Bola.com, Jakarta - Pertarungan Malut United vs Persela Lamongan pada pekan pembuka Babak 12 Besar Grup Y Pegadaian Liga 2 2023/2024 di Stadion PTIK, Jakarta (7/1/2024), menyisakan sejumput cerita.
Selepas pertandingan yang berakhir kacamata tersebut, Alfin Tuasalamony terlihat mengamuk di depan bench tuan rumah.
Bek Persela itu tampak emosional dan menunjuk salah satu ofisial Malut United. Beruntung, pemain dan ofisial dari kedua kubu langsung menariknya menjauh.
Walau masih mengamuk, setidaknya pemain asal Tulehu itu tak sampai melakukan tindakan anarkis yang tak diinginkan.
Pelatih Persela, Djadjang Nurdjaman membenarkan bila pemainnya itu lepas kendali. Dia pun menyayangkan tindakan tersebut di saat timnya berhasil mencuri poin dari lawatan kali ini.
"Saya sayangkan di akhir pertandingan ada insiden yang sebenarnya tak perlu terjadi. Tidak ada apa-apa di dalam lapangan. Tapi mungkin ada salah pengertian di luar lapangan," bukanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tahan Emosi Itu Penting
Walau belum jelas siapa yang memulai, pelatih yang akrab disapa Djanur itu berharap kejadian ini merupakan yang terakhir. Dia tidak ingin fokus tim terpecah dengan situasi di luar lapangan.
"Pemain atau ofisial ada yang sedikit emosional dan tidak bisa mengontrol emosinya sehingga membuat sedikit ricuh. Padahal tidak terjadi apa-apa di lapangan. Jadi sangat disayangkan ya," imbuhnya.
"Saya harap ini jadi pembelajaran buat kita semua agar tak terjadi lagi di pertandingan akan datang," sambung Djanur.
Bantah Pemainnya Ulur-Ulur Waktu
Pertandingan kedua kesebelasan sejatinya memang cukup keras. Walau masih dalam koridor fairplay, duel-duel yang terjadi memang membuat tensi panas.
Saat itulah, para pemain Persela bergantian tumbang di lapangan. Zulham Zamrun dan Dede Sapari adalah beberapa yang akhirnya ditarik keluar.
"Saya pikir semuanya yang tergeletak di lapangan bukan diving, bukan dalam rangka mengulur waktu. Kenyataannya seperti itu. Zulham dan Dede ditarik karena itu cedera," bantah Djanur.
"Jadi memang harus digantikan, bukan yang terjatuh bangun lagi terus main. Ini cedera. Tapi memang cukup keras benturan sejak babak pertama. Cuma terkadang masih luput dari pengawasan pengadil di lapangan," sambungnya.
Satu Poin Berharga
Sementara terkait hasil pertandingan, pelatih asal Majalengka itu mengaku kecewa dan senang atas hasil tersebut.
Walau meleset dari target yang mereka kejar, satu poin dari laga away jelas bukan sesuatu yang buruk.
"Tadinya kami ingin meraih tiga poin. Tetapi hasilnya apa boleh buat. Saya berikan apresiasi kepada pemain karena sudah cukup berjuang dengan spirit yang cukup tinggi dan keinginan yang ditunjukkan pemain di lapangan," jelasnya.
"Respek buat Malut yang juga bermain dengan spirit tinggi. Tapi hasil akhir tetap 0-0. Jalan laga cukup seru saling punya peluang masing-masing tim tapi tidak berbuah gol," tutup Djanur.