Bola.com, Manchester - Masa depan Erik ten Hag sebagai manajer Manchester United (MU) memang masih aman untuk saat ini. Belum ada reaksi dari manajemen klub meski tim berjulukan Setan Merah mendapatkan hasil yang inkonsisten.
MU baru saja kandas pada laga pamungkas fase grup Liga Champions dari tamunya Bayern Munchen, Rabu (13/12/2023). Sekaligus membuat perjalanan mereka terhenti.
MU berada di peringkat terbawah dengan nilai empat. Jauh di bawah Bayern Munchen (16 poin), FC Copenhagen (8 poin), dan Galatasaray (5 poin).
MU dibawah asuhan Erik ten Hag juga tidak terlalu super di kompetisi domestik yaitu Liga Inggris. Tim yang bermarkas di Old Trafford masih tercecer di urutan enam dengan nilai 27.
Rumor tentang rencana pergantian pelatih baru MU mencuat. Nama eks manajer Chelsea, Graham Potter menghiasi media Inggris, bahwa bakal menjadi pengganti Ten Hag.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Adakan Pertemuan
Media Inggris, The Sun, Kamis (14/12/2023), merilis kabar calon investor MU, Sir Jim Ratcliffe, sudah bertemu dengan Potter. Ratcliffe diklaim ingin menjadikan Potter sebagai pelatih baru MU, jika jadi memecat Ten Hag.
Potter, yang kini berusia 21 tahun, belum pernah melatih lagi sejak dipecat Chelsea pada April 2023, setelah kurang dari satu musim bertugas.
Namun, Ratcliffe adalah penggemar berat mantan bos Swansea dan Brighton itu. Ia bahkan ingin memboyongnya ke klub Prancis, Nice.
Punya Riwayat Buruk
Melansir laman Manchester Evening News, Sir Jim Ratcliffe disebut tidak boleh gegabah untuk menjatuhkan pilihan kepada Graham Potter. Ia perlu melihat riwayat dan kiprah Potter selama membesut Chelsea.
Ia datang dengan riwayat hidup buruk dari masanya di Chelsea. Menurut catatan Opta, Graham Potter memegang rekor sebagai pelatih Chelsea dengan rataan poin-per-pertandingan (1,27) terendah (setidaknya melakoni 20+ pertandingan) di era Premier League.
Sejak ditebus dengan mahar 20 juta paun dari Brighton pada 8 September 2022 silam, Potter hanya mampu mempersembahkan tujuh kemenangan di Liga Inggris. Potter meraih tujuh kemenangan dari 22 pertandingan Liga Inggris selama tujuh bulan menjabat.
Kurang Berpengalaman
Graham Potter juga kurang berpengalaman sebagai pelatih di Liga Inggris dan kini dikaitkan dengan tim sebesar MU. Sebelumnya ia meniti karier melatih klub Ostersunds (Swedia), Swansea, dan Brighton.
Kondisi di MU saat ini juga hampir mirip dengan Chelsea sebelum ditangani Potter kala itu. MU sedang inkonsisten dan diterpa krisis pemain karena cedera.
“Saya pikir menjadi manajer Chelsea mungkin adalah pekerjaan tersulit dalam sepak bola karena perubahan kepemimpinan dan karena ekspektasi dan karena orang-orang memandang Chelsea dengan tepat,” ungkap Potter setelah didepak Chelsea.
“Dan tentu saja saya tidak berpikir kami akan kehilangan 10 pemain tim utama karena cedera juga.”
Sumber: Manchester Evening News