Bola.com, Jakarta - Penjaga gawang Manchester United (MU), Andre Onana, mempertimbangkan untuk meninggalkan Kamerun lebih awal menyusul perselisihan dengan ketua federasi sepak bola Kamerun, Samuel Eto'o. Sang kiper tidak senang dengan apa yang terjadi sejak kedatangannya di Piala Afrika.
Andre Onana menjadi bahan diskusi antara PSSI-nya Kamerun dan MU menjelang Piala Afrika. Kamerun sedianya menyetujui kedatangan kiper tersebut terlambat, tapi karena cuaca buruk, pemain berusia 27 tahun itu telat lebih lama.
Akibatnya, Andre Onana terlambat untuk pertandingan pembuka melawan Guinea dan tidak dimasukkan dalam skuad sepenuhnya.
Sejak saat itu, Kamerun dilaporkan kecewa dengan Andre Onana dan 'mendiamkannya' selama Piala Afrika yang digelar di Pantai Gadaing.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dicuekin
Muncul laporan perselisihan antara manajer Timnas Kamerun, Rigobert Song, dan pemain Andre Onana. Setelah absen membela Kamerun melawan Guinea, kiper MU itu tetap diturunkan melawan Senegal.
Setelah tidak melakukan penyelamatan satu pun melawan sang juara, Song memutuskan untuk membangkucadangkan Onana untuk pertandingan grup ketiga melawan Gambia, dengan sepupunya Fabrice Ondoa menggantikan posisi kiper MU tersebut.
Pemain Manchester United itu diduga tidak menerima kabar ini dengan baik dan melontarkan omelan kepada Samuel Eto'o, yang berada bersama tim sebelum pertandingan. Andre Onana dilaporkan diabaikan oleh Eto'o setelah kejadian tersebut.
Balik ke MU?
Andre Onana mempertimbangkan untuk mengambil kopernya dan segera kembali ke Manchester, namun menurut Metro.co.uk, ia berubah pikiran dan memilih untuk tetap bersama skuad.
Dia tetap bersaing untuk bermain melawan Nigeria dalam pertemuan babak 16 besar pada hari Sabtu, meskipun Ondoa kemungkinan akan menjadi starter dalam pertandingan tersebut.
Kamerun jauh dari meyakinkan di Piala Afrika, membutuhkan dua gol di menit-menit akhir untuk menghindari tersingkir dari babak grup. Kamerun finis ketiga pada edisi terakhir.
Sumber: Metro.co.uk