Bola.com, Jakarta - Pegadaian Liga 2 2023/2024 bakal memasuki babak semifinal. Fase ini sangat krusial bagi empat tim yakni PSBS Biak, Semen Padang, Persiraja, dan Malut United.
Inilah babak akhir untuk menentukan tim mana yang meraih tiket promosi ke Liga 1 2024/2025.
Jika mengamati jalannya kompetisi kasta kedua Indonesia ini sejak awal penyisihan grup, persaingan antarkontestan sungguh sangat sengit. Empat tim semifinalis tersebut telah benar-benar tersaring lewat laga-laga yang ketat.
Dari empat tim di atas, rasanya sangat menarik dikupas bagaimana sepak terjang PSBS Biak musim ini. Apalagi klub berjulukan Badai Pasifik ini harus bersaing dengan klub-klub yang juga ditangani arsitek-arsitek kawakan Indonesia.
Ada Eduard Ivakdalam (Persewar), Toni Ho (Persipura), Bambang Nurdiansyah (Persipal), Jaya Hartono (Sulut United), Jafri Sastra (Kalteng Putra), dan Nil Maizar (Persiba Balikpapan). Tim yang awalnya ditangani Hendri Susilo ini sangat perkasa di penyisihan Grup D.
Pergantian Pelatih
Tapi sayang. Meski PSBS memimpin klasemen putaran pertama, Hendri Susilo harus menerima kenyataan pahit lengser sebagai juru taktik.
Di antara tujuh pelatih di Grup D hanya Jaya Hartono yang bertahan hingga babak penyisihan usai. Enam orang sisanya harus lengser di tengah jalan. Inilah bukti betapa kerasnya rivalitas Liga 2 kali ini.
Beruntung Hendri Susilo telah membangun pondasi tim kuat. Sehingga Regi Aditya yang menggantikan Hendri tinggal memupuk kembali mental laga Ruben Sanadi dkk. setelah mengalami dua kekalahan di fase grup.
Layak
PSBS memang sangat layak jadi semifinalis musim ini. Mereka selalu memimpin klasemen dan lolos duluan sejak fase Reguler dan Championship Series.
Dari total 18 kali main, PSBS meraih 13 kemenangan, 3 seri dan dua kali kalah. Produktifitasnya sangat bagus dengan memasukkan 33 dengan kemasukan 12 gol.
Kekuatan teknis PSBS memang pilih tanding. Ada tiga figur pengalaman duduk sebagai asisten pelatih seperti Ellie Aiboy, Erol Iba, dan pelatih kiper Joice Sorongan.
Bertabur Bintang
PSBS memborong lima pemain naturalisasi kawakan mulai Fabiano Beltrame, Otavio Dutra, Osas Saha, Beto Goncalves, dan Mamadou Barry. Ini belum termasuk penggawa lokal mumpuni laiknya kiper Mario Londok dan Gerry Mandagi, Ruben Sanadi, Fandry Imbiri, Israel Wamiau, Melcior Majefat, M. Tahir, dan Yohanis Nabar.
Di babak ini, PSBS bisa dibilang menjadi penjaga marwah sepak bola Papua, setelah Persipura dan Persewar gagal. Jika sukses promosi ke Liga 1, maka PSBS mengisi kekosongan wakil Papua sejak Persipura terdegradasi pada musim 2021