Bola.com, Bandung - Sebanyak 36 PS (Persatuan Sepak bola) di Kota Bandung akan melakukan konsolidasi dengan beberapa tokoh atau sesepuh Bandung terkait adanya perubahan hari jadi Persib Bandung dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Perubahan hari jadi Persib itu diumumkan PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) belum lama ini di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.
Dalam perubahan HUT Persib itu membuat tanda tanya bagi para klub anggota Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Bandung. Sebab dalam penetapan hari jadi Persib tersebut, 36 PS tidak dilibatkan.
Terlebih lagi, ke-36 PS itu juga merupakan klub anggota Persib disaat tim berjulukan Pangeran Biru tersebut masih di bawah naungan Pemerintah Kota Bandung atau sebelum diambil oleh PT PBB.
“Jujur saja saya dengar kemarin-kemarin mengenai perubahan hari jadi Persib. Tapi saat ini saya belum bisa bicara apa-apa dulu,” tegas Ketua Askot PSSI Kota Bandung, Yoko Angga Surya di Bandung, Rabu (20/12/2023).
“Yang pasti yang saya akan lakukan konsolidasi dulu dengan sesepuh-sesepuh dan 36 PS, apa yang mereka mandatkan ke saya nanti, pasti semuanya akan saya laksanakan,” lanjut Yoko.
==
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Ada Komunikasi
Diakui Yoko, dalam perubahan kemudian ditetapkan 5 Januari 1919 sebagai hari lahirnya Persib Bandung, PT PBB tidak melakukan komunikasi dengan 36 klub anggota PSSI Bandung.
“Jadi kami ini sekarang seperti anak tidak ada induknya karena anak-anak yang sudah 15, 16, 17, dan 18 tahun ini tidak pasti arahnya. Kemungkinan ada orang-orang yang ingin memisahkan 36 PS ini dengan Persib,” tegas Yoko.
“Jadi setelah konsolidasi nanti dengan kawan-kawan PS dan para tokoh sepak bola Kota Bandung, apapun yang mereka rekomendasikan akan saya tempuh,” tambah Yoko.
Tempuh Jalur Hukum
Yoko juga menegaskan akan menempuh jalur hukum jika sudah melakukan pertemuan dengan 36 PS dan para sesepuh sepak bola di Kota Bandung jika memang diperlukan.
“Jalur hukum itu, jalan terakhir yang akan kami lakukan karena kami harus konsolidasi dulu dengan 36 PS dan sesepuh di Bandung,” pungkas Yoko.
Seperti diketahui PT PBB resmi mengumumkan perubahan hari jadi dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.
Perubahan Hari Jadi Persib
Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh CEO PT PBB, Glenn T. Sugita sesaat setelah menerima hasil riset dari Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang diketuai Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad), Prof. Kunto Sofianto, Ph.D.
Kunto menjelaskan, penetapan tanggal 5 Januari 1919 sebagai hari jadi Persib dilakukan setelah tim peneliti yang beranggotakan Dr. Miftahul Falah M.Hum, Budi Gustaman Sunarya, M.A, Iqbal Reza Satria, S.H., M.I.P. dan Muhammad Ridha Taufiq Rahman, S.IP., MA, bekerja cukup lama melakukan riset sejarah dengan merujuk pada sumber primer dan sumber sezaman.
"Riset hari jadi ini dilakukan untuk menjawab keresahan dan bahkan keraguan yang muncul dalam satu dekade terakhir, terutama dari pegiat literasi, jurnalis dan Bobotoh Persib karena tidak adanya bukti otentik dasar penetapan hari jadi PERSIB pada tanggal 14 Maret 1933," jelas Kunto.
Selain itu, narasi yang menyebutkan bahwa Persib (Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond/BIVB) merupakan salah satu dari tujuh perserikatan (bond) pendiri PSSI pada 19 April 1930 menjadi alasan lain timnya melakukan kajian ilmiah dan riset hari jadi tersebut.
Logikanya, kata Kunto, sebagai salah satu pendiri PSSI, Persib harus lahir terlebih dulu dari yang dilahirkannya.
“Dalam perspektif historis, tanggal 14 Maret 1933 yang selama ini diyakini sebagai hari jadi Persib, tidak berdasarkan fakta sejarah (ahistoris) apabila dikaitkan dengan peran BIVB dalam proses pendirian PSSI pada tanggal 19 April 1930," jelasnya.
Fakta Sejarah
Kunto juga menjelaskan, di antara lima titimangsa (asal usul) yang ditemukan oleh tim peneliti, tanggal 5 Januari 1919 merupakan hasil interpretasi yang paling logis karena didukung oleh fakta sejarah yang kuat (primer).
Di luar tanggal tersebut empat titimangsa lainnya adalah 11 Juli 1914, 19 Mei 1923, 22 Oktober 1928, dan 18 Maret 1934.
"Setelah melewati langkah-langkah ilmiah yang lumayan panjang, termasuk uji publik melalui Focus Group Discussion (FGD) secara terbuka, kami berkeyakinan untuk menyimpulkan bahwa tanggal 5 Januari 1919 bisa dijadikan sebagai hari jadi Persib," kata Kunto