Bola.com, Jakarta - Buat Anda yang menyaksikan kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor pada era MotoGP, maka Anda terbiasa disajikan persaingan dua pabrikan Jepang: Honda dan Jepang.
Begitu lama dua pabrikan ini mendominasi, namun sejak MotoGP 2022, titel juara dunia pembalap selalu menjadi milik pabrikan Italia, Ducati lewat Pecco Bagnaia.
Secara keseluruhan kebangkitan pabrikan Eropa bukan hanya diwakilkan Ducati. Aprilia dan KTM turut membuat kesulitan Honda dan Yamaha.
Nah baru-baru ini, eks pembalap MotoGP, Cal Crutchlow memprediksi setidaknya butuh lima tahun buat Honda dan Yamaha untuk kembali punya motor kompetitif di ajang MotoGP.
"Ini akan berbalik. Dalam lima tahun, mungkin pabrikan Jepang akan kembali ke posisi terdepan dan yang lainnya tidak ada lagi. Ini adalah balapan," kata Crutchlow yang pernah balapan di MotoGP bersama tim satelit Yamaha Tech 3.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
5 Tahun Periode Pendek untuk MotoGP
Periode lima tahun ke depan memang terasa lama. Namun untuk Cal Crutchlow, jangka waktu lima musim sangat pendek untuk ajang MotoGP.
Dia mencontohkan Ducati yang sempat vakum lama menjadi juara dunia pembalap. Sebelum Pecco Bagnaia merasakan titel juara dunia MotoGP 2022, kali terakhir rider Ducati berjaya adalah Caset Stoner musim 2007.
Artinya ada gap 15 tahun lamanya sebelum Ducati bisa berjaya seperti sekarang. "Kami tahu bahwa Yamaha dan Honda dapat membuat motor terbaik di dunia karena mereka telah melakukannya selama bertahun-tahun," ungkap Crutchlow.
"Jangan lupa, selama 15 tahun Ducati tidak memenangkan gelar juara dunia. Aprilia tidak ada di mana-mana untuk waktu yang lama dan KTM baru saja memulai jadi tim kuat," tambahnya.
Ubah Cara Bekerja
Hanya saja Crutchlow menyarankan agar pabrikan Jepang mengubah cara kerja yang menurutnya sudah usang di ajang MotoGP.
"Saya yakin Yamaha dan Honda adalah pabrikan yang bagus, tahu bagaimana membuat motor yang kompetitif," kata Crutchlow.
"Masalahnya adalah mereka harus mengubah bekerja. Karena persaingan MotoGP telah berubah dan inilah kenyataannya. Jadi kita juga harus menuju ke arah ini," lanjutnya.
Konon pabrikan Jepang lambat dalam melakukan inovasi pada motor. Ini berbeda dengan pabrikan Eropa yang mempercepat proses riset dan pengembangan.
Sumber: Crash
Baca Juga
3 Catatan Menarik usai MotoGP Jepang 2024: Keterpurukan Honda dan Yamaha, Perpisahan Takaaki Nakagami
Laporan Langsung dari Sirkuit Mandalika : Curhat Mario Suryo Aji Jelang Balapan Moto2, Tetap Siap Harumkan Indonesia !
Joss, Siap Tempur Maksimal di Rumah Sendiri, Ini 4 Pembalap Astra Honda yang Bakal Berjibaku di Mandalika 2024