Bola.com, Jakarta - PBSI memutuskan memasangkan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan Rahmat Hidayat untuk turnamen Thailand Masters 2024.
Yeremia sebelumnya berpartner dengan Pramudya Kusumawardana. Namun, pasangan tersebut berpisah setelah Pramudya memundurkan diri dari Pelatnas PBSI.
Alhasil, PBSI harus mencarikan pasangan baru untuk Yeremia. Namun, PBSI belum memberikan pernyataan resmi apakah mereka akan menjadi pasangan permanen atau masih mencoba-coba.
Jika dilihat dari pernyataan pelatih ganda putra, Aryono Miranat, ada kemungkinan Rahmat diproyeksikan menjadi pasangan permanen Yeremia.
Thailand Masters 2024 berstatus super 300. Turnamen tersebut akan digelar pada 30 Januari 2024 hingga 4 Februari 2024.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjelasan Pelatih
Pelatih ganda putra, Aryono Miranat, pun menjelaskan alasan menduetkan Yeremia dengan Rahmat untuk ke depan.
"Dari segi permainan mereka bisa saling mengisi, Yeremia bisa sebagai pemain belakang dan bisa juga bermain di depan net, sedangkan Rahmat sebagai pemain depan bisa lebih banyak mengatur serangan di depan net," kata Aryono, melalui rilis dari PBSI, Kamis (28/12/2023).
"Dari segi usia juga tidak terlalu jauh berbeda, diharapkan bisa mengisi setelah Pramudya mengundurkan diri."
"Untuk Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Rayhan Nur Fadillah, saya sudah menyiapkan rencana untuk mereka tapi saya masih harus berdiskusi terutama dengan Marcus dan Kevin," imbuhnya.
Keputusan Mengejutkan Pramudya
Seperti diketahui sebelumnya, Pebulutangkis putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana, membuat keputusan mengejutkan dalam usia 23 tahun. Pasangan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan di sektor ganda putra bulutangkis itu memutuskan fokus melanjutkan pendidikan di Australia.
Pebulutangkis kelahiran 13 Desember 2000 itu mantap untuk berhenti dari dunia bulutangkis. Tak hanya sekadar fokus untuk melanjutkan pendidikan, Pramudya mengaku sempat mengalami gangguan kesehatan mental yang berpengaruh ke dalam kehidupan pribadi.
"Ada beberapa poin yang saya akan sampaikan mengenai alasan keputusan untuk mengundurkan diri dari PBSI dan bulutangkis Indonesia," ujar Pramudya.
"Poin pertama adalah kesehatan mental saya sedang tidak bagus. Hal ini tidak bagus untuk keseharian saya, karena hal ini memiliki efek terhadap kehidupan saya. Jadi saya butuh istirahat."
"Poin kedua adalah pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar negeri karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk menjadi atlet profesional," lanjutnya.
Pramudya pamit untuk meneruskan studi di jurusan Sports Science dan sport Psycology di Sydney. Harapannya, ke depan ia bisa membantu olahraga Indonesia, terutama bulutangkis.
Kurang Persiapan Menuju Olimpiade 2024
Ada poin lain dari mundurnya Pramudya Kusumawardana dari pelatnas PBSI dan bulutangkis, yaitu kurang mantap bersaing menuju Olimpiade 2024 yang akan digelar di Paris. Peluang Pramudya/Yeremia memang masih sangat jauh untuk tampil di pesta olahraga dunia itu.
"Poin ketiga yakni perebutan tiket Olimpiade. Banyak hal yang harus disiapkan dan tidak selesai begitu saja. Saya merasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet Olimpiade berdasarkan progres dan statistik, mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut," ujar Pramudya.
"Poin terakhir, saya juga sebagai manusiab biasa, punya pikiran dan impian serta target sendiri. Saya punya target kapan untuk mengambil keputusan," lanjutnya.
Bukan Keputusan Mendadak
Pramudya sejatinya memiliki niat untuk undur diri sejak awal 2023. Dengan perhitungan yang matang, Pramudya kemudian berbicara dengan pelatih mengenai kesehatan mental yang terganggu sehingga akhirnya memutuskan gantung raket.
“Keputusan yang saya ambil sangat panjang. Sempat di tengah jalan terpikir untuk langsung melanjutkan studi," ujar Pramudya mengawali ceritanya.
"Saya kemudian berbicara dengan pelatih membicarakan hal ini dan juga telah berusaha di beberapa turnamen di Japan Masters dan China Masters 2023 untuk berusaha keras agar mendapat hasil maksimal. Setelah turnamen itu kemudian keputusan saya akhirnya bulat untuk mundur,” tambah Pramudya.
Pramudya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama ini berkarier di bulutangkis mulai dari PBSI, PB Djarum, hingga Badminton Lovers.
“Saya berterima kasih kepada PBSI yang sudah merahasiakan hal ini dan Djarum yang juga memberikan kepercayaan dan dukungan buat karier bulutangkis saya. Saya ucapkan terima kasih dan doa terbaik untuk bulutangkis Indonesia,” ungkap Pramudya.