Bola.com, Surabaya - Bhayangkara FC gagal mendulang poin saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya. Mereka kalah tipis 0-1 dalam laga pekan ke-24 BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Gol tunggal pertandingan ini dicetak oleh striker Paulo Henrique pada menit ke-54. Hasil ini sekaligus mengakhiri rekor tak pernah menang Persebaya dalam 10 pertandingan sebelumnya secara beruntun.
Pelatih Bhayangkara FC, Mario Gomez, sangat kecewa melihat timnya gagal menang. Dia sebelumnya menegaskan bahwa Bhayangkara datang ke Surabaya untuk mendapatkan poin.
"Kami datang ke sini tidak ingin kalaj, tapi mau bagaimana lagi. Kami kekurangan striker karena Brandao terkena akumulasi kartu. Lalu, Ragil juga masih di timnas," kata Mario Gomez setelah pertandingan.
"Kami kekurangan pemain lini depan yang bisa mencetak gol. Secara permainan, kami sebenarnya bagus. Selanjutnya, kami berusaha lebih baik lagi untuk mendapat kemenangan," imbuhnya.
===
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tanpa Pemain Andalan
Bhayangkara memang menghadapi kendala pada pertandingan ini dengan absennya striker Junior Brandao akibat akumulasi kartu. Striker pinjaman dari Madura United itu selama putaran kedua ini jadi andalan.
Dia mampu mencetak lima gol hanya dalam empat pertandingan bersama Bhayangkara. Junior Brandao sendiri tercatat sebagai top scorer sementara Liga 1 musim ini.
Dia sudah mencetak 14 gol, angka yang sama dengan Gustavo Almeida (Persija Jakarta) dan David da Silva (Persib Bandung).
Bedanya, Brandao mencapai angka itu bersama dua klub yang berbeda. Selain lima gol untuk Bhayangkara FC, sebanyak sembilan gol lainnya pernah disumbangnya saat membela Madura United di putaran pertama lalu.
Gagal Mendulang Poin
Di pertandingan melawan Persebaya, Mario Gomez sempat memainkan Osvaldo Haay dan Matias Mier di ujung tombak serangan. Sayangnya, tidak banyak yang diperbuat oleh dua pemajn tersebut.
Kiper Bhayangkara, Aqil Savik, juga menyayangkan kegagalan timnya mendulang angka. Padahal, The Guardian sedang membutuhkan tambahan poin untuk tetap bertahan di Liga 1.
"Dukungan suporter sangat berpengaruh untuk Persebaya. Kami datang ke sini untuk menang dan berjuang sampai akhir. Sayangnya, tadi kecolongan. Kami akan berjuanh lagi untuk keluar dari zona degradasi," ungkapnya.
Masih Juru Kunci
Hasil ini tidak mengubah posisi Bhayangkara yang ada posisi juru kunci di klasemen sementara. Mereka masih mengoleksi 15 poin dalam 24 pertandingan.
Kini, hanya tersisa 10 pertandingan. Bhayangkara harus berjuang keras lolos dari jeratan degradasi dalam jumlah petandingan yang tersisa tersebut.