Bola.com, Jakarta - Berita seputar masa depan Pratama Arhan masih hangat bagi publik sepak bola Indonesia. Bek kiri andalan Timnas Indonesia sedang mencari pelabuhan baru dalam kariernya di level klub.
Pilihan Pratama Arhan sudah bulat. Bek berusia 21 tahun itu memutuskan untuk meninggalkan klub Jepang, Tokyo Verdy.
Padahal, Tokyo Verdy baru saja promosi dari J2 League ke J1 League 2024 atau kasta teratas Liga Jepang, setelah berhasil di babak play-off.
Kontrak Pratama Arhan bersama Tokyo Verdy berakhir pada akhir musim ini dan tidak akan diperpanjang.
Belum diketahui secara pasti tim mana yang akan menjadi pelabuhan barunya setelah meninggalkan Tokyo Verdy. Tidak ada salahnnya melihat kembali kiprah seorang Pratama Arhan, salah satu wonderkid berbakat yang pernah dimiliki Indonesia.
Namun, sosok Pratama Arhan bukan pemain Indonesia pertama yang menjajal kerasnya Liga Jepang. Sebelumnya ada tiga pemain yang lebih dulu melakukannya.
Siapa saja figur selain Pratama Arhan yang pernah mencicipi atmosfer sepak bola di negeri Matahari Terbit? Berikut ulasan menarik dari Bola.com:
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ricky Yakobi
Pada eranya, Ricky Yakobi adalah sosok penyerang yang sangat disegani. Ia adalah pemain Indonesia pertama yang bisa menembus Liga Jepang.
Ricky melakukannya di tahun 1988. Saat itu sosok asal Sumatera Utara itu memperkuat Matsushita. Sebuah klub yang kemudian berubah nama jadi Gamba Osaka.
Namun, karier Ricky di klub tersebut hanya berumur jagung. Ia pun hanya bisa mencatatkan enam penampilan dan satu gol di Matshushita.
Cedera dan adaptasi cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia jadi kendala bagi Ricky saat itu. Ia pun menyudahi kariernya di Jepang yang singkat dan kembali ke Tanah Air untuk kembali ke Arseto Solo.
Irfan Bachdim
Setelah Ricky, Irfan Bachdim jadi pemain Indonesia kedua yang merasakan atmosfer sepak bola Jepang. Bachdim bergabung dengan Ventforet Kofu di tahun 2014.
Setahun di Kofu, Bachdim melanjutkan kariernya di klub Jepang lain yang bernama Consadole Sapporo. Ia sempat dua tahun membela klub yang belakangan sempat diperkuat bintang Thailand, Chanathip Sonkrasin itu.
Meski menghabiskan total tiga tahun bermain di Jepang, Bachdim tak banyak mendapatkan kesempatan. Total ia hanya memiliki 12 penampilan dalam kariernya di Jepang.
Ia juga hanya bisa berkontribusi satu assist yang ia lakukan saat memperkuat Sapporo. Setelah kontraknya di Sapporo habis pada tahun 2017, Bachdim pulang ke Indonesia untuk memperkuat Bali United.
Stefano Lilipaly
Pemain yang bisa bermain di beberapa posisi di lini tengah dan depan ini bergabung dengan Consadole Sapporo pada Maret 2014. Namun, karier Lilipaly di klub tersebut hanya sebentar.
Ia hanya bertahan tujuh bulan saja di Sapporo. Di akhir 2014, ia memutuskan menerima pinangan dari Persija Jakarta.
Selama memperkuat Consadole Sapporo, Lilipaly pun hanya sekali dimainkan di laga resmi. Namun, dalam satu laga itu, Lilipaly mampu mencatatkan satu assist.
Pratama Arhan
PSIS Semarang merupakan klub profesional pertama Pratama Arhan. Jauh sebelum membela panji-panji Laskar Mahesa Jenar, ia mengawali belajar bermain sepak bola di SSB Putra Mustika, Blora yang merupakan kampung halamannya.
Mimpi Pratama Arhan untuk berkarier di luar negeri terwujud. Bek PSIS Semarang itu resmi bergabung dengan klub Jepang, Tokyo Verdy.
Tokyo Verdy mengumumkan bergabungnya Pratama Arhan pada Rabu (16/2/2022) pagi WIB. Pemain Timnas Indonesia itu dilepas PSIS secara gratis.
Sejak bergabung dengan Tokyo Verdy pada Maret 2022, Pratama Arhan kesulitan masuk skuad di J2 League. Bek sayap kiri berkaki kidal ini hanya berlaga dua kali dengan total 55 menit.
Pada musim ini atau 2023, Pratama Arhan bahkan hanya diturunkan sekali sebagai pengganti selama sepuluh menit.
Pratama Arhan hanya mendapatkan kesempatan untuk bertanding di Piala Kaisar Jepang 2023 dengan dua kali beraksi dan mencatatkan 200 menit.
Baca Juga
Deretan SWAGs Pemain Diaspora Timnas Indonesia: Atlet hingga Supermodel Papan Atas Dunia, Ada yang baru Go Publik Bikin Cegil Patah Hati
Belum Bisa Move On! Kevin Diks Mengenang Momen Perdana Menyanyikan Indonesia Raya di SUGBK
Jay Idzes dan 3 Bek Serie A yang Layak Pindah ke Premier League: Tangguh bak Karang