Pada ajang Piala Dunia Klub FIFA edisi ke-4 pada 2007 merupakan kali pertama klub Jepang berpartisipasi, yaitu Urawa Red Diamonds dengan status tuan rumah sekaligus juara Liga Champions Asia 2006/2007. Hasilnya Urawa Reds finis di posisi ketiga, yang dalam perjalanannya menang 3-1 atas Sepahan (Iran) di perempatfinal, lalu kalah 0-1 dari AC Milan di semifinal dan menang adu penalti 4-2 (2-2) atas klub Tunisia, Etoile du Sahel di laga perebutan tempat ketiga. (AFP/Toshifumi Kitamura)
Pada ajang Piala Dunia Klub FIFA edisi ke-5 pada 2008, Gamba Osaka mengulangi pencapaian Urawa Reds. Tampil dengan status tuan rumah sekaligus juara Liga Champions Asia 2007/2008, Gamba Osaka finis di posisi ketiga, yang dalam perjalanannya menang 1-0 atas Adelaide United (Australia) di perempatfinal, lalu kalah 3-5 dari Manchester United di semifinal dan menang 1-0 atas klub Meksiko, Pachuca di laga perebutan tempat ketiga. (AFP/Tadayuki Yoshikawa)
Sanfrecce Hiroshima juga menempati posisi ketiga pada ajang Piala Dunia Klub FIFA edisi ke-12 pada 2015 di Jepang. Sanfrecce Hiroshima tampil dengan status tuan rumah sekaligus juara J1 League 2015. Dalam perjalanannya, Sanfrecce Hiroshima menang 1-0 atas Auckland City (Selandia Baru) di babak playoff, lalu menang 3-0 atas TP Mozambique (Kongo) di perempatfinal, kalah 0-1 dari River Plate di semifinal dan menang 2-1 atas klub China, Guangzhou Evergrande di laga perebutan tempat ketiga. (AFP/Toshifumi Kitamura)
Kashima Antlers menjadi klub Jepang dengan pencapaian terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia Klub FIFA digelar. Kashima Antlers mampu menduduki posisi runner-up pada penyelenggaraan edisi ke-13 pada 2016 di Jepang. Tampil dengan status tuan rumah sekaligus juara J1 League 2016, dalam perjalanannya, Kashima Antlers menang tiga kali beruntun 2-1 atas Auckland City (Selandia Baru), 2-0 atas Mamelodi Sundowns (Afrika Selatan) dan 3-0 atas Atletico Nacional (Kolombia) untuk lolos ke final. Sayang, di laga final Kashima Antlers takluk 2-4 dari Real Madrid lewat hattrick Cristiano Ronaldo. (AFP/Behrouz Mehri)