Bola.com, Jakarta - Kehadiran Sprint Race mulai MotoGP 2023 mendapat kritik dari banyak pembalap. Mayoritas pengkritik sepakat Sprint Race membuat fisik pembalap semakin kelelahan karena mereka harus menghadapi sesi balapan ekstra.
Sprint Race turut dituding jadi penyebab banyaknya angka kecelakaan pada sesi tersebut. Namun CEO Dorna selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpeleta punya data menarik terkait Sprint Race.
Dalam sebuah wawancara dengan Marca, pentolan Dorna itu justru menyebut berkat Sprint Race angka penonton MotoGP, baik di televisi maupun yang hadir langsung ke sirkuit meningkat signifikan.
Carmelo Ezpeleta bahkan membeberkan persentase kedatangan penonton di hari Sabtu atau saat jadwal Sprint Race naik 100 persen ketimbang MotoGP 2022.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Komentar CEO Dorna
"Banyak sekali," jawab Carmelo Ezpeleta mengenai peningkatan jumlah penonton MotoGP di televisi dan hadir di sirkuit pada hari Sabtu saat Sprint Race.
"Pada hari Sabtu, jumlah penonton yang menyaksikan balapan di sirkuit meningkat hampir 100 persen, dua kali lipat dari hari biasa."
"Memang tidak di semua kasus, tetapi di Valencia, misalnya, penuh pada hari Sabtu, sedangkan tahun sebelumnya hanya 55 persen."
"Dan di televisi juga demikian. Anda menyajikan balapan yang singkat dan menghibur, dan mereka yang berlangganan akan menontonnya," tambahnya.
Tiap Musim Bertambah
Menariknya hampir setiap tahun, pembalap harus menjalani balapan dengan jumlah yang terus meningkat.
Seperti pada MotoGP 2024, para pembalap mengikuti 22 seri dengan total 44 balapan karena keberadaan Sprint Race.
Hanya saja jumlah seri MotoGP 2023 dipastikan berkurang satu usai pembatalan balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina akibat masalah keuangan.
Sumber: Motorcyclesports.net