Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia kembali mendapat kesempatan tampil pada putaran final Piala Asia 2007. Pada edisi tersebut, Tim Garuda berstatus tuan rumah bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Piala Asia 2007 juga ditandai dengan tampilnya Australia untuk kali perdana di turnamen antarnegara kawasan Asia tersebut.
Selain lima negara di atas, putaran final Piala Asia 2007 yang berlangsung pada 7-29 Juli 2007 juga diikuti oleh Jepang, Arab Saudi, Iran, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Irak, China, Qatar, dan Uzbekistan.
Timnas Indonesia tergabung di Grup D bersama Bahrain serta dua tim yang pernah berpartisipasi di Piala Dunia yakni Arab Saudi dan Korea Selatan. Semua laga di grup ini berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Era Ivan Kolev
Pada edisi 2007, Timnas Indonesia yang ditangani pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev diperkuat materi pemain terbaik di Tanah Air.
Mereka adalah Yandri Pitoy, Ferry Rotinsulu, Markus Haris Maulana (kiper), Ricardo Salampessy, Maman Abdurahman, Erol Iba, Ismed Sofyan, Charis Yulianto, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto, Harry Saputra (belakang).
Ada juga Muhammad Ridwan, Eka Ramdani, Ponaryo Astaman, Firman Utina, Syamsul Chaeruddin, Mahyadi Panggabean, Atep Rizal (tengah), Elie Aiboy, Budi Sudarsono, Zaenal Arief, Bambang Pamungkas (depan).
Tumbangkan Bahrain
Slogan "Ini Kandang Kita' yang terus diteriakkan puluhan ribu suporter Indonesia sepanjang pertandingan memacu motivasi skuad Garuda saat menghadapi Bahrain di Stadion GBK, 10 Juli 2007.
Alhasil, 14 menit setelah wasit Yuichi Nishimura (Jepang) meniup peluit kick-off, Stadion GBK bergemuruh usai striker Budi Sudarsono menjebol gawang Bahrain. Budi Sudarsono yang lepas dari jebakan offiside memanfaatkan umpan terukur Firman Utina.
Dengan tenang, ia kemudian memperdaya kiper Bahrain, Abdul Rahman Ahmed. Namun, Bahrain mampu menyamakan skor pada menit 27 lewat aksi Sayed Mahmood Jalal.
Aksi Bepe
Pada babak kedua, skuad Garuda yang bermain sabar dan spartan meredam serangan Bahrain akhirnya mampu mencuri tiga poin berkat gol Bambang Pamungkas pada menit 64.
Proses gol itu diawali tendangan keras Firman Utina yang mengenai tiang gawang, bola rebound itu dimanfaatkan Bambang. Sampai pertandingan berakhir, Indonesia tetap unggul 2-1 sekaligus menjadi kemenangan kedua skuad Garuda pada putaran final Piala Asia.
Petaka Menit Terakhir vs Arab Saudi
Raihan tiga poin atas Bahrain jadi modal skuad Garuda menghadapi Arab Saudi pada laga lanjutan Grup D di Stadion GBK, 14 Juli 2007. 87 ribu penonton yang mayoritas pendukung Indonesia yakin Bambang Pamungkas dan kolega melakukan perlawanan maksimal atas jawara Timur Tengah itu.
Seperti pada laga perdana, skuad Garuda yang kalah postur bermain dengan aliran bola pendek yang cepat untuk menyulitkan Arab Saudi yang pada tahun sebelumnya tampil di Piala Dunia 2006. Arab Saudi mampu unggul lebih dulu lewat aksi Yasser Al Qahtani pada menit 12.
Namun, dukungan total suporter membangkitkan semangat skuad Garuda. Lima menit setelah gol Arab Saudi, penyerang sayap Elie Aiboy menyamakan kedudukan. Skor menjadi imbang sampai pengujung pertandingan. Petaka buat Indonesia terjadi pada menit ke-87.
Ismed Sofyan yang baru masuk di babak kedua, melakukan pelanggaran fatal yang berbuah tendangan di area 16 pertahanan Indonesia. Arab Saudi yang unggul postur mampu memanfaatkan situasi ini lewat sundulan Saad Al-Harthi. Arab Saudi pun unggul 2-1 sampai akhir laga. Yasser Al Qahtani dan kolega pun merayakannya layaknya tim yang baru saja meraih trofi juara.
Kalah Tipis dari Korsel
Timnas Indonesia menghadapi semifinalis Piala Dunia 2022, Korea Selatan pada laga terakhir Grup D di Stadion GBK, 18 Juli. Skuad Garuda butuh kemenangan atau minimal hasil imbang untuk lolos ke perempat final.
Asa mencetak sejarah di Piala Asia sempat mengemuka karena pada laga sebelumnya, Korsel ditekuk Bahrain 1-2. Skuad Garuda pun hanya butuh minimal hasil imbang meraih tiket 8 Besar.
88 Ribu Penonton
88 ribu pendukung yang memadati Stadion GBK disuguhi permainan militan dan determinasi tinggi yang diperlihatkan kedua tim. Namun, Korsel lebih beruntung mendapatkan satu gol berkat aksi gelandangnya, Kim Jung-woo pada menit ke-34.
Ketinggalan satu gol, skuad Garuda berusaha membalas. Tapi, sampai wasit Mark Shield (Australia) meniup peluit terakhir, kedudukan tetap 1-0 buat Korsel. Indonesia pun melepaskan peluang mencetak sejarah yang sudah di depan mata.