Bola.com, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu market kunci bagi LALIGA, terutama di Asia, selain negara seperti Jepang dan China. LALIGA mengklaim punya posisi bagus di Indonesia, tetapi masih akan terus berusaha meningkatkannya.
Lalu, bagaimana peluang pemain Indonesia bermain di LALIGA mengingat negara ini dianggap sebagai market penting? LALIGA memberikan isyarat peluang menuju ke sana terbuka, namun diiringi dengan beberapa syarat.
"Indonesia adalah market yang besar, populasinya besar, sepak bola berkembang. Asia Tenggara secara umum adalah market kunci bagi kami," kata Jamie Blanco, atache to Presidency LALIGA dalam sesi wawancara dengan Bola.com, di San Sebastian, Kamis (11/1/2024).
"Kami punya posisi cukup bagus di Indonesia, tetapi harus berusaha meningkatkannya," imbuh dia.
Berbagai cara dilakukan LALIGA untuk mengembangkan hubungan dengan sepak bola Indonesia, seperti melakukan aktivasi bersama partner lokal, pihak pemegang hak siar televisi, serta yang tak kalah penting membantu klub-klub di bawah naungan mereka membuka dan mengembangkan market di Indonesia.
Jamie Blanco juga tidak menutup kemungkinan ada pemain Indonesia yang bermain di LALIGA. Hal ini bisa menguntungkan kedua pihak, karena akan memperbesar market besar LALIGA di Indonesia, sementara di sisi lain, pemain sepak bola Indonesia juga mendapat kesempatan untuk naik level, menjajal peruntungan di salah satu liga terbaik di dunia.
Seperti diketahui Liga Spanyol adalah satu dari lima liga terbaik di Eropa, bersama dengan Premier League, Serie A, Bundesliga, dan Ligue 1.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menyambut Hangat
"Tentu saja ada peluang pemain Indonesia tampil di LALIGA. Seperti yang saya bilang, sepak bola di sana berkembang," ujar Blanco.
Jamie Blanco mengatakan ada beberapa langkah yang harus dilakukan sepak bola Indonesia untuk membuka peluang mengirim pemain ke LALIGA pada masa depan.
Yang terpenting, kualitas dan kekuatan tim di Indonesia harus terus dikembangkan dulu sehingga bisa menghasilkan talenta-talenta hebat yang bisa bersaing dan berkompetisi di level tinggi dunia.
"Saya rasa untuk membantu sepak bola di Indonesia lebih berkembang, mereka harus meningkatkan nilai tim dan kekuatan mereka. Saya rasa akan sangat luar biasa jika ada pemain Indonesia di LALIGA," imbuh dia.
Sejauh ini, negara Asia yang punya cukup banyak pemain di LALIGA adalah Jepang. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pemain muda Jepang yang kini bermain di Real Sociedad, Tekefusa Kubo.
Namun, pemain-pemain Jepang bukan hanya menembus LALIGA, tetapi juga sudah banyak merambah liga-liga top lainnya sejak dulu, sebut saja Premier League, Bundesliga, Serie A, dan Ligue 1.
Kans Indonesia Meniru Proyek Kolaborasi LALIGA
Sementara itu, LALIGA sejak tahun lalu memiliki proyek untuk meningkatkan pertumbuhan global LaLiga dan klub-klubnya. Proyek ini lahir setelah LALIGA menandatangani perjanjian stategis dengan CVC Fund VIII.
Perjanjian antara LaLiga dan CVC Fund VIII akan membuat liga dan klub menerima total 1.994 miliar euro yang akan digunakan untuk pengembangan teknologi, inovasi, internasionalisasi, dan inisiatif pertumbuhan olahraga.
Jamie Blanco mengatakan ada uang investasi ke klub, yang digunakan untuk klub bertambah maju dengan berbagai cara. Menurut dia, proyek ini bukan sesuatu yang unik antara LALIGA dan klub, sehingga bisa diterapkan di liga lain seperti di Indonesia.
"Tantangannya sama, baik di Spanyol maupun Indonesia, itu bisa dilakukan," tutur Blanco.
"Dasarnya adalah kami ada kesepakatan dengan CVC tentang uang investasi ke klub, yang dipakai membantu klub untuk maju dengan berbagai cara (di lapangan maupun luar lapangan, bahkan sampai apa yang harus dilakukan sehari-hari)."
Blanco mengatakan ada 20 orang ahli yang direkrut LALIGA yang bertugas bekerja sama dengan klub, dalam urusan bisnis, digital, dan lain-lain. Tujuan proyek ini adalah membuat klub berkembang, sehingga juga otomatis akan meningkatkan kualitas liga, karena gap antara klub raksasa dengan tim-tim kecil bisa dipangkas.
"Ada 20 orang yang bekerja sama dengan klub, kami membantu mereka posting di sosial dengan berbagai macam bahasa, bagaimana mememaksimalkan pemasaran stadion mereka dan punya produk-produk yang bisa dijual, contohnya hospitality. Kerja sama ini akan bertambah mendalam dalam beberapa bulan atau tahun mendatang, membantu klub berkembang dan memperbesar penghasilan," imbuhnya.
Butuh Biaya Besar dan Banyak Pakar
Jamie menyebut proyek kolaborasi antara LALIGA dan klub tersebut membutuhkan biaya besar dan banyak orang ahli. Indonesia harus menyiapkan itu jika ingin meniru jejak LALIGA untuk mengembangkan kolaborasi dengan klub-klub, baik dari level Liga 1 hingga Liga 3.
"Untuk proyek ini butuh talenta, bukan yang hanya ahli di bidang olahraha, tetapi juga digital, membuat tim mengglobal. Jadi butuh dana besar untuk menemukan orang yang tepat, butuh investasi," tegas Jamie.
Sejauh mana perkembangan proyek kolaborasi di LALIGA tersebut? Apakah progress-nya sesuai dengan target yang ditetapkan?
"Saya rasa ini tahun kunci bagi kami, untuk melihat pengaruh dari sisi pendapatan," tutur Blanco.
"Tahun lalu kami melihat pengaruh dari sisi perubahan kultur, kepercayaan klub terhadap LALIGA berkembang, karena melihat ada kenaikan pendapatan di klub saya sangat opstimisti dengan tahun-tahun ke depan tentang proyek ini," imbuhnya.