Bola.com, Jakarta - Skuad Timnas Indonesia sudah memulai pemusatan latihan di Turki. Tim Merah Putih terus bersiap untuk menghadapi Piala Asia 2023 yang akan berlangsung mulai pertengahan Januari 2024.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat memanggil 30 nama untuk mengikuti proses pemusatan latihan tersebut.
Namun, pada akhirnya Shin Tae-yong hanya membawa 28 pemain ke Turki. Ada dua pemain yang harus ditinggal di Indonesia karena cedera.
Rachmat Irianto dan Yance Sayuri urung dibawa ke pemusatan latihan Piala Asia 2023 karena cedera. Keduanya harus ditinggal di klub masing-masing.
Proses pemanggilan pemain yang dilakukan Shin Tae-yong menimbulkan pertanyaan dengan ditinggalnya dua pemain tersebut.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rachmat Irianto
Rachmat Irianto mengalami cedera paha. Pemain Persib Bandung itu mengalami cedera yang cukup parah.
Kehilangan pemain asal Surabaya, Jawa Timur, itu menyulitkan Timnas Indonesia. Sebab, Irianto memiliki kemampuan bermain di beberapa posisi.
Menariknya, Shin Tae-yong dan PSSI tampak tak memiliki opsi lain untuk menggantikan Rachmat Irianto di Piala Asia 2023.
Yance Sayuri
Kondisi serupa dialami Yance Sayuri. Pemain sayap milik PSM Makassar itu mengalami cedera.
Yance Sayuri pun mendapatkan fakta yang cukup membuat sedih. Ia gagal bermain bersama saudara kembarnya, Yakob Sayuri di Piala Asia 2023.
Sama seperti situasi Rachmat Irianto, Shin tampak tak punya alternatif lain jika pemain satu ini cedera. Padahal di BRI Liga 1 musim ini ada cukup banyak pemain bagus di posisi yang dimainkan Yance.
Pratama Arhan
Satu lagi pemain yang menarik perhatian adalah Pratama Arhan. Pemain asal Blora, Jawa Tengah itu sangat jarang mendapatkan kesempatan bermain di Tokyo Verdy.
Shin Tae-yong sempat memberikan pembelaan mengenai keputusannya tetap memanggil Pratama Arhan ke skuad Timnas Indonesia.
"Jika Timnas Indonesia tidak memilih dia, performa dia akan benar-benar mati. Jadi saya sengaja pilih dia untuk masa depan sepak bola Indonesia juga," jelasnya.
Syahrul Trisna
Pemilihan Syahrul Trisna juga menuai polemik. Sebab, Syahrul tak melulu menjadi andalan di bawah mistar Persikabo 1973 musim ini.
Penjaga gawang asal Sleman itu kalah bersaing dengan kiper muda, Husna Al Malik di skuad Persikabo 1973. Selain itu, ada beberapa kiper lain yang sebenarnya penampilannya lebih baik ketimbang Syahrul.
Misalnya Nadeo Argawinata di Borneo FC. Kemudian Adi Satryo di PSIS Semarang dan Reza Arya di PSM Makassar.
Baca Juga
Shin Tae-yong Akui Dalam Tekanan sebagai Pelatih Timnas Indonesia: Sangat Sulit Lolos ke Piala Dunia 2026, tapi Saya Akan Mencoba
Efek Pemain Jepang Lari-larian, Momen Timnas Indonesia Nyanyikan Lagu Sakral sampai Tertunda: Jay Idzes Sampai Turun Tangan!
Kekalahan Timnas Indonesia dari Jepang 0-4 Disindir Akun Bola asal Malaysia: Easy Match!