Bola.com, Yogyakarta - Bima Perkasa Jogja (BPJ) masih belum menunjukkan konsistensinya di Indonesian Basketball league (IBL) 2024. Permainan tim besutan Predrag Lukic itu belum stabil di lima laga yang sudah dijalani.
Teranyar, BPJ takluk dari tim bertabur bintang Satria Muda Pertamina. Bertanding di GOR Amongrogo, Yogyakarta Sabtu (4/2/2024) malam, tim kesayangan Kanca Bima itu menyerah dengan skor 80-85.
Meski gagal menang, Predrag Lukic mengapresiasi semangat juang timnya. Dia menilai, mentalitas para pemain sangat luar biasa saat melawan tim kuat semacam Satria Muda.
"Saya senang dengan mentalitas yang ditunjukkan pemain malam ini. Mereka masih muda tetapi mampu menyamai mentalitas pemain lawan (SM) di kuarter tiga," ujar Predrag Lukic, Minggu (4/2/2024) siang.
"Saya tidak peduli dengan hasil ini, yang penting para pemain kami meningkat dari segi individu dan tim. Progres dari proses yang kami lewati terlihat," tegasnya.
Progres di Lapangan
Progres itu terekam statistik pertandingan. Garius Holloman membukukan 18 poin, menyamai catatan Jarred Shaw di kubu Satria Muda. Feliciano Perez Neto menjadi satu-satunya pemain yang mencetak double-double.
Pemain asal Brasil itu membukukan 10 poin dan 13 rebounds. Lalu dari pemain lokal, Joseph Desmet menyumbang 12 angka dari bangku cadangan. Handri juga demikian, mengepak sembilan rebounds, lima di paint area lawan.
Kekalahan tersebut tak membikin Bima Perkasa Jogja beranjak dari posisi ke-11 klasemen sementara IBL. Mereka mengumpulkan empat poin, hasil dari sekali kemenangan dan empat kalah.
Beri Perlawanan Sengit
Para pemain muda BPJ memaksa para bintang seperti Abraham Damar Grahita, Juan Laurent, Widyanta Putra Teja, hingga Arki Wisnu bekerja keras sepanjang laga. Hal itu diakui point guard Satria Muda, Abraham Grahita.
"Di akhir kuarter dua kami sudah merasa bisa mengambil game ini tetapi di kuarter tiga dan empat BPJ bangkit dan ini pelajaran bagi kami," kata Abraham.
Di depan Kanca Bima yang memenuhi GOR Amongrogo, BPJ sempat kewalahan di kuarter satu dan dua. BPJ menutup kuarter dua dengan 34-48 lalu tertinggal 22 poin hingga pertengahan kuarter tiga.
Kondisi itu membuat Predrag Lukic mengubah taktik. Pelatih berusia 37 tahun itu menerapkan full court defense dengan intensitas tinggi.
Sempat Perkecil Angka
Menguatnya defense itu menghancurkan mental Satria Muda sehingga kerap melakukan turnover. Plus akselerasi Garius Holloman dalam paint area Satria Muda. BPJ memperkecil selisih angka menjadi tujuh poin di akhir kuarter tiga.
"Di pertengahan kuarter tiga, coach bilang bahwa kami tidak boleh seperti ini terus. Kami harus menyamai level dan mentalitas mereka. Mau tim ini diisi pemain muda atau bagaimana, harus menyamai mental dan level mereka dan itulah yang kami lakukan. Hustle," beber pemain BPJ, Handri Satrya.
Dua blok Feliciano Perez Neto di kuarter empat makin menaikkan mental BPJ. Mereka bahkan sempat unggul 73-72 untuk pertama kalinya sepanjang game di pertengahan kuarter empat. Joseph Desmet dan Martyce Kimbrough bergantian mengorganisir serangan.
Di sisi lain, Satria Muda yang tak mau menanggung malu perlahan mulai agresif. Sayang, BPJ belum mampu memaksimalkan lemparan tri poin di menit akhir pertandingan sehingga Satria Muda berhasil memenangkan pertandingan.