Bola.com, Solo - Kesatria Bengawan Solo (KBS) berhasil melanjutkan tren positifnya saat menjamu Satya Wacana Salatiga pada pertandingan lanjutan Indonesian Basketball League (IBL) musim 2024.
Dalam duel yang berlangsung di Sritex Arena, Solo, Minggu (28/1/2024) itu, Kesatria Bengawan Solo harus menghadapi perlawanan ketat dari tamunya. Sejak awal, Satya Wacana sudah bermain menggebrak.
Kuarter pertama pun ditutup dengan skor yang ketat. KBS unggul 18-17. Memasuki kuarter kedua, kedua tim juga masih belum berhenti saling balas poin. Paruh pertama juga masih ditutup dengan skor yang tipis, 31-30.
Satya Wacana pun masih memberikan perlawanan yang agresif pada kuarter ketiga. Namun, KBS masih tetap menjaga keunggulannya dengan skor 35-42. Tim tuan rumah pun akhirnya bisa mengatasi situasi pada kuarter terakhir.
Kentrell Barkley dan kolega mampu meninggalkan perolehan poin lawannya secara telak. Akhirnya, tuan rumah menutup laga dengan skor 64-55 untuk mengamankan kemenangan keduanya secara back-to-back di kandang.
Perlawanan Sengit Sudah Diprediksi
Pelatih Kesatria Bengawan Solo, Efri Meldi, sebetulnya tak begitu kaget dengan perlawanan sengit yang diberikan lawannya. Sebab, para pemain muda yang sebagian besar memperkuat Satya Wacana punya motivasi yang tinggi.
“Saya sudah ingatkan pemain. Satya Wacana tim muda. Mereka punya kerja keras yang bagus. Pemainnya agresif semua,” kata Efri Meldi dalam sesi konferensi pers pascalaga, Minggu (28/1/2024).
“Saya bilang kepada pemain, yang saya tuntut dari mereka cuma konsistensi. Saya hari ini belajar bahwa tidak melulu menang jauh di awal. Entah itu memimpin setengah poin, yang penting bisa mengatasi situasi di lapangan,” tambahnya.
Kuartet Empat Jadi Kunci
Efri Meldi menjelaskan, salah satu momentum penting pada laga ini berada di kuarter keempat. Dia mengubah strategi bertahan menjadi man-to-man. Di titik inilah, anak asuhnya bisa menghambat penetrasi lawan.
Selain itu, ia juga menyoroti masalah laga sebelumnya yang kembali terulang, yakni turn-over, yang mencapai 21 kali. Angkanya memang mengalami penurunan dibanding laga sebelumnya, tapi jumlahnya masih terhitung tinggi.
“Tight game is okay. Saya hanya mengingatkan para pemain untuk bermain lebih tenang. Mereka juga harus bermain lebih sabar, ketika saat offense,” katanya.
“Pada kuarter empat, kami memang mengubah defense-nya. Saya kembali menerapkan man-to-man. Karakter defense para pemain seperti kemarin kembali lagi. Kami bisa mengambil momentum dan mengunci keunggulan,” tambahnya.
Dua Laga Beruntun
Sementara itu, pemain asing KBS, Taylor Johns, mengakui bahwa timnya memulai laga dengan intensitas yang rendah. Hal ini tak terlepas dari dua laga beruntun yang cukup menguras stamina.
Namun, kemenangan ini menjadi sinyal positif bagi timnya. Dia berharap, dua hasil positif di kandang bisa menjadi momentum penting untuk menghadapi ujian-ujian berikutnya.
“Saya pikir, kami memulai laga ini dengan sedikit lambat. Pelatih sudah mengingatkan kami bahwa lawan siap bermain dengan agresif. Apalagi, kami juga menghadapi dua laga beruntun,” ujar Taylor Johns.
“Dua hari menghadapi dua laga memang cukup melelahkan. Namun, saya melihat perjuangan rekan-rekan luar biasa. Kami punya tim yang hebat. Saat ini, kami juga belum berada di puncak performa,” tambahnya.