Bola.com, Jakarta - Chelsea masih terkapar di posisi ke-11 klasemen sementara Liga Inggris 2023/2024. Artinya, Chelsea belum menunjukkan kemajuan signifikan sepanjang musim ini meski telah dikomandoi pelatih anyar, Mauricio Pochettino.
Awalnya, manajemen Chelsea berharap Pochettino bisa mendongkrak performa London Biru setelah musim lalu ada di posisi ke-12. Jebloknya kinerja pelatih ber-KTP Argentina itu membuat posisinya kian terancam.
Pada sisi lain, ada yang menganggap keliru besar jika bos besar Todd Boehly memecat Pochettino sebelum Final Piala Carabao bulan ini. Tapi, segala sesuatu bisa saja terjadi di tengah jalan.
Bagi Boehly, memecat pelatih bukanlah hal yang tabu sejak pengusaha kaya raya Amerika Serikat tersebut mengambil alih Chelsea, dua tahun lalu. Tak hanya di Chelsea, memakzulkan pelatih juga sudah lazim dalam sejarah panjang Premier League. Pada 2021 misalnya, Tottenham Hotspur melakukannya terhadap Jose Mourinho.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jajak Pendapat
Jika saja ada jajak pendapat, sebagai besar penggemar Chelsea pastinya kangen kehadiran Mourinho ke Stamford Bridge. Selama menukangi Chelsea dalam dua periode (2004–2007, 2013–2015), Mourinho sukses mempersembahkan tiga trofi Liga Inggris.
Tapi penggemar siap-siap mewek, karena Mourinho belum tentu mau kembali ke pangkuan mereka. Kalau pun ingin kembali ke Inggris, Mourinho kemungkinan besar lebih memilih klub lain ketimbang sang mantan.
The Sun merilis, kans Jose Mourinho memang tak besar. Tapi, peluang tetap ada, apalagi Chelsea butuh performa pragmatis yang bisa memberi mereka trofi, apapun itu. The Special One bisa menjadi jawaban praktis tersebut.
Nasib Pelatih
Kembali ke nasib Pochettino, bisa saja nasibnya bakal sama dengan Thomas Tuchel, Graham Potter, serta Frank Lampard. Semuanya berakhir dengan pemecatan usai gagal menukangi skuad termahal dalam sejarah klub.
Tommy Tuchel dari Jerman hanya bertahan 100 hari sebelum mendapatkan surat PHK. Potter beroperasi tujuh bulan dan Lampard malah hanya 11 pertandingan. Boehly dan temannya Behdad Eghbali membeli Chelsea seharga 2,5 miliar pounds pada Mei 2022.
Mereka berjanji menginvestasikan 1,75 miliar pounds lagi merevolusi mesin perangnya di bawah rezim Pochettino. Sang pelatih terkenal karena kemampuannya dalam mengembangkan pemain-pemain muda. Sayang, rencana awal itu tak berjalan mulus, karena banyak pemain mahal yang datang.
Keputusan Nasib
Pada sisi lain, di tengah keterpurukan, Chelsea berada di final Carabao Cup alias Piala Liga Inggris. Mereka menjejakkan kaki di final, dan akan berhadapan dengan Liverpool, 25 Februari 2024.
Pochettino mengakui pekerjaannya tidak aman. Tapi satu hal yang pasti, dia tidak akan berhenti. Hal yang sama juga diinginkan oleh beberapa penggemar Chelsea yang berteriak-teriak dalam kekalahan memalukan 2-4 dari Wolves.
Mereka juga bernyanyi untuk mantan pemilik Chelsea sebelumnya, Roman Abramovich. Ini pastinya membuat kuping Boehly panas dan merasa tak nyaman. The Sun beropini, persoalan Chelsea memang rumit. Tapi, memecat Pochettino sebelum final Piala Liga Inggris merupakan langkah yang kurang tepat.
Jadi, Boehly harus bisa menahan emosi.
Performa Pelatih
Mauricio Pochettino
- Pertandingan: 31
- Menang: 14
- Persentase Kemenangan: 45%
Frank Lampard
- Pertandingan: 11
- Menang: 1
- Persentase Kemenangan: 9%
Graham Potter
- Pertandingan: 31
- Menang: 12
- Persentase Kemenangan: 39%
Thomas Tuchel
- Pertandingan: 100
- Menang: 60
- Persentase Kemenangan: 60%
Sumber : The Sun
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda