Bola.com, Denpasar - Bima Perkasa Jogja (BPJ) membuka laga perdana Indonesian Basketball League (IBL) musim 2024 dengan hasil mengecewakan. Mereka harus mengakui keunggulan Bali United dengan skor 50-80 di GOR Purna Krida, Bali, Minggu (14/1/2024) sore.
Bima Perkasa Jogja sempat memberi kejutan pada babak pertama, tetapi tuan rumah mampu bangkit di babak kedua menyegel kemenangan. Meski kalah, pelatih BPJ, Predrag Lukic mengapresiasi kerja keras para pemain, terutama legiun muda yang tampil ngotot di sepanjang laga.
“Selamat untuk Bali United karena bisa memenangkan pertandingan kali ini. Tidak mudah menang dalam dua pertandingan di gameweek pertama. Kami kehilangan banyak poin di pertandingan kali ini,” beber Predrag Lukic usai pertandingan.
“Kami ini tim yang bisa dikatakan baru. Tugas utama saya disini adalah mencetak dan membentuk pemain masa depan,” ujarnya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita- berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pujian Lukic
Juru taktik asal Serbia itu melihat para pemain muda improve dalam pertandingan. Avin Kurniawan dan rookie Bayu Prasetya, misalnya. Menurutnya, kedua pemain tampil dengan daya tarung luar biasa.
Avin tetap melanjutkan pertandingan meski telinganya robek, lalu diperban akibat benturan dengan pemain lawan. Sedangkan Bayu, yang menjalani debutnya di IBL, tak takut meski harus menghadapi para pemain senior di kubu lawan.
"Kami membangun tim ini untuk jangka panjang. Tugas kami semua adalah mengembangkan para pemain, khususnya yang masih berusia muda," ujarnya seusai laga.
"Mereka akan improve, hari ke hari, bulan ke bulan, dari pertandingan ke pertandingan. Liga adalah bagian dari proses pembaharuan yang harus kami hadapi," sambungnya.
Evaluasi
Banyak hal yang harus dievaluasi dari pertandingan tersebut. Predrag Lukic merasa tim pelatih dan pemain harus bekerja lebih keras lagi dalam meningkatkan kualitas tim secara kolektif dan individu, terutama pemain muda.
"Di babak pertama memberi banyak positif momen dan kami akan menggunakan dan selalu ingat momen itu," papar mantan arsitek Mountain Gold Timika itu.
"Ini untuk memberi pemahaman kepada pemain bahwa kita harus bekerja keras lagi, untuk mencapai permainan yang seperti itu." tambah Predrag Lukic.
Siap Kerja Keras
Pemain asing Bima Perkasa Jogja, Feliciano Perez Neto, membenarkan Predrag Lukic. Tugasnya bersama para pemain asing lain di tim: Garrius dan Martyce yaitu menularkan pengalaman di dalam dan luar lapangan kepada pemain muda.
Yang pasti, Neto siap bekerja keras lagi untuk membangun tim lebih solid. Soal pertandingan kontra Bali United, Neto memberikan komentarnya.
"Ke depan kami harus tahu caranya mengontrol pertandingan dan lebih agresif lagi. Masih banyak proses yang harus kami jalani untuk membuat tim ini lebih berkembang," ucap pemain asal Brasil itu.
Pujian Dari Anthony Garbelotto Tanpa Satu Pemain Asing
Saat menghadapi BPJ, Bali United Basketball kehilangan satu pemain asing yang mengalami cedera saat menghadapi Amartha Hangtuah Jakarta. Ia adalah Ryan Taylor Batte. Saat menghadapi BPJ, ia hanya duduk manis sebagai penonton.
Tapi nyata, kekuatan Bali United tidak tereduksi. Ia memuji kemampuan para pemainnya yang bermain tanpa beban. Terutama pemain-pemain lokal yang ada di skuadnya kali ini. Kebetulan, bukan Kierell Ar'Darius Green yang menjadi man of the match, tetapi Abraham Wenas. Point Guard Bali United ini mencetak 19 poin, 3 rebound, dan 7 assist dalam 23 menit bermain.
“Kami sangat senang karena bisa menang dalam dua pertandingan di kandang. Kami sudah mencapai target kami. Kami sadar mereka adalah tim yang bermaterikan pemain muda dan pelatih mereka juga baru. Tapi tidak ada masalah. Kami juga kehilangan pemain asing, tetapi pemain lokal di Bali United bermain sangat bagus. Semua pemain menunjukkan performa terbaik,” ungkap Pelatih Bali United Basketball Anthony Garbelotto.
Meskipun bermain baik, tetapi di half time, Bali United tampil kurang meyakinkan. “Ada banyak kesalahan yang kami lakukan. Tapi saya langsung berbicara dengan pemain di ruang ganti yang mengubah keadaan di kuarter ketiga. Di kuarter keempat, kami bermain semakin baik,” tutupnya.