Riuh Gara-Gara Komentar Eks Kapten Liverpool, Ini 4 Finisher Terbaik Liga Inggris ; Adakah Wakil MU ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 23 Jan 2024, 20:21 WIB
Alan Shearer. Striker Inggris berusia 51 tahun yang pensiun bersama Newcastle United pada Juli 2006 ini masih kukuh menempati puncak top skor Liga Inggris sepanjang masa. Total 260 golnya ia cetak saat memperkuat Blackburn Rovers dan Newcastle United dalam 14 musim. (AFP/Martyn Harrison)

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris 2023/2024 telah memasuki pekan ke-21. Di tengah persaingan yang sengit dan rumit, Liverpool masih berada di puncak klasemen sementara berkat koleksi 48 poin. Mereka unggul lima angka dari sang juara bertahan, Manchester City.

Situasi yang melingkupi performa Liverpool menimbulkan pertanyaan yang mirip ketika Arsenal sempat berkuasa sebelum pergantian tahun lalu. Mampukah Liverpool mempertahankan ritme dan posisi, sehingga sanggup menjegal Man City?, atau justru armada Jurgen Klopp terpeleset?

Advertisement

Terlepas dari itu, apa yang berkaitan dengan Liverpool selalu menarik. Satu di antara yang terjadi akhir pekan lalu, ketika eks kapten Jamie Carragher memberi komentar yang langsung ramai di jagad sepak bola Inggris.

Carra menyebut, Liverpool bisa berada di atas karena memiliki finisher terbaik di Liga Inggris. Ups, bukan Mohamed Salah yang dimaksud sang legenda, melainkan Diogo Jota, waduh!

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

2 dari 7 halaman

Penampilan Jota

Pemain Liverpool, Diogo Jota, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Burnley pada laga pekan ke-19 Premier League 2023/2024 di Stadion Turf Moor, Rabu (27/12/2023). Gol-gol The Reds dicetak oleh Darwin Nunez dan Diogo Jota. (AP Photo/Jon Super)

Pemain asal Portugal itu berada dalam performa terbaik. Hal itu terlihat ketika dia mencetak dua gol, sekaligus membantu Liverpool menekuk Bournemouth dengan skor 4-0.

Pola penyelesaian peluang di depan gawang merupakan ciri khas Jota, melepaskan tembakan rendah ke sudut. Kemampuan itulah yang membuat Carragher terpesona.

"Saya memikirkan beberapa striker yang pernah bermain bersama saya: Michael Owen, Luis Suarez, Fernando Torres, Robbie Fowler. Saya pikir Jota adalah finisher terbaik," tegas Carra.

Pernyataan Carragher membuat publik Inggris, bahkan dunia, geger. Sampai-sampai media beken Inggris, Mirror, meminta beberapa jurnalis ternama berkomentar tentang siapa sebenarnya penyelesai terbaik di Premier League.

 

3 dari 7 halaman

Simon Bird

4. Alan Shearer (Newcastle United) - Shearer merupakan pemain dengan torehan gol terbanyak dalam sejarah Premier League dengan 260 gol. Striker legendaris itu sukses menyabet 3 kali gelar top skor Liga Inggris. (AP/Scott Heppell, File)

Saya kali pertama melihat Alan Shearer ketika dia berusia 15 tahun. Dia berbeda, karena memiliki tendangan keras, kuat dan akurat.

Setelah itu, Shearer membuktikan dirinya sebagai finisher terhebat di Premier League. Golnya bisa berasal dari mana saja ; dua kaki yang kuat, sundulan kencang, dikombinasikan dengan naluri pemburu yang luar biasa ganas.

Dia juga memiliki tendangan jarah jauh serta sepakan bebas spektakuler. Satu di antara favorit saya adalah tendangan volis sejauh 30 yard ke arah gawang Everton pada 2002. Saya juga masih ingat gol sepakan jarak jauh yang merobek jala Chelsea, setelah Shearer mengelabui Marcel Desailly.

Artinya, Alan Shearer bisa menyelesaikan semua peluang dari mana saja. Lihatlah tendangan voli jarak jauh dari umpan Rob Lee ke gawang Villa pada November 2001. Saya pikir Shearer adalah sosok kejam.

 

4 dari 7 halaman

Andy Dunn

Robbie Fowler menjadi satu di antara finisher terbaik di Liga Inggris. (AFP/Gerry Penny)

Di era Premier League, Anda tentu akan kesulitan untuk menghasilkan finisher yang lebih klinis daripada Harry Kane. Tapi finisher terhebat? Tergantung apa yang Anda maksud dengan hebat.

Pada sisi penyelesaian akhir yang kreatif dan cerdik, tentu saja kalian bisa melihat Luis Suarez. Nama Sergio Aguero juga ada dalam pikiranku, terutama ketika melihat gol ke gawang QPR pada akhir musim 2011/2012, sekaligus menentukan raihan gelar Manchester City.

Aguero sangat tenang, begitu juga Edin Dzeko. Nama terakhir punya ciri khas menyelesaikan peluang hanya dengan satu sentuhan. Ia juga punya keahlian dalam mencetak gol via sundulan, meskipun sudah sangat jarang terjadi.

Ada beberapa nomine selain Shearer, Kane, Aguero dan Dzeko. Tapi pemain seperti Wayne Rooney dan Thierry Henry tetap kurang kuat. Bagi saya, ternyata finisher terbaik adalah Robbie Fowler.

 

5 dari 7 halaman

Sam Meade

Ruud van Nistelrooy - Pemain asal Belanda ini tampil cukup tajam bersama Manchester United dengan membukukan 150 gol dari 219 pertandingan. Usai lima tahun membela Setan Merah, Van Nistelrooy akhirnya pindah ke Real Madrid pada tahun 2006. (AFP/Paul Barker)

Erling Haaland adalah satu di antara finisher kuat. Hal ini terlihat dari banyaknya rekor yang dia pecahkan musim lalu, terutama karena baru berkarier selama 18 bulan di Liga Inggris.

Namun jika kita menelusuri arsip dan kembali ke dua dekade lalu, Ruud van Nistelrooy merupakan finisher paling klinis yang pernah saya lihat di Premier League. Dia mulai bekerja keras ketika tiba di Manchester, pernah mencetak rekor gol di musim debut.

Meski tidak selengkap seperti Wayne Rooney, pemain asal Belanda ini sangat fenomenal. Ia pernah mencetak performa terbaik, yakni 44 gol pada 2002/2003. Sayang, ia pergi dari MU ketika berada di puncak performa. Saat itu, dia memiliki rata-rata satu gol per pertandingan.

 

6 dari 7 halaman

Kieran King

Son Heung-min menuntaskan rangkaian serangan Tottenham Hotspur dengan tap-in usai menerima umpan dari Brennan Johnson. (Glyn KIRK/AFP)

Bagi saya, Song Heung-min adalah finisher terbaik di era Premier League. Pemain berusia 31 tahun ini telah mencetak 157 gol dalam 393 penampilan sejak pindah ke Tottenham dari Bayer Leverkusen pada 2015. Artinya, punya rata-rata mencetak hampir 20 gol per musim.

Bagi saya, angka itu adalah pencapaian luar biasa untuk seseorang yang menjadi sumber gol kedua Spurs. Dia juga tak bermain sebagai target man atau si nomor 9.

Sejak kepergian Kane, Son telah mencetak 12 dari 20 gol di Premier League. Kondisi itu menjadikannya hanya kalah dari Mohamed Salah dan Harry Kane. Son sangat mematikan di depan gawang, yang sejalan dengan performa impresif Tottenham.

Son adalah finisher terbaik yang pernah saya saksikan. Ia bisa mengalahkan efektivitas Sergio Aguero, Jamie Vardy dan Harry Kane adalah pesaing terdekat.

Sumber : Mirror

7 dari 7 halaman

Liverpool Nyaman di Atas

Berita Terkait