes kepada wasit Heru Cahyono. Namun, sang pengadil tetap bergeming dan menganggap gol Paulo Henrique sah.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wasit Sumber Masalah
Rian Miziar mengatakan, gol kontroversial yang dicetak tim tuan rumah pada pertandingan ini semakin membuktikan bahwa wasit menjadi permasalahan besar yang menjangkiti sepak bola Indonesia.
Dia pun menyinggung soal kehadiran wasit asing pada dua pertandingan sebelumnya. Salah satunya duel antara Persik Kediri melawan Persib Bandung yang dipimpin oleh Futoshi Nakamura. Menurutnya, kinerja wasit asal Jepang ini sangat memuaskan.
“Saya ingin mengomentari jalannya pertandingan ini. Menurut saya, kenapa wasit selalu menjadi permasalahan di sepak bola Indonesia?” kata Rian Miziar dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan, Rabu (13/12/2023).
“Sebelumnya, saya sempat melihat pertandingan antara Persik Kediri melawan Persib Bandung yang menggunakan wasit asing, dan impact-nya saya pikir sangat positif,” imbuhnya.
Tiru Wasit Asing
Pemain berusia 33 tahun itu pun mendesak federasi untuk memaksimalkan penggunaan wasit asing di BRI Liga 1. Sebab, kinerja perangkat pertandingan impor ini bisa menjadi contoh bagi wasit-wasit lokal.
“Saya pikir, satu saran untuk PSSI ialah terus menerus menggunakan wasit asing. Ini bisa menjadi bahan evaluasi wasit lokal, untuk menentukan keputusan yang terbaik,” ujarnya.
“Ini bukan masalah menguntungkan Persebaya atau Persis. Siapa pun yang bermain ketika pemimpin itu adil, semua pihak bisa menerima. Hal yang benar ya benar, dan yang salah seharusnya salah,” tambahnya.
Penentuan Keputusan
Rian sebetulnya tak ingin memandang sebelah mata wasit-wasit lokal. Namun, jika mengacu pada proses pengambilan keputusan gol kontroversial pada laga ini, dia menduga adanya miskomunikasi antara asisten wasit dengan wasit utama.
“Untuk PSSI, saya memohon lagi untuk mempertimbangkan penggunaan wasit asing. Karena itu juga bagus untuk pelajaran wasit-wasit lokal, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada semua wasit lokal,” tuturnya.
“Jadi, untuk menentukan keputusan tadi semestinya bisa berbincang dulu ketika hakim garis tidak menunjukkan gol, sedangkan wasit tengah menunjukkan gol. Saya pikir itu menunjukkan komunikasi yang berjalan kurang baik,” ia menambahkan.