Bola.com, Jakarta - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menaksir klub-klub BRI Liga 1 2023/2024 mesti menyiapkan biaya ekstra yang jumlahnya sangat besar jika kompetisi diliburkan selama sebulan.
Ide penyetopan BRI Liga 1 muncul ke permukaan demi mendukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 Qatar yang akan digelar pada 15 April-3 Mei 2024.
Soalnya, Piala Asia U-23 2024 tidak masuk kalender FIFA sehingga klub-klub BRI Liga 1 berhak untuk tidak melepas pemainnya ke Timnas Indonesia U-23.
Dalam periode itu, PT LIB bakal menyelenggarakan pekan ke-32 hingga ke-34 BRI Liga 1 yang menjadi masa krusial dan menentukan untuk zona degradasi dan championship series.
Simulasi PT LIB
Ferry Paulus menghitung bahwa biaya operasional para peserta BRI Liga 1 bisa membengkak hingga Rp100 miliar bila kondisi itu terjadi.
"Kalau di kami, tidak seberapa tambahan biaya itu. Tapi ada beban operasional klub mulai dari gaji dan sebagainya," ujar Ferry Paulus.
"Kami sudah buat simulasi. Jadi ada kisaran Rp100 miliar kalau mundur sebulan," imbuh mantan Direktur Persija Jakarta ini.
PT LIB Tidak Masalah
Jika 18 klub mencapai Rp100 miliar, bagaimana dengan PT LIB? "Kalau dari PT LIB, mungkin tambahannya sekitar Rp13 miliar," ucap Ferry Paulus.
"Kalau dari kami, tidak masalah kompetisi diliburkan bukan karena kami banyak uang. Tapi ada konsekuensi untuk menambah biaya kompetisi setidaknya satu bulan," katanya.
Sudah Bertemu dengan PSSI
PT LIB telah membahas terkait kemungkinan meliburkan BRI Liga 1 di Piala Asia U-23 2024 dengan PSSI dan stakeholder lain, namun belum bisa memebrikan kepastian.
Di Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 ditargetkan lolos ke babak delapan besar, yang juga menjadi pertaruhan Shin Tae-yong sebagai pelatih.