Bola.com, Jakarta - AHMAD Husenuddin tersenyum riang gembira. Meski sempat khawatir karena turun hujan di pagi hari, sebelum dirinya berangkat, semuanya berubah bahagia. Pria asal Desa Kemutug Lor, Baturraden, Kabupaten Banyumas tersebut, sebelumnya tak bisa membayangkan roda ekonominya bisa berjalan lagi, setidaknya pascapandemi yang telah menghantam kondisi finansial dirinya.
Husen, panggilan akrab Ahmad Husenuddin, tak kuasa memperlihatkan wajah gembira ketika puluhan jersey klub-klub local yang berlaga di BRI Liga 1 2023/2024, berpindah tangan. Tapi jangan khawatir, orang lain mengambil barang milik Husen tersebut sah, karena mereka telah membayar.
“Setiap akhir pekan, dalam beberapa bulan terakhir, Alhamdulillah, saya bisa menjual puluhan jersey klub-klub BRI Liga 1 2023/2024, bahkan lebih banyak dibanding kaos-kaos klub Eropa. Belum lagi ornament seperti syal atau kaos kaki berlogo klub local di BRI Liga 1 2023/2024, yang juga saya jual. Kondisi sekarang jelas lebih baik, apalagi musim ini lebih seru kayaknya,” cerita Husen, yang ditemui Bola.com, beberapa waktu lalu.
Sekadar informasi, Husen dan beberapa teman sejawat membuka lapak penjualan jersey klub-klub BRI Liga 1 2023/2024 di setiap acara mingguan, yakni Car Free Day (CFD) yang berlangsung di seputaran GOR Satria, Purwokerto, Banyumas. Husen mengaku mendapat berkah luar biasa dari semakin menariknya sepak bola nasional, terutama BRI Liga 1 2023/2024.
Husen tak menampik, meski dirinya berjualan di Purwokerto, yang notabene daerah yang tak memiliki wakil di BRI Liga 1 2023/2024 dan jauh dari kota-kota besar, pembeli tetap ramai. Baginya, pangsa pasar terbesar adalah para mahasiswa yang merantau ke Purwokerto, dan berasal dari sekitar Jabodetabek, Bandung, Solo bahkan dari pulau Kalimantan. Para mahasiswa perantauan yang menuntut ilmu di beberapa kampus, seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Amikom, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, dll, banyak mencari jersey Persija Jakarta, Persib Bandung, Arema FC, Persebaya, PSS Sleman, Persis Solo, bahkan Bali United.
Membuka Ruang Kreatif
Kondisi bagus tersebut membuat Husen semakin kreatif. Kini, ia tak sekadar menjajakan jersey klub-klub BRI Liga 1 2023/2024, tetapi juga membuatnya di workshop kecil-kecilan, memanfaatkan ruang kosong di rumahnya. Sebelumnya, ia harus mengambil atau membeli barang dari beberapa agen di Bandung dan Solo.
Tapi kini, ia sanggup memproduksi sendiri, mendesain dengan beberapa motif dasar, lalu menjualnya. Sayang, ia belum berpikir untuk menjual secara online. Ia mengaku awalnya nekat membeli peralatan serta mesin pembuat kaos sablon, plus computer dengan program desain khusus. “Jujur saja, saya meminjam uang dari BRI melalui fasilitas KUR. Saya ambil Rp 100 juta, karena ada informasi dari teman, dan Alhamdulillah sekarang sudah hampir lunas,” ungkap Husen. Sekarang, Husen tak muluk-muluk, hanya berangan-angan industri kecil-kecilan miliknya bisa terus berkembang, dan berharap sepak bola Indonesia tak rusuh.
Kebahagiaan dan kegembiraan ala Husen di Purwokerto, Banyumas, juga menjadi ekspresi serupa Slamet Wuryanto. Yang satu ini bukan menjual jersey, melainkan makanan favorit masyarakat Indonesia ; bakso. Sejatinya, Slamet, yang berstatus perantauan asal Sukoharjo, Jawa Tengah, mengaku tak terlalu menyukai sepak bola. Ia adalah penggemar bulu tangkis. “Tapi tak masalah, karena dari sepak bola saya mendapat rejeki dan berkah,” ucapnya, mengawali cerita.
Slamet, yang berdomisili di Martapura, Kalimantan Selatan mengakui, dapurnya bisa terus ‘ngebul’ karena keberadaan pertandingan sepak bola BRI Liga 1 2023/2024. Dirinya selalu melipatgandakan produksi bakso setiap kali Barito Putera bertanding di Stadion Demang Lehman. “Bersyukur, karena setiap kali pertandingan kandang Barito, saya bisa habis minimal 100 porsi,” ungkap Slamet.
Bagi Slamet, angka tersebut tergolong besar, dan sangat membantu menyeimbankan arus kas usahanya. Maklum, jika tak ada pertandingan Barito Putera di Stadion Demang Lehman, paling dalam sehari hanya 50 porsi. Artinya, ia mendapat rejeki dua kali lipat jika datang ke sekitar stadion. Sehari-hari, Slamet berjualan di seputar kompleks SMA Negeri 2 Martapura.
Uniknya, setiap kali aka nada laga kendang Barito Putera di panggung BRI Liga 1 2023/2024, dia tak sendirian. Ia membawa serta satu anak buah agar bisa melayani secara maksimal para pembeli. Tak sekadar itu, malam sebelum hari pertandingan, sudah pasti dirinya memesan lebih banyak daging sapi sebagai bahan utama pembuatan bakso, yang ia labeli “Asli Rasa Solo’. Artinya, ia tak sendiri menikmati rejeki dari event BRI Liga 1 2023/2024, melainkan Bersama dengan relasi-relasi yang mendukung produksi baksonya.
Jika Slamet dan Husen berkategori pengusaha mikro, kebahagiaan gara-gara BRI Liga 1 2023/2024 juga menghampiri pengusaha level kecil dan menengah. Muhammad Pratiknyo misalnya. Pemilik beberapa gerai merchandise ini sangat bersyukur BRI Liga 1 2023/2024, dengan segala sisi positif dan negatif di lapangan pertandingan, berhasil mengangkat serta mendorong dari sisi perekonomian.
Ia teringat ketika pandemi melanda, yang secara otomatis bisnis yang berhubungan dengan sepak bola nasional, tengkurap alias lenyap tak berbekas. “Saat itu saya berubah haluan menjadi pembuat masker kain, hanya sekadar bertahan hidup saja. Tapi sekarang, terutama musim ini, sungguh luar biasa dan membuat saya tak berhenti mengucap syukur,” terang Pratik.
Bergulir Semakin Bagus
Pria kelahiran Garut ini mengakui, bisnis merchandise miliknya sekarang bergulir bagus. Pada akhirnya, seluruh aspek ia pegang, mulai dari praproduksi, produksi sampai pemasaran. Pemilik beberapa gerai merchandise di Bandung, Tangerang dan Yogyakarta ini mengakui, omzetnya sangat bagus. Tak heran jika ia enggan mengambil resiko dengan hanya mengambil dari produsen lain, lalu menjualnya.
Kini, ia punya unit produksi sendiri, sekaligus transportasi untuk menjangkau beberapa daerah yang menurutnya punya potensi. Menurutnya, produk yang banyak digemari adalah jersey, topi, syal, gantungan kunci, stiker timbul dan sepatu khusus dengan tempelan logo atau slogan klub. “Persija, Persib, PSIS, Persis, Persebaya, Arema dan PSS menjadi klub yang pernak-perniknya banyak dibeli di geraiku,” sebut Pratik.
Ungkapan hati Husen, Slamet dan Pratik seolah menjadi wakil dari sekian ribu para pebisnis UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia, terutama yang ada di kota-kota yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan BRI Liga 1 2023/2024. Artinya, ajang kompetisi tertinggi di Indonesia tersebut memberi warna tersendiri, yakni menjadi bagian penting dari mesin pendorong serta penggerak dari hulu ke hilir seluruh industri yang berkaitan dengan sepak bola.
Husen, Slamet, Pratik dan seluruh UMKM yang ‘mendekat’ ke event BRI Liga 1 2023/2024 menjadi bagian integral dari sistem perekonomian Indonesia. Tak heran jika pengaruh BRI Liga 1 2023/2024 bagi pengembangan serta peningkatan kemajuan UMKM di Tanah Air, tergolong punya peran signifikan.
Hasil Riset Jadi Penguat
Setidaknya, hal itu tercermin dari hasil penelitian BRI Research Institute. Data yang tersaji dari hasil riset tersebut sangat mengagumkan. Bagaimana tidak, dampak kompetisi BRI Liga 1 bisa memutar output perekonomian di Indonesia sebesar Rp 9 triliun!. Wow banget kan angka itu, dengan besaran value ke produk domestic bruto (PDB) di angka Rp 4,8 triliun. Artinya, penyelenggaraan BRI Liga 1 2023/2024, memberi efek positif luar biasa dalam pengembangan ekonomi masyarakat, terutama di segmen UMKM.
Secara kasat mata, banyaknya penonton yang datang ke stadion, sudah pati mendorong para pelaku UMKM untuk berjualan di seputar venue. UMKM dan penonton melakukan relasi smbiosis mutualisme alias ada demand serta suplai. Artinya, barisan UMKM bisa menjajakan dagangannya seperti merchandise, minuman, makanan ringan sampai layanan jasa parkir.
Hasil penelitian BRI Research Institute mengungkapkan, prediksi keuntungan yang diraih para pelaku UMKM selama penyelenggaraan BRI Liga 1 musim ini ada di angka Rp 1,8 triliun, dengan besaran keuntungan diprediksi dua kali lipat dibanding hasil penjualan biasa per UMKM.
Lebih jauh, dampak ekonomi BRI Liga 1 2023/2024 terhadap menyasar ke beberapa segmen bisnis lain. Dalam paparan di situs resmi, Anton Hendranata, Direktur Utama BRI Research Institute mengatakan, lebih dari 45.000 orang dapat bekerja saat penyelenggaraan BRI Liga 1. Artinya, kondisi tersebut menciptakan lapangan kerja sekaligus menurunkan jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.
Efek ekonomi yang besar bisa dilihat dari konsumsi setiap penonton yang datang ke stadion. Hasil riset memperlihatkan, 44 persen penonton yang hadir langsung ke venue, menghabiskan uang di kisaran Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu, per sekali datang. Sementara itu, penonton yang menghabiskan uang kurang dari Rp 100 ribu, ada di kisaran 36,8 persen.
Bukti dan Efek Nyata
Oleh karena itu, dampak ekonomi BRI Liga 1 bagi UMKM sangat besar. Secara umum, ada dua efek yang terjadi sebagai akibat dari penyelenggaraan BRI Liga 1. Berstatus sebagai sarana hiburan di stadion, benefit ekonomi akan tersaji ketika ada uang beredar untuk sewa stadion, transportasi, jasa di seputar kompleks pertandingan dan pendorong ekonomi via pelaku UMKM atau pedagang di sekitar stadion.
Satu di antara kehebatan BRI Liga 1 musim ini adalah dampak ekonomi tak hanya dari penonton yang datang ke stadion. Efek ekonomi juga bisa hadir via mereka yang menonton pertandingan di luar stadion. Lho, tidak percaya?.
Setidaknya ada dua benefit yang saat ini bisa dirasakan. Pertama, memberikan keuntungan untuk pedagang dan atau UMKM yang mengadakan nonton bareng. Dari sana saja, minimal ada konsumsi minuman yang tersaji, belum lagi camilan atau bahkan makan besar. Jika dibedah lebih lebar lagi, acara nobar sudah pasti tak akan lepas dari perang kostum. Artinya, golongan UMKM seperti Husen, Pratik, dan lain-lain, bakal terkena imbas, yakni produk jersey atau syal mereka dibeli orang.
Hal kedua adalah meningkatkan jumlah pelanggan tv kabel atau pay per view dan platform OTT. Dunia digital memang tak lepas dari pengembangan layanan di BRI Liga 1 2023/2024. Tayangan langsung sudah bisa dinikmati via gadget masing-masing, dan itu berarti pangsa pasar menggiurkan dari sisi playform OTT. Lagi-lagi, ketika seseorang ingin menonton live streaming, akan memberikan efek pembelian paket di platform OTT tersebut.
Keberadaan BRI Liga 1 2023/2024 menjadi jalan bagus bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan industri dari segala aspek, baik kualitas maupun kuantitas. Hal ini sejalan dengan latar belakang BRI ketika bersedia menjadi sponsor Liga 1 tahun ini. Menurut Direktur Utama BRI, Sunarso, langkah tersebut sesuai dengan misi perseroan untuk terus menciptakan ‘economic value’ dan ‘social value’ di tengah masyarakat.
Sunarso menyadari, sepak bola adalah olahraga yang paling digemari di Indonesia, dan hal itu sesuai dengan profil BRI yang memiliki keinginan melayani masyarakat luas dari berbagai segmen yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sarans Efektif dan Efisien
Karenanya, BRI Liga 1 menjadi sarana yang efektif dan efisien untuk meningkatkan eksposure layanan dan produk BRI, terutama super apps digital banking yang menjadi andalan BRI, yakni BRImo. Sekadar catatan statistik hasil riset, partisipasi BRI sebagai sponsor utama Liga 1 telah berdampak positif terhadap peningkatan awareness masyarakat terhadap brand BRI dan BRImo. Riset Nielsen, tahun 2022, indeks brand awareness BRI meningkat dari 83 pada tahun 2021 menjadi 85 di tahun 2022. Begitu juga indeks awareness brand BRImo yang meningkat dari 59 menjadi 61 di tahun 2022.
Ada juga hasil penelitian Galih Risang Abimanyu dan Utami Nugrahani, dari Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom, yang berjudul “Pengaruh Sponsorship BRI Liga 1 Terhadap Brand Awareness Aplikasi Brimo”. Hasil analisis deskriptif dengan tiga dimensi, yakni Target Audience Reach, Compatibility with Brand positioning , dan Message Capacity, memperoleh angka sebesar 76,90 persen. Hal ini menunjukkan, terdapat tanggapan yang baik dari responden terhadap keputusan aksi sponsorship BRI di panggung Liga 1, plus brand BRImo yang terus membaik.
Dari tiga dimensi di atas, jika dipecah, dimensi ‘message capacity’ mendapat persentase paling tinggi dengan rata-rata sebesar 76,60%. Message Capacity merujuk pada keadaan dimana sponsor memiliki kapasitas pesan yang efektif. Artinya, khalayak mengakui, pesan yang disampaikan BRI mudah dipahami dan dimengerti.Persentase kedua tertinggi ditempati oleh dimensi ‘target audience reach’, sebesar 76,46 persen. Artinya, publik mengakui sebagai target audiens dari sponsorship yg dilakukan BRI.
Pada area analisis deskriptif, Brand Recognition dan Brand Recall memperoleh persentase sebesar 70,30 persen. Hal ini menunjukkan khalayak menyadari dengan baik kehadiran BRImo yang menjadi satu kesatuan dengan BRI Liga 1.
Sadar dengan angka-angka bagus yang mendukung sektor UMKM, khususnya bagi yang berkorelasi dengan BRI Liga 1 2023/2024, bank plat merah ini memberikan serangkaian kemudahan dalam mengakses keuangan untuk meningkatkan kapasitas, sekaligus mendorong UMKM dari hulu sampai hilir.
Banyak Instrumen
Para pelaku UMKM seperti Husen, Slamet dan Pratik bisa menggunakan beberapa instrumen terkait simpanan dan pinjaman. Khusus simpanan dalam bentuk tabungan, para pelaku UMKM bisa memanfaatkan Simpedes Usaha dan BritAma Bisnis. Di sana juga ada fitur Deposito Rupiah, Deposito Valas dan Deposito On Call. Produk giro juga bisa menjadi opsi, dan ada dua varian, yakni Giro BRI Rupiah dan Giro BRI Valas.
Sementara itu, layanan pinjaman tersedia Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BRI, terdiri dari KUR mikro, Retail KUR dan KUR TKI. Di segmen KUR, ada KUR Mikro (plafon Rp 50 juta), KUR Kecil (RP 50 juta – Rp 500 juta) dan KUR TKI (plafon sampai dengan Rp 25 juta).
Khsusu kategori menengah, BRI juga memberi layanan lengkap, berkat keberadaan Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Selain itu ada juga pinjaman program, seperti Kredit Pangan, Resi Gudang serta Kredit Kemitraan.
Sekadar informasi, sektor UMKM, termasuk klister sepak bola dan BRI Liga 1, menjadi satu di antara penopang kinerja BRI sepanjang tahun 2023. Tahun lalu, BRI mencatatkan penyaluran kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.266,4 triliun. Sebanyak Rp1.068,7 triliun atau 84,4 persen dari total kredit tersebut mengalir ke sektor UMKM.
Ekspansi kredit BRI yang progresif tak lepas dari keberhasilan mempercepat sumber pertmbuhan baru, terutama di segmen ultra mikro. Holding Ultra Mikro berhasil mengintegrasikan 37,3 juta nasabah ultra mikro. Sudah pasti, di dalamnya termasuk para pelaku UMKM yang menyandarkan pemasukan dari berbagai aktivitas penyelenggaraan BRI Liga 1 2023/2024.
Perhatian BRI terhadap UMKM yang terlibat langsung dan tidak langsung di BRI Liga 1 2023/2024 memberi optimistis tinggi. Setidaknya, operasionalisasi kompetisi sepak bola tersebut benar-benar bisa menjadi pendorong dan atau lokomotif UMKM dari hulu sampai hilir, tanpa terputus apapun.
Setidaknya, jika benar-benar kontinyu, wajah-wajah semringah sudah pasti akan selalu ada di wajah Husen-Husen, Slamet-Slamet dan Pratik-Pratik lain di seluruh Indonesia.