Bola.com, Jakarta - Sebagian pesepak bola remaja di dunia pasti memiliki mimpi bergabung di tim junior Manchester United. Tak hanya itu, bersekolah di akademi MU juga menjadi incaran yang tak mudah digapai.
Harapan besar berada di zona junior MU adalah bakal berstatus profesional di tim senior. Sayang, tak semua remaja yang berada di sana secara otomatis langsung naik pangkat.
Sebaliknya, punya catatan mentereng di akademi atau tim junior, tak mendapat jaminan bisa melenggang langsung ke tim senior. Banyak pemain muda yang bersinar tapi pada akhirnya tak kuat menahan gempuran persaingan internal.
Dulu dibuang, kini dikenang. Dulu ditepikan, kini jadi bintang di klub lain. Kondisi tak mengenakkan itu yang bisa menimpa para jagoan muda di Manchester United. Keputusan untuk melepas sejumlah jebolan akademi dan tim junior justru menjadi bumerang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kalah Bersaing
Bagaimana tidak, disaat pelatih Erik ten Hag dipusingkan dengan membangun kembali skuad terbaiknya sepanjang musim 2023/2024, para jebolan akademi justru tampil moncer di klubnya masing-masing. Saat ini, MU terseok-seok di posisi ketujuh klasemen Liga Inggris, dengan tuaian 32 poin.
Manchester United punya akademi yang menjadi kawah candradimuka bagi talenta-talenta muda berbakat. Hanya saja, tak sedikit jebolan akademi yang gagal mendapat tempat di tim senior, lalu disekolahkah atau dilepas ke klub lain.
Meski terpinggirkan, pemain-pemain muda tadi tak patah semangat. Sebaliknya, mereka justru ingin membuktikan kalau keputusan manajemen membuang mereka adalah langkah yang salah.
Benar saja, beberapa di antaranya kini menjelma menjadi pemain andalan sekaligus tumpuan. Tak percaya? Berikut alumni akademi mereka yang sedang menikmati musim terbaiknya di tempat lain ;
Tahith Chong
Ia menjadi buruan utama ketika berkostum Feyenoord. Hebatnya, MU bisa mendapatkan tanda tangan sang pemain pada 2016. Chong merasakan 16 penampilan di tim senior MU.
Sayang, sebagian besar kariernya tak berkostum MU, melainkan tim lain karena berstatus pinjaman. Gelandang tersebut bergabung dengan Birmingham secara permanen pada tahun 2022. Lalu, ia menandatangani kontrak dengan klub Liga Inggris, Luton Town, musim panas lalu.
Dia memainkan peran penting bagi tim asuhan Rob Edwards. Satu di antaranya adalah mencetak gol melawan Liverpool dalam hasil imbang 1-1 pada bulan November 2023.
Dwight McNeil
McNeil menghabiskan tahun-tahun di Old Trafford sebelum dilepas pada akhir musim 2013/2014. Dia tampil mengesankan di Burnley, dan layak mendapat harga kepindahan 20 juta pounds ke Everton, setelah Clarets terdegradasi pada 2022.
McNeil berkembang pesat di bawah asuhan Sean Dyche. Dia menyelesaikan musim lalu sebagai pencetak gol terbanyak Everton dengan tujuh gol dan masih terlihat sebagai pemain paling mengancam tahun ini juga.
James Garner
Setelah bersinar di Nottingham Forest pada 2021/2022, Garner diprediksi bakal menjadi tumpuan Erik ten Hag. Semua prediksi itu menguap, karena ia malah dilempar ke Everton.
Meskipun menjalani musim debut yang sulit di Goodison Park, ia menunjukkan kemampuannya tahun ini. Garner sepakat, Sean Dyche menjadi kunci kebangkitannya karena telah memberi kesempatan berkembang.
“Dyche memberi saya menit bermain yang luar biasa, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan diri, dan saya bisa menunjukkan itu di lapangan," tegas Garner.
Sumber : Planetfootball
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda