Maksud Hati Mengejar Status, Malah Dianggap Salah Pilih : 4 Pemain yang Mendapat Kritik Pindah Klub, Termasuk Eks Arsenal

oleh Choki Sihotang diperbarui 18 Jan 2024, 21:01 WIB
Andy Carroll gagal bersinar di Liverpool. Ia datang dengan banderol selangit dari Newcastle United. (EPA/Lindsey Parnaby)

Bola.com, Jakarta - Sepak bola Eropa memiliki sisi gemerlap yang tiada tara. Gaji besar, popularitas, pendapatan iklan yang 'bejibun' sampai kehidupan mewah. Meski tak semua liga, idiom tersebut menempel di pikiran banyak orang.

Namun, di balik gemerlap sepak bola Eropa, ternyata menyimpan kisah sedih bagi sejumlah pemain. Kasus mereka justru terjadi di jendela transfer. Dunia sepak bola penuh dengan jual-beli yang kurang berhasil.

Advertisement

Banyak pemain yang berstatus 'termahal', justru melempem ketika berada di klub baru. Mereka gagal bersinar, dan pada akhirnya terlempar atau terlupakan begitu saja.

Yuk simak 4 nama berharga mahal yang dianggap salah pilih klub ;

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

2 dari 5 halaman

Jozy Altidore (Villarreal)

Jozy Altidore pernah melanglangbuana di kawasan Eropa, meski tak terlalu berhasil. (AFP/Getty Images/Vaughn Ridley)

Striker Amerika Serikat ini sempat menjadi bahan gunjingan kalangan media di Inggris. Penyebab utama adalah performa tak menawan kala berada di lini depan Sunderlan dan Hull City.

Namun, sebelum ke sana, nama Altidore sempat menyeruak. Gara-garanya, Villarreal mengeluarkan dana 10 juta dolar untuk mengontrak Altidore dari New York Red Bulls ketika dia baru berusia 18 tahun.

Dia adalah prospek yang menarik pada saat itu, tetapi pindah ke liga besar Eropa terlalu berlebihan dan terlalu cepat. Altidore hanya membuat enam penampilan bersama Kapal Selam Kuning.

Ia mencetak satu gol, dan dianggap terlalu mentah. Gagal di Eropa, ia sempat bersinar ketika membela Toronto FC di panggung Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat.

 

3 dari 5 halaman

Alexis Sanchez (Manchester United)

Alexis Sanchez. Manchester United harus mengeluarkan 34 juta euro atau setara Rp532 miliar ditambah Henrikh Mkhitaryan untuk mendatangkan striker Cile ini dari Arsenal di tengah musim 2017/2018. Hanya bertahan 1,5 musim dan tampil dalam 45 laga dengan torehan 5 gol dan 9 assist, MU lalu meminjamkannya ke Inter Milan pada 2019/2020 yang akhirnya dipermanenkan secara gratis di musim berikutnya. (AFP/Oli Scarff)

Cukup mudah menganggap Sanchez sebagai kegagalan. Dia tampil luar biasa bersama Arsenal. Ketika itu, ia masih berusia dua puluhan. Lalu terpancing rayuan Manchester United.

Namun Sanchez menyesali sendiri tindakannya, tak lama setelah menandatangani kontrak. Dalam curhat beberapa waktu lalu, Sanchez menganggap suasana di MU tak terlalu memberi angin segar.

“Pada latihan perdana, saya menyadari banyak hal yang tak sesuai. Saya sampai di rumah dan mengatakan kepada agen : ‘tidak bisakah kontrak diakhiri dan kembali ke Arsenal?’. Agen saya hanya tertawa," sebut Sanchez.

Namanya sempat berkibar lagi ketika membela Marseille pada musim 2022/2023. Ketika itu, ia mengoleksi 18 gol dari 44 penampilan bersama raksasa Ligue 1 tersebut.

 

4 dari 5 halaman

Mario Balotelli (Liverpool)

Liverpool mendatangkan Mario Balotelli usai tampil ganas bersama AC Milan. Pemain asal Italia tersebut dibeli dengan harga 20 juta euro pada tahun 2014 untuk menggantikan peran Luis Suarez yang hengkang ke Barcelona. Sayangnya, performa Balotelli menurun drastis dan hanya menyumbang empat gol. Sempat dipulangkan kembali ke AC Milan dengan status pinjaman, ia akhirnya dilepas dengan status bebas transfer menuju OGC Nice pada 2016. (AFP/Paul Ellis)

“Saya bergabung dengan Liverpool. Itu adalah kesalahan terburuk dalam hidup saya,” kata Balotelli. Ungkapan hati Super Mario itu merujuk kepada kepindahannya ke Liverpool, yang awalnya diprediksi bisa menggantikan peran Luis Suarez.

Ia mengakui sangat menyesal berada di Liverpool. "Saya tidak menyukai klub ini," tegas Balotelli, yang merujuk ke Liverpool.

“Saya memiliki dua pelatih, Brendan Rodgers dan Jürgen Klopp. Sebagai manusia, mereka tidak memberikan kesan yang baik pada saya. Saya tidak cocok dengan mereka," imbuh Balotelli.

Saat ini, Balotelli sedang merasakan fase akhir kariernya di klub asal Super Lig Turki, Adana Demirspor.

 

5 dari 5 halaman

Andy Carroll (LIverpool)

Striker Liverpool, Andy Carroll berusaha menendang bola ke gawang Chelsea pada laga Piala Liga 2011/2012 di Stamford Bridge, London (29/11/2011). Andy Carroll yang hanya membela Liverpool selama satu setengah musim dan tampil dalam 58 laga dengan torehan 4 gol dan 7 assist akhirnya dilepas ke West Ham United pada awal musim 2013/2014 setelah sempat semusim berstatus pinjaman. The Hammers harus merogoh kocek senilai 17,5 juta euro atau kini setara Rp287 miliar. (AFP/Glyn Kirk)

Andry Carroll sempat menghebohkan dunia sepak bola, terutama Liga Inggris. Bagaimana tidak, entah dari mana datangnya dia, mendadak Liverpool harus mengeluarkan uang sampai 35 juta pounds untuk satu nama ; Andy Carroll.

Praktis, 70 persen dana penjualan Fernando Torres ke Chelsea, habis hanya untuk striker yang gemar mengikat rambutnya tersebut. Cabut dari Newcastle United ke Liverpool menjadi mimpi buruk bagi Carroll.

Carroll mengakui mendapat firasat buruk saat megatransfer itu terwujud. “Saya tidak diinginkan mereka. Dan jujur, saya juga tak ingin pergi, tapi karena uang, semuanya terjadi," sebut Carroll, yang kini bermain di klub Ligue 2, Amiens.

Karier Carroll ambles sejak kali pertama menjejakkan kaki di Anfield. Selama tiga musim di Liverpool, ia hanya menyumbang 11 gol dari 58 penampilan.

Sumber : Planetfootball

Berita Terkait