Bola.com, Malang - Hingga pekan ke-23 BRI Liga 1 2023/2024, klub-klub asal Jawa Timur terlempar dari posisi empat besar. Hal yang sudah terjadi sejak musim lalu itu memang menarik, apalagi Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan Arema FC punya sejarah di sepak bola Indonesia.
Saat ini hanya Madura United dan Persik Kediri yang masih punya kans lolos ke babak Championship Series BRI Liga 1. Kedua tim berada di posisi kelima dan keenam. Selisih poin dengan tim yang ada di empat besar pun hanya tiga poin.
Namun, nasib dua klub Jawa Timur lain agak mengenaskan. Arema FC masih berjuang untuk lepas dari zona degradasi. Sementara Persebaya Surabaya ada di posisi ke-13. Lengah sedikit, ada kemungkinan terseret ke zona merah.
Jika melihat materi pemain dan keseriusan manajemen dalam membentuk tim, klub Jawa Timur tidak jor-joran dalam hal perekrutan pemain baru. Bahkan mereka berhemat pada tengah musim dengan melepas sejumlah pemain mahal ke klub lain.
Hanya Persik Kediri yang justru lebih solid di awal putaran kedua BRI Liga 1 musim ini. Macan Putih mendatangkan Ze Valente dari Persebaya Surabaya, di mana itu menjadi keputusan yang tepat.
Performa Persik menjadi lebih atraktif. Ze Valente bisa dipadukan dengan playmaker andal Renan Silva di lini tengah. Macan Putih pun belum terkalahkan sejak pekan 19 sehingga posisinya menanjak ke peringkat keenam dengan 34 poin.
Posisi Persik hanya satu tingkat di bawah Madura United. Tim berjulukan Laskar Sape Kerrap itu menempati peringkat kelima dengan 35 poin.
Madura United sebenarnya sempat berada di posisi empat besar pada putaran pertama BRI Liga 1 2023/2024, di mana performa mereka stabil dan kompak karena tak banyak perubahan terjadi di komposisi pemain.
Namun, mereka tidak stabil di pertengahan musim. Bahkan sempat mengalami tiga kekalahan beruntun pada awal putaran kedua. Psikis pemain Madura United disinyalir agak terganggu setelah sang presiden klub, Achsanul Qosasi, tersandung kasus korupsi.
Hanya Persik yang Tak Banyak Masalah
Jika melihat kiprah keempat klub asal Jawa Timur, bisa dibilang Persik Kediri yang tidak banyak mengalami masalah. Tim berjulukan Macan Putih itu tampaknya adem ayem.
Tak banyak bongkar pasang pemain dan finansial juga lancar. Perekrutan pemain baru seperti Ze Valente dianggap sesuai kebutuhan.
Wajar jika posisi mereka di klasemen BRI Liga 1 terus membaik. Ada kans bagi Persik untuk masuk empat besar pada akhir musim. Padahal beberapa tahun lalu, mereka menjadi tim promosi yang sempat terseok-seok di klasemen.
Sementara Madura United, Persebaya, dan Arema FC punya persoalan yang kompleks.
Madura United sempat stabil di papan atas, tetapi penyakit lama kambuh. Pada pertengahan musim Madura United seperti kehabisan bensin dan mengalami beberapa kekalahan.
Belum lagi masalah kasus korupsi yang menyandung Presiden klub, Achsanul Qosasi. Madura Unitd pun seperti melakukan penghematan dan melepas beberapa pemain penting, termasuk dua pemain asing dengan kontribusi besar, Junior Brandao dan Lulinha.
Persebaya dan Arema FC Punya Kemungkinan Terdegradasi
Sementara untuk Persebaya Surabaya, tim ini belum konsisten. Imbasnya pergantian pelatih terjadi, dari Aji Santoso, Josep Gombau, dan kini kembali ke pelatih interim, Uston Nawawi. Pergantian pelatih ini membuat tim harus beradaptasi terus.
Persoalan paling kompleks dialami Arema FC. Tim berjulukan Singo Edan itu menjadi tim musafir. Menggunakan homebase di Bali membuat mereka menjadi tim paling banyak melakukan perjalanan pada musim ini.
Jika ada jeda pertandingan lebih dari satu pekan, Arema FC memilih pulang ke Malang. Bisa dibayangkan betapa lelah pemain Arema FC pada musim ini.
Finansial klub pun tak terlalu bagus, membuat Singo Edan harus melepas beberapa pemain mahal, seperti Gustavo Almeida, Evan Dimas, dan beberapa nama lainnya.
Arema FC pun belum lepas dari zona degradasi. Mereka berada di urutan 16 dengan 21 poin. Jadi mereka dituntut tidak kehilangan poin dalam 11 laga tersisa.
Padahal Singo Edan akan bertemu dengan beberapa tim tangguh di sisa kompetisi, seperti menghadapi PSIS Semarang, Borneo FC, Persija, Rans Nusantara, Madura United dan beberapa lagi lainnya.
Meski secara permainan sudah lebih baik, tim besutan Fernando Valente ini masih bermasalah dengan lini serang. Kadang tampil tajam, terkadang kesulitan menciptakan peluang. Apalagi saat ini, striker baru Gilbert Alvarez masih dalam proses adpatasi dengan cara bermain Singo Edan.
Sedangkan Persebaya berada di urutan 13 dengan 26 poin. Masih berjarak 5 poin di atas Arema FC yang berada di zona degradasi.
Jika melihat performa Persebaya saat ini, ancaman degradasi masih terbuka. Mengingat 9 pertandingan beruntun mereka belum meraih kemenangan lagi. Namun, mereka masih punya 12 pertandingan lagi.
Sisa laga tersebut bisa memperbaiki atau memperburuk posisi Persebaya di klasemen. Lawan yang dihadapi lumayan berat. Mereka harus bersua Persib Bandung, Madura United, Borneo FC, PSIS Semarang dan beberapa tim lain.