Plus dan Minus Timnas Indonesia Jelang Bertarung di Piala Asia 2023: Perlu Tingkatkan Kreativitas Serangan dan Eksekusi Bola Mati

oleh Gatot Sumitro diperbarui 06 Jan 2024, 07:15 WIB
Timnas Indonesia kalah lagi dari Timnas Libya. (Bola.com/Dok.PSSI).

Bola.com, Kediri - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, masih punya beberapa pekerjaan rumah yang segera harus diperbaiki sebelum membimbing tim asuhannya berlaga di Piala Asia 2023 yang digelar di Qatar mulai 12 Januari 2024.

Agus Yuwono, pelatih asal Malang, menyebut rapor minus masih dimiliki Rizki Ridho dkk. saat dua kali meladeni Libya dengan kekalahan 0-4 dan 1-2 yang digelar di Titanic Mardan Stadium, Antalya, Turki.

Advertisement

Khusus laga kedua, Selasa (2/1/2024) malam hari WIB, Agus Yuwono menilai setidaknya ada enam poin yang harus dibenahi dari Timnas Indonesia.

"Chemistry dan kekompakan tim belum benar-benar terbentuk. Ini mungkin disebabkan adaptasi antarpemain masih kurang. Karena ada pemain baru seperti Justin Hubner yang baru bergabung setelah dia dinaturalisasi," katanya.

Mantan pelatih Persik dan Persela ini juga menyorot aksi gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, yang masih kurang greget usai pulih dari cedera.

"Jika dibandingkan performa sebelumnya, aksi Marselino memang ada penurunan. Itu wajar karena dia baru cedera. Namun, saya yakin dia akan lebih bagus lagi saat di Piala Asia nanti," ujarnya.

2 dari 4 halaman

Lambat dalam Transisi Bertahan

Starting XI Timnas Indonesia saat menghadapi Libya dalam laga uji coba jelang Piala Asia 2023, Jumat (5/1/2024) malam WIB di Stadion Titanic Mardan, Antalya, Turki. (Dok. PSSI)

Agus juga mengungkapkan pemain Timnas Indonesia kurang cepat dalam transisi bertahan.

"Transisi negatif kurang cepat. Saya lihat ada dua momen ketika hanya satu pemain kita menghadapi tiga pemain Libya," ucapnya.

Tujuan permainan sepakbola adalah mencetak gol ke gawang lawan. Agus Yuwono pun menganalisis penggawa Timnas Garuda masih kurang kreatif membongkar dan menciptakan peluang.

"Mobilitas pemain kita di sepertiga pertahanan lawan harus ditingkatkan. Ini untuk membuka ruang agar gelandang banyak opsi saat memberi umpan kepada striker untuk mencetak gol. Pemain kita juga kurang maksimal memanfaatkan bola-bola mati," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Penyelesaian Akhir Lemah

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, ketika melawan Timnas Libya. (Bola.com/Dok.PSSI).

Sayangnya, lanjut Agus Yuwono, ketika skema permainan ada di pertahanan lawan, penyelesaian akhir Timnas Indonesia juga masih lemah.

"Finishing belum maksimal. Jika ingin bikin gol harus sering menendang bola ke gawang lawan. Ada momen Marselino dan Justin Hubner berani menendang, tapi tak mengarah ke gawang," jelasnya.

4 dari 4 halaman

3 Modal Penting

Skuat Garuda akan berhadapan dengan Timnas Iran pada tanggal 9 Januari 2024 mendatang. (Dok PSSI)

Lepas dari semua kekurangan itu, Agus Yuwono masih optimistis dengan tim asuhan Shin Tae-yong ini. Ada tiga modal penting yang telah dimiliki Timnas Indonesia jelang Piala Asia 2023. Apa saja?

"Fisik dan permainan banyak peningkatan. Pemain kuat tampil sepanjang pertandingan dan mereka juga lebih banyak punya peluang dibanding pertemuan pertama. Satu yang lebih penting, kedalaman tim juga bagus," paparnya.

Berita Terkait