Deretan Pemain Naturalisasi yang Tak Pernah Bela Timnas Indonesia: Belum Berjodoh dengan Seragam Merah-Putih

oleh Aryo Atmaja diperbarui 17 Jul 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi - Herman Dzumafo, Fabiano Beltrame, Silvio Escobar (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sudah cukup lama menggunakan cara naturalisasi pemain demi memperkuat tim. Proses naturalisasi merupakan perpindahan pemain asing yang memperkuat tim Merah-putih setelah menjadi WNI sesuai syarat perundang-undangan.

Program naturalisasi yang digencarkan PSSI demi mendongkrak prestasi Timnas Indonesia mulai membuahkan hasil. Skuad garuda yang di bawah asuhan Shin Tae-yong berhasil mencatatkan rekor baru dengan tembus hingga ke babak 16 besar Piala Asia 2023.

Advertisement

Tidak sampai di situ, Timnas Indonesia U-23 finis di peringkat empat Piala Asia U-23 2024, dan menjalani play-off melawan Guinea, meski harus kalah dan gagal ke Olimpiade Paris 2024.

Kiprah hebat lainnya adalah saat Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Menjadi satu-satunya wakil ASEAN dan siap bersaing dengan Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.

Ada nama-nama seperti, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Justin Hubner, Sandy Walsh, Ivar Jenner, hingga Rafael Struick sudah mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia.

Kemudian masih ada tenaga baru dengan masuknya Nathan Tjoe-A-0n, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Calvin Verdonk. Timnas Indonesia juga sedang menunggu keabsahan kiper Maarten Paes yang sudah menjadi WNI.

Namun sejatinya program naturalisasi ini bukanlah hal baru. PSSI sudah pernah melakukannya sejak 2010 silam mulai dari era Cristian Gonzales, disusul Greg Nwokolo, Ilija Spasojevic, hingga Victor Igbonefo.

Setidaknya sudah ada puluhan pemain asal luar negeri yang rela berganti kewarganegaraan demi bisa berstatus sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Namun tidak semuanya bisa mewujudkan membela tim Merah-putih.

Berikut ini deretan pemain yang sudah telanjur menjadi WNI namun belum sempat menjadi bagian dari Timnas Indonesia.

2 dari 9 halaman

Herman Dzumafo

Laga penutup pekan ke-33 BRI Liga 1 yang mempertemukan Bhayangkara FC dan Persija Jakarta di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (26/3/2022) berakhir imbang 1-1. Dua gol yang tercipta dicetak dua striker beda angkatan, Taufik Hidayat dan Herman Dzumafo. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Herman Dzumafo Epandi lahir di Kamerun pada 21 Februari 1980. Penyerang yang dinaturalisasi menjadi WNI pada 2017 itu kini masih aktif bermain untuk klub Liga 2 2023/2024, Persela Lamongan. 

Status WNI didapat Herman Dzumafo setelah 10 tahun berkarier di Indonesia atau sejak 2007 membela PSPS Pekanbaru, Arema FC, Persib Bandung, Persela Lamongan hingga Bhayangkara FC. Meski bekerja apik di level klub Herman belum pernah dipanggil ke Timnas Indonesia.

3 dari 9 halaman

Silvio Escobar

Striker Persija Jakarta, Silvio Escobar, bertepuk tangan saat melawan Becamex Binh Duong pada laga Piala AFC di SUGBK, Jakarta, Selasa (26/2). Kedua klub bermain imbang 0-0. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Silvio Escobar Benitez lahir 18 Juli 1986 di Paraguay. Sama seperti Herman Dzumafo dia saat ini masih aktif bermain sebagai penyerang untuk klub Liga 2 2023/2024 Persela Lamongan. 

Escobar menikah dengan wanita Indonesia Merry Marsita pada 2016. Orang asing yang menikah secara sah dengan WNI merupakan salah satu kriteria yang dipenuhi Escobar untuk menjadi WNI.

4 dari 9 halaman

Guy Junior

Guy Junior menjadi kekuatan baru Madura United untuk putaran kedua TSC 2016. (Bola.com/Robby Firly)

Guy Junior adalah pemain asal Kamerun yang berkarier di Indonesia sejak 2005. Dia membela sejumlah klub top di tanah air seperti PSM Makassar, Madura United, hingga PSS Sleman. 

Pada 2016 Guy Junior pun memutuskan menjadi WNI. Namun kinerja apik bersama klub-klub di Liga 1 belum memikat pelatih Timnas Indonesia hingga kini.

5 dari 9 halaman

Charles Orock

Charles Orock merupakan pemain yang lahir di Kamerun pada 6 Mei 1983. Meski asing di telinga pencinta sepak bola Indonesia faktanya Orock merupakan orang Kamerun yang telah dinaturalisasi jadi WNI pada 2017.

6 dari 9 halaman

O.K. John

Winger PSIS Semarang, Oktafianus Fernando berduel dengan bek RANS Nusantara FC, O.K John dalam laga perdana BRI Liga 1 2022/2023 (23/7/2022). (Dok. PSIS Semarang)

O.K John lahir pada 22 Juli 1983 di Nigeria. Punya tubuh tinggi besar, membuatnya piawai sebagai bek tengah yag kuat. Ia berkelana ke sejumlah klub besar Indonesia, seperti Madura United, Persebaya, hingga Persija. 

Pemain yang kini berusia 40 tahun itu dinaturalisasi menjadi WNI pada 2018. Namun O.K Jhon belum pernah dipanggil untuk memperkuat timnas sejak dinaturalisasi.  Dia terakhir bermain saat di Liga 1 saat dikontrak RANS Nusantara FC di musim 2022/2023.

7 dari 9 halaman

Zoubairu Garba

Zoubairu Garba pemain asal Kamerun pada 20 Oktober 1985. Dia menjadi pemain berkebangsaan Indonesia usai dinaturalisasi pada 2019. 

Setelah berkelana ke sejumlah klub di Liga Indonesia Zoubairu Garba pada 2021 dipinang klub asal Malaysia Perak FC.

8 dari 9 halaman

Mohammadou Al-Hadji

Pemain yang berposisi sebagai bek tengah itu sebelumnya dia pernah membela PSIS Semarang, Sriwijaya, hingga Persebaya Surabaya. 2. Mohammadou Al-Hadji (2018).

Mohammadou Al-Hadji adalah pesepakbola kelahiran Kamerun pada 26 November 1986 yang berposisi sebagai bek tengah.  Pada 31 Januari 2018 dia resmi menjadi WNI setelah melalui proses naturalisasi.

Mohammadou Al-Hadji sudah membela sejumlah klub Indonesia seperti PKT Bontang, Persik Kediri, PSMS Medan, hingga Barito Putera.  Namun bek kelahiran Nanga Eboko Kamerun tak kunjung menarik minat pelatih Timnas Indonesia hingga saat ini.

9 dari 9 halaman

Fabiano Beltrame

Bintang baru Persis Solo, Fabiano Beltrame. (Dok Persis Solo)

Fabiano Da Rosa Beltrame lahir pada 29 agustus 1982 di Brazil. Pemain yang berposisi bek itu dinilai tangguh dalam menjaga lini pertahanan. 

Kuat dalam bola-bola atas dan piawai dalam menjaga kedalaman. Ia kini membela klub Liga 2 PSBS Biak bersama Beto Goncalves.

Fabiano Beltrame pernah bermain untuk banyak klub top Indonesia mulai dari Persela, Arema Cronus, Persija, Madura United, Persib, Persis Solo, dan kini di PSBS Biak.  Kendati penampilannya stabil, dia belum pernah memperkuat Timnas Indonesia sejak dinaturalisasi menjadi WNI pada 2019.

Sumber: Berbagai Sumber

Berita Terkait