Bola.com, Jakarta Manchester City menyatakan posisi mereka di European Super League tidak berubah. The Citizens menjadi tim terbaru yang menyatakan tidak tertarik bergabung dengan ESL, meski sudah dinyatakan sah di pengadilan Eropa.
UEFA berusaha melarang klub-klub yang akan memasuki liga yang memisahkan diri, tapi hal itu dianggap ilegal.
Ditanya tentang masalah ini, Pep Guardiola ogah menanggapi.
“Saya tidak akan mengomentari hal itu beberapa jam sebelum kami memainkan final Piala Dunia. Kami punya waktu untuk merenung dan pengacara serta klub akan memutuskan apa yang harus kami lakukan," katanya.
Sepi Peminat
European Super League sepi peminat. Sejauh ini, baru Real Madrid dan Barcelona yang merayakan kemenangan A22 Sports saat gugatannya ke Pengadilan Uni Eropa dimenangkan. UEFA diklaim tidak bisa memonopoli kegiatan sepak bola di Eropa.
"Izinkan saya untuk mengatakan kepada klub-klub Eropa bahwa kita berada di awal era baru yang memungkinkan kita bekerja secara bebas, berdasarkan dialog konstruktif, tanpa ancaman, tanpa bertindak melawan apa pun atau siapa pun, dan dengan tujuan berinovasi dan memodernisasi sepak bola untuk terus mempertahankan gairah para penggemar," kata presiden Real Madrid Florentino Pérez dalam sebuah pernyataan.
Real Madrid dan Barcelona adalah dua dari 12 tim elite Eropa yang mendukung European Super League, dengan Florentino Perez sebagai Presiden. Namun sikap 10 klub lainnya berubah dan menyatakan menolak ambil bagian, serta menunjukkan komitmennya bersama UEFA.
Penolakan
Manchester United (MU), Man City, sampai Bayern Munchen menolak tegas gagasan tersebut.
Bahkan Ligue 1 dan Premier League selaku operator liga domestik Prancis dan Italia secara terang-terangan menganggap kalau European Super League adalah ancaman nyata bagi keberlangsungan sepak bola Eropa.
Sementara di Liga Spanyol, Real Sociedad dan Atletico Madrid juga telah menyuarakan penolakannya terhadap kompetisi 'tandingan' Liga Champions tersebut.