Bola.com, Jakarta - Perjalanan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 berakhir. Kekalahan 0-4 dari Australia di Stadion Jassim bin Hamad, Al-Rayyan, Qatar (28/1/2024) menutup kiprah skuad Garuda.
Walau begitu, edisi Piala Asia ke-18 ini memberikan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Untuk pertana kalinya, tim Merah Putih berhasil melaju hingga fase gugur.
Momen tersebut tak lepas dari kepiawaian pelatih Shin Tae-yong dalam meracik tim. Dukungan dari PSSI membuat keajaiban tersebut bisa terwujud.
Federasi tertinggi sepak bola tanah air itu terus menggenjot program naturalisasi. Mereka berhasil mengumpulkan para pemain yang memiliki darah Indonesia.
Kehadiran mereka pada akhirnya memberikan warna baru bagi permainan Timnas Indonesia. Mayoritas diantaranya bahkan jadi pemain andalan sepanjang turnamen.
Lantas, siapa yang paling kinclong permainannya dalam empat laga yang telah dijalani? Berikut ulasan selengkapnya.
--
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rafael Struick (ADO Den Haag/Belanda)
Jika berbicara soal gol, Rafael Struick mungkin akan sedikit diremehkan. Dalam empat laga yang dia mainkan, tak satupun namanya masuk ke papan skor.
Walau begitu, dia menawarkan hal lain untuk pelatih yang akrab disapa STY tersebut. Mobilitasnya di setiap jengkal lapangan membantu timnya dalam bertahan.
Pemain asal klub ADO Den Haag itu jadi yang pertama yang mengganggu lawan saat menguasai bola. Hal ini terbukti efektif terutama saat melawan Australia.
Ivar Jenner (FC Utrecht/Belanda)
Satu pemain naturalisasi lainnya yang tampil cemerlang adalah Ivar Jenner. Pria berusia 20 tahun tersebut menjadi denyut nadi permainan Timnas Indonesia.
Perannya begitu vital di lapangan tengah. Praktis, setiap serangan harus selalu melaluinya terlebih dahulu.
Dengan usia yang masih sangat belia, kita tentu bisa mengharapkan hal lebih kepada penggawa FC Utrecht itu. Permainannya akan semakin dewasa di masa mendatang.
Sandy Walsh (KV Mechelen/Belgia)
Sebagai salah satu pemain senior di tim ini, Sandy Walsh mampu menjalankan perannya dengan baik. Dia mampu menunjukkan pengalammnya di situasi sulit.
Penggawa klub KV Mechelen itu memang sangat terampil menjalani berbagai posisi. Dia terbilang tampil baik saat ditempatkan di posisi bek kanan maupun bek tengah.
Satu hal lainnya, dia berhasil mencetak gol perdana untuk Timnas Indonesia di turnamen ini. Dia melakukannya saat takluk 3-1 dari Jepang di laga pamungkas grup.
Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers/Inggris)
Sebagai pemain naturalisasi paling baru, Justin Hubner mampu menggapai semua ekspektasi. Dia jadi salah satu pemain yang paling konsisten di setiap laga.
Tak peduli dimainkan sebagai gelandang bertahan atau bek tengah, penggawa Wolverhampton Wanderers ini mampu melakukannya dengan baik.
Tak heran bila ia mendadak jadi idola baru di tanah air. Sangat mungkin, pemain berusia 20 tahun itu akan jadi sosok menentukan bagi Timnas Indonesia di masa depan.
Baca Juga