BRI Liga 1: Fernando Valente Eksperimen Lagi, Arema FC Pakai 2 Gelandang Asing Sebagai Stoper

oleh Iwan Setiawan diperbarui 14 Jan 2024, 08:45 WIB
Dua pemain asing Arema FC, Julian Guevara dan Charles Raphael, saat diturunkan sebagai stoper dalam laga uji coba melawan Persikoba Batu di Stadion Gajayana, Malang, Sabtu (13/1/2024). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Fernando Valente, sepertinya belum berhenti melakukan eksperimen. Terbaru, pelatih asal Portugal itu mencoba Julian Guevara berduet dengan Charles Almeida sebagai stoper. Itu terlihat dalam uji coba melawan Persikoba Batu di Stadion Gajayana, Malang, Sabtu (13/1/2024).

Formasi baru itu dicoba pada babak pertama. Hasilnya memang Arema FC sempat kemasukan satu gol. Itu hal yang wajar karena dua pemain asing ini masih beradaptasi.

Advertisement

Khusus Charles, sejak putaran pertama dia sering bermain sebagai stoper. Sedangkan Julian baru saat ini dicoba. Padahal Arema FC punya dua bek lokal yang berposisi asli sebagai stoper, yakni Bagas Adi Nugroho dan Syaeful Anwar.

Ternyata, Fernando punya pertimbangan khusus mencoba Julian dan Charles sebagai palang pintu utama.

"Kami mencoba opsi lain. Memainkan dua pemain itu sebagai stoper jika butuh bermain lebih vertikal. Dua pemain itu punya kemampuan mengirimkan umpan jauh yang akurat," jelas Fernando Valente.

2 dari 4 halaman

Kunci Permainan

Julian Guevara jadi pemain baru yang kini jadi salah satu ruh permainan Arema FC. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Artinya jika Arema FC coba melakukan serangan balik, Julian dan Charles bisa jadi kunci permainan. Dari lini pertahanan, keduanya bisa langsung mengirimkan bola ke striker. Sebuah skema yang masuk akal.

"Jika bola masih di daerah pertahanan kami, otomatis pemain belakang lawan posisinya akan lebih maju. Saat itu kami bisa memanfaatkan celah dengan mengirimkan bola udara ke pertahanan lawan," ujar mantan pelatih tim muda klub Portugal, Estoril U-19.

Bisa dibilang Fernando Valente ingin memaksimalkan segala potensi untuk membuat banyak opsi serangan, termasuk mengorbankan dua gelandang bertahan sebagai stoper. Namun, Fernando menambahkan jika eksperimen itu belum tentu jadi opsi utama dalam lanjutan BRI Liga 1.

"Ini baru opsi lain. Kami mencoba pemain yang punya kualitas passing bagus. Lihat saja ke depan nanti, apa yang akan terjadi," lanjutnya.

3 dari 4 halaman

Rawan Kebobolan

Pemain Arema FC, Charles Raphael De Almeida pada laga pekan pertama BRI Liga 1 2023/2024 antara Dewa United melawan Arema FC di Stadion Indomilk, Tangerang, Minggu (2/7/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Hanya saja, menempatkan gelandang menjadi stoper bukan berarti tidak memiliki titik lemah. Tentu karakter bertahan mereka tak seperti stoper murni.

Jadi pengawalan terhadap penyerang lawan tidak terlalu ketat. Mereka terbiasa punya tugas utama membagi bola ke depan ketimbang mengawal lawan.

Saat ini sistem pertahanan Arema FC jadi yang terburuk kedua. Mereka sudah kemasukan 40 gol dari 23 pertandingan. Padahal mereka punya kiper sekelas Julian Schwarzer yang banyak melakukan penyelamatan.

Artinya, pertahanan Arema FC sangat longgar pada musim ini. Sehingga lawan dengan mudah membuat peluang untuk mengoyak jala gawang Arema FC.

4 dari 4 halaman

Persaingan di BRI Liga 1

Berita Terkait