Bola.com, Jakarta - Sejarah baru tercipta di babak 16 besar Piala Asia 2023. Timnas Indonesia untuk kali pertama menembus fase gugur dan akan berjumpa dengan Australia di Stadion Jassim bin Hamad, Al Rayyan, Qatar, Minggu (28/1/2024) malam WIB.
Pertandingan ini menandai kali pertama Australia dan Timnas Indonesia berhadapan di Piala Asia. Kedua tim terakhir kali bertemu di Kualifikasi Piala Asia AFC 2011, yang dimenangkan oleh Australia.
Ini juga kali pertama Australia menghadapi sesama anggota AFF di kompetisi yang sama sejak menjadi anggota AFF pada 2013.
Tantangan berat akan dihadapi oleh Timnas Indonesia mengingat peringkat FIFA kedua tim terpaut sangat jauh. Australia ada di posisi ke-25, sedangkan Timnas Indonesia baru menduduki peringkat ke-146.
Secara tradisi, Australia merupakan kekuatan baru di Asia sejak bergabung dengan AFC pada 2006. Mereka juga langganan masuk Piala Dunia berkat status sebagai anggota AFC.
Bandingkan saja dengan Timnas Indonesia yang hanya sekali masuk Piala Dunia, itu pun menggunakan nama Hindia Belanda pada edisi 1938.
Sebagai anggota baru, Australia juga sudah pernah keluar sebagai juara di Piala Asia 2015. Sedangkan Timnas Indonesia malah baru kali ini berhasil lolos dari fase grup.
Melihat fakta ini, seolah tak ada kesempatan bagi Timnas Indonesia untuk memberi perlawanan. Namun, bukan berakhir skuat Garuda akan kehilangan peluang untuk menembus babak perempat final.
Bola.com merangkum dua titik kelemahan Australia yang bisa dieksploitasi agar Timnas Indonesia bisa melaju ke babak berikutnya. Simak ulasan berikut:
Penyelesaian Akhir Australia
Australia berhasil lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 dengan status sebagai juara Grup B. Namun, mereka tak menghadapi tantangan yang berarti. Sebagai tim kuat Asia, Australia tidak terlalu menunjukkan hasil yang mencolok.
Mereka hanya bersaing dengan Uzbekistan, Suriah, dan India. Itu diawali dengan menang 2-0 atas India dan dilanjutkan unggul 1-0 kontra Suriah. Terakhir, mereka ditahan imbang 1-1 melawan Uzbekistan.
Dari situ terlihat bahwa Australia hanya mampu mencetak empat gol saja dalam tiga pertandingan. Padahal, mereka tampil cukup agresif. Artinya, Australia memiliki penyelesaian akhir yang buruk menghadapi tim-tim yang kualitasnya jauh di bawah mereka.
Hal ini harus bisa dimanfaatkan Timnas Indonesia untuk berjuang menahan gempuran Australia. Dengan status peringkat FIFA dan materi pemain yang lebih mumpuni, Australia tentu akan lebih agresif, tapi pertahanan Garuda harus lebih kukuh.
Meremehkan Timnas Indonesia
Seperti yang telah disebutkan, peringkat FIFA kedua tim sangat terpaut jauh. Secara tradisi prestasi maupun materi pemain juga menunjukkan fakta ada pemisah. Timnas Indonesia merupakan tim peserta dengan ranking FIFA terendah di Piala Asia 2023.
Nah, dari sini ada kemungkinan Australia akan meremehkan Timnas Indonesia. Dari sejarah pertemuan, Australia juga mendominasi dengan memenangi tiga dari lima pertandingan terakhir kontra Timnas Indonesia.
Menariknya, Timnas Indonesia pernah menang sekali atas Australia. Itu terjadi dalam kualifikasi Piala Dunia dengan skor kemenangan 1-0 pada 30 Agustus 1981 atau sudah 42 tahun yang lalu.
Baca Juga
Gelandang Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Akan Sangat Indah jika Bisa Melawan Belanda dan Tijjani di Piala Dunia 2026
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut