Berbagai PR Shin Tae-yong jika Kontraknya Diperpanjang PSSI sebagai Pelatih Timnas Indonesia

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 31 Jan 2024, 06:30 WIB
Ilustrasi - Shin Tae-yong dari Tahun ke Tahun (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Berbagai pekerjaan rumah akan dihadapi Shin Tae-yong jika kontraknya diperpanjang sebagai pelatih Timnas Indonesia. Apa saja?

PSSI telah mempersiapkan penambahan masa bakti Shin Tae-yong selama tiga tahun lagi hingga 2027, namun dengan syarat dua target dipenuhi.

Advertisement

Pertama, Shin Tae-yong harus membawa Timnas Indonesia ke babak 16 besar Piala Asia 2023 yang sudah diwujudkannya. Kedua, meloloskan timnas U-23 ke delapan besar Piala Asia U-23 2024.

Shin Tae-yong akan memimpin timnas U-23 di Piala Asia U-23 2024 Qatar pada 15 April-3 Mei 2024. Tim berjulukan Garuda Muda itu masuk Grup A bersama tuan rumah, Timnas Australia U-23, dan Timnas Yordania U-23.

Belakangan, Shin Tae-yong mengakui mendapatkan tawaran dari tim lain. PSSI tidak bisa menolak jika arsitek asal Korea Selatan itu memilih mundur.

2 dari 4 halaman

Komunikasi dengan Pelatih Klub

Ilustrasi - Shin Tae-yong Vs Thomas Doll (Bola.com/Adreanus Titus)

Shin Tae-yong mesti memperbaiki komunikasi dengan pelatih di klub, terutama di Liga Indonesia. Beberapa kasus yang pernah terjadi sebelumnya menjadi bukti nyatanya.

Shin Tae-yong sempat bersitegang dengan pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, akibat pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia, biasanya di luar kalender FIFA.

Thomas Doll pernah mempertanyakan sikap Shin Tae-yong yang tidak berkomunikasi dengannya, melainkan malah mengutus asistennya. Padahal, langkah itu perlu untuk mengetahui perkembang pemain di Timnas Indonesia.

3 dari 4 halaman

Enggan Bermain Pragmatis

Gelandang Timnas Australia, Jackson Irvine, coba melewati kawalan bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho pada laga 16 besar Piala Asia 2023 di Jassim Bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Minggu (28/1/2024) malam WIB. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Strategi Shin Tae-yong yang tidak mengenal kata pragmatis juga dikritisi oleh beberapa pihak. Timnas Indonesia sering kali bermain terbuka ketika menghadapi lawan yang secara ranking FIFA jauh berada di atasnya.

Contohnya sewaktu Timnas Indonesia melawan Timnas Jepang dan Timnas Australia di Piala Asia 2023. Tim berjulukan Skuad Garuda itu kalah 1-3 dan empat gol tanpa balas.

Dalam prakteknya di lapangan, Timnas Indonesia berani meladeni permainan lawan sehingga kerap kecolongan. Jika Skuad Garuda memilih untuk bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik, kemungkinan hasilnya akan berbeda.

4 dari 4 halaman

Penyelesaian Akhir

Piala Asia 2023 Qatar menjadi ajang unjuk kebolehan para pemain terbaik di Benua Asia. Tak hanya para pemain berpengalaman, deretan pemain muda pun ingin memberikan yang terbaik untuk timnas yang dibelanya. Seperti 5 pemain berikut yang masuk dalam deretan 5 pemain termuda di ajang Piala Asia 2023. (AP Photo/Hussein Sayed)

Penyelesaian akhir menjadi permasalahan akut Timnas Indonesia, terutama di Piala Asia 2023. Lini depan Skuad Garuda sama sekali tidak menyumbangkan gol sepanjang turnamen.

Lima penyerang Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 kering gol. Sumber gol berasal dari gelandang dan bek. Padahal, Skuad Garuda cukup banyak menciptakan peluang, namun finishing touch masih kurang gacor.

Meski dalam skema Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, gol bisa datang dari mana dan siapa saja, namun ia tetap perlu mengasah penyelesaian akhir dari penyerang, terutama Rafael Struick yang menjadi pilihan utama.

Berita Terkait