Dari bLu cRU Yamaha Sunday Race, Pembalap Cilik 11 Tahun Bermimpi Tembus MotoGP

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 16 Des 2023, 13:22 WIB
Pembalap Yamaha Aditama Racing Team, Sabian Fathul Ilmi, siap berlaga apada ajang bLu cRU Yamaha Sunday Race Mandalika 2023 di Sirkuit Mandalika, Sabtu (16/12/2023). (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Bola.com, Lombok - Sabian Fathul Ilmi, pembalap cilik berusia 11 tahun bermimpi menjadi bintang MotoGP di masa depan. Tekadnya dimulai di arena bLu cRU Yamaha Sunday Race Mandalika 2023.

Sabian hanyalah satu dari puluhan pembalap muda yang meramaikan ajang bLu cRU Yamaha Sunday Race, Sabtu (16/12/2023) di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Advertisement

Sejak pagi, rangkaian sesi latihan (free practice) dan kualifikasi sudah memanaskan sirkuit Mandalika yang berselimut awan mendung. Sabian, kelahiran Berau, Kalimantan Timur, finis di posisi 8 sesi kualifikasi.

Bocah yang mengaku mendapat dorongan membalap dari ayahnya ini cukup puas dengan raihan yang didapatnya, tetapi tidak yakin sang ayah berpikiran serupa.

“Ayah yang ingin saya membalap, jadi saya ikut kemauan ayah. Ayah saya tidak pernah membalap, tapi punya tim,” kata Sabian kepada Bola.com.

“Kena omel sedikit karena finis ke-8,” katanya lagi tersipu malu.

2 dari 3 halaman

Latihan Sejak Dini

Motor R15 yang digunakan oleh pembalap junior pada bLu cRU Yamaha Sunday Race Mandalika 2023. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Sabian berlaga di kategori R15 Idemitsu bLu cRU Junior Pro. Badannya ‘kebanting’ jika membandingkan dengan motor R15 yang dikendarainya, tetapi baginya itu bukan masalah untuk terus meraih prestasi.

“Waktu kecil sering ikut latihan mini GP, seiring berjalannya waktu, mulai umur 9 tahun naik MX King, terus latihan R15 bisa sampai ikut Sunday Race di Lombok,” kenang Sabian lagi.

Bahkan ia sudah menargetkan arena One Prix tahun depan. “Target paling tahun depan One Prix, kategori rookie, 150cc."

3 dari 3 halaman

Bermimpi Jadi Pembalap MotoGP

Lebih lanjut, Sabian mengungkap betapa ia ingin melanjutkan kariernya hingga kelas MotoGP. Dengan dukungan dari banyak pihak, termasuk sekolahnya, mimpi tersebut jadi tekad utama.

“Saya ingin menjadi seperti senior-senior yang berlaga di ajang yang lebih bergengsi. Alhamdulillah sekolah kasih dukungan, saya dapat izin,” cerita Sabian.

“Saya mau jadi seperti Marc Marquez, pembalap agresif, saya mau seperti dia, mudah-mudahan bisa tembus MotoGP,” kata Sabian memungkasi.

Berita Terkait