Bola.com, Jakarta - Tahun 2024 sudah memasuki pekan kedua Januari. Belum ada aktivitas akbar di turnamen esports, baik level nasional, regional maupun global. Beberapa kejuaraan dan series besar akan mulai terjadi bulan depan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, publik akan menunggu sajian apa yang akan menjadi andalan di gim-gim yang sudah otomatis ada di kepala gamer. PUBG Mobile, Dota 2, Call of Duty series, Apex Legends, Free Fire, Overwatch dan lain sebagainya, bersiap meramaikan suasana dalam 12 bulan ke depan.
Oleh karena itulah, banyak pertanyaan muncul terkait apa yang akan ditawarkan industri esports di tahun 2024. Ragam pertanyaan itu meliputi nasib turnamen sampai gim-gim apa yang layak diwaspadai tahun ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Esports Insider sudah menurunkan beberapa laporan akumulatif, yang berisi pendapat, sekaligus prediksi, dari banyak pihak. Yuk simak rangkumannya di bawah ini ;
Nicolas ‘Nico’ Maurer (CEO Team Vitality)
Saya pikir, sepanjang tahun 2024, kita akan melihat banyak tim menjadi sangat konservatif dalam pengeluaran mereka. Hal ini sejalan dengan berkurangnya investasi di banyak gim esports, sehingga setiap tim melihat nilai dan distribusi dana dengan lebih realistis.
Pada beberapa tahun terakhir, tim hanya mencari talenta terbaik yang menyebabkan perang penawaran, dan membuat harga pemain menjadi tak wajar. Akibatnya, tim harus mengeluarkan dana yang sebenarnya tidak realistis demi mengejar satu atau dua bintang saja.
Sekarang, khususnya tahun ini, semua tim akan mengoreksi diri, terutama dana untuk pengeluaran roster.
Alex Gonzalez (Head of Luminosity, Enthusiast Gaming)
Secara umum, masing-masing tim sudah memasang target konsisten sepanjang kuartal I dan II. Setelah itu, seluruh tim di dunia berharap pendapatan mereka akan tumbuh pada semester II. Oleh karena itu, manajemen akan menekan pengeluaran, perbaikan struktur internal dan proses operasional, diikuti dengan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan paruh kedua tahun 2024.
Suasana memang tak sebaik 3-4 tahun ke belakang, tapi industri esports tetap akan berkembang.
Craig Levine (Co-CEO ESL FACEIT Group)
Tahun 2024 adalah tentang keberlanjutan, dengan bisnis di industri esports yang wajib melakukan kalibrasi. Tahun 2023 mengajarkan, meskipun audiens esports terus bertambah, semuanya tak serta merta selaras dengan pendapatan.
Saya yakin, setiap pelaku industri esports pada 2024 bakal memanfaatkan momentum sekecil apapun agar bisa merebut pasar jangka panjang. Kami tak mungkin terus-menerus mengandalkan dari penonton di sebuah turnamen.
Saya memprediksi, industri esports masih akan terus berkembang di kawasan Timur Tengah, yang memang telah menjadi pasar dengan pertumbuhan besar di area gim, termasuk esports. Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, terutama kota Dubai, masih menjadi sumber basis industri esports tahun 2024.
Industri esports perlu membentuk kembali model keterlibatan fans dan membuka mekanisme monetisasi baru. Sekarang ini, seluruh yang berkaitan dengan industri esports selalu meruju ke bisnis olahraga tradisional, seperti periklanan.
Dalam pengembangan esports tahun 2024, butuh cara baru agar audiens lebih muda dan mudah berinteraksi. Artinya, seluruh stakeholder harus sering berkumpul agar ada titik temu baru.
Pada sisi gim, saya akan terus memperhatikan Epic Games, baik untuk Rocket League maupun Fortnite. Mereka baru saja merilis beberapa konten baru yang menarik di Fortnite, sehingga sanggup menghidupkan kembali basis pemain mereka.
Begitu juga dengan Rocket League, yang menarik. Jangan lupa juga beberapa gim esports lain yang siap menggebrak, dan memanfaatkan penggemar fanatik serta komunitas adalah hal terbaik sepanjang 2024.
Tarik Amhamdi (Co-CEO & Co-Founder, Shikenso Analytics)
Industri menghadapi tantangan proposisi nilai dan signifikansi ekonomi dengan jelas serta tepat. Tantangan besar adlaah mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan substansial.
Oleh karena itu, seluruh ekosistem perlu mengkaji metrik, data, dan fakta. Sekarang saatnya harus melihat secara terang apa yang sebenarnya terjadi di ekosistem industri esports.
Apalagi, sekarang semakin banyak gim dengan pola serta narasi berbeda. Esports, yang notabene punya keterbatasan dalam penyelenggaraan turnamen, wajib berkreasi jika tak ingin banyak talenta atlet yang akhirnya tak mendapatkan tempat.
Gim-gim baru wajib muncul, tapi yang terpenting justru mengembangkan fitur dan meningkatkan level turnamen, terutama dari para publisher atau distributor.
Miles Yim (Associate Director The Story Mob)
Satu yang wajib diteruskan adalah kemitraan industri esports dengan dunia pendidikan, terutama di tingkat perguruan tinggi dan sekolah menengah atas. Kolaborasi tersebut menjadi satu di antara bagian penting agar esports tetap berpijak pada kompetensinya, yakni atlet dan turnamen.
Pada 4-5 tahun lalu, banyak publisher dan tim yang menjadi sponsor sebuah tim perguruan tinggi atau SMA. Tapi sekarang, semuanya berubah dan cenderung langsung ke arah prestasi. Tapi itu memang keputusan mereka, dan hak mereka juga.
Sekarang, tantangan terbesar adalah menciptakan kompetisi, yang tak sekadar turnamen, agar industri esports tetap berlanjut. Pangsa pasar selalu ada, dan setiap kawasan punya ciri khas masing-masing.
Jaime Pádua (Co-CEO FURIA)
Saya yakin semakin banyak orang memiliki persepsi yang sama dengan saya untuk urusan Dota 2. Mereka bakal mengubah beberapa detail, dan itu menarik perhatian. Dota 2 selalu mengejutkan, dan kita tunggu banyak turnamen Dota 2 yang menyelamatkan karier pemain.
Vlad Ispas (Asisten Produser Siaran PGL)
Bagi saya, Counter-Strike 2 akan menonjol sepanjang 2024. Reputasi franchise ini kemungkinan besar akan memainkan peran yang sangat besar di industri gim, terutama esports.
Terobosan fitur dan janji pengembangan ketika turnamen berlangsung, akan memberi banyak aktivitas sepanjang 2024. Artinya, semua itu akan menggerakan seluruh unsur ekonomi, dan berharap pendapatan dari pihak ketiga juga semakin tinggi.
Vlad Ispas (Asisten Produser Siaran PGL): Esportsinsider