Perjalanan Malut United hingga Semifinal Pegadaian Liga 2: Berbekal Skuad Level Liga 1

oleh Iwan Setiawan diperbarui 10 Feb 2024, 09:00 WIB
Malut United. (Bola.com/Dok.Malut United).

Bola.com, Jakarta - Pegadaian Liga 2 2023/2024 kini akan memasuki babak semifinal. Malut United menjadi salah satu tim yang kini melaju ke fase itu.

Malut United akan berjumpa dengan Semen Padang di semifinal Pegadaian Liga 2 2023/2024 yang menggunakan sistem home and away. Selangkah lagi, tim yang ditangani Imran Nahumarury ini bisa menggenggam tiket promosi ke Liga 1.

Advertisement

Sebenarnya, bukan sebuah kejutan jika Malut United sampai ke semifinal. Sebelum Liga 2 musim ini bergulir, tim berjulukan Laskar Kie Raha itu diprediksi menjadi salah satu favorit juara.

Tim ini sangat serius dalam membentuk tim. Mayoritas mereka mendatangkan banyak pemain dari Liga 1. Tak hanya itu, sederet pemain Maluku dan sekitarnya dipulangkan, karena mereka pasti rindu bermain untuk tim kampung halaman.

Seperti Ilham Udin Armaiyn, Rifal Lastori, Irfan Lestaluhu, Fingky Pasamba, Alwi Slamat dan Frets Butuan, beberapa nama lainnya.

Selain itu, mereka ditangani pelatih yang juga putra daerah, yakni Imran Nahumarury. Nama yang sangat disegani, lantaran dia sempat jadi bagian Timnas Indonesia.

Tak cukup sampai di situ, ada beberapa mantan anak buahnya di PSIS yang dibawa, seperti Ray Redondo, Joko Ribowo, Hari Nur, Rio Saputro hingga Wawan Febrianto.

Beberapa nama sarat pengalaman juga tak lupa didatangkan. Dedi Gusmawan, Bagus Nirwanto dan Hendra Bayauw jadi contohnya.

Jadi, kedalaman skuat Malut United jadi salah satu yang terbaik, sehingga Imran sebagai pelatih tak pusing memilih starting eleven.

Jika ada pemain yang absen, penggantinya punya kualitas sepadan. Dari statistik menit bermain, semua pemain Malut United sudah diturunkan di babak pertama dan 12 besar.

2 dari 4 halaman

Dua Kali Kalah

Tuan rumah FC Bekasi City gagal mengamankan kemenangan perdananya pada babak 12 besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 setelah ditahan imbang Malut United 2-2 di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (18/1/2024). Hasil ini tentu sangat menyakitkan karena sejatinya tuan rumah masih unggul 2-1 saat babak kedua memasuki masa injury time. Namun tepat di menit akhir masa injury time yang berdurasi 4 menit, Frets Butuan mencetak gol penyeimbang 2-2 setelah memanfaatkan umpan tendangan bebas Dave Mustaine. Dengan hasil ini FC Bekasi City masih menghuni dasar klasemen alias posisi ke-4 Grup Y dengan koleksi 2 poin dari 3 laga. Sementara Malut United mampu menggusur Deltras Sidoarjo dari posisi runner-up dengan raihan 3 poin hasil tiga kali imbang. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dengan materi mumpuni, perjalanan Malut United agak tersendat di fase awal. Pada babak pertama, mereka tergabung di Grup 2.

Dari enam laga awal, mereka baru meraih dua kemenangan. Sisanya, tiga kali imbang dan sekali kalah. Disinyalir, faktor adaptasi masih jadi kendala.

Namun, putaran kedua mereka bangkit. Empat kemenangan berhasil diraih, sehingga mereka lolos ke 12 besar sebagai runner up.

Justru Bekasi City yang jadi pimpinan klasemen. Untungnya, di fase ini mereka hanya kalah dua kali. Dari PSIM Yogyakarta dan Bekasi City. Sehingga mereka masih bisa lolos ke babak berikutnya

Baru di babak 12 besar, Malut United lebih solid. Mereka berada di Grup B bersama Deltras Sidoarjo, Persela Lamongan, dan Bekasi City. Malut United berhasil jadi juara grup. Mereka tak terkalahkan dan meraih 10 poin.

Tim ini jadi yang tersubur dengan mencetak 9 gol. Hanya Persela Lamongan yang tidak bisa dikalahkan. Sedangkan Bekasi City dan Deltras sudah dikalahkan.

Hanya saja, Malut United meraih empat kali hasil imbang di babak ini. Tapi itu sudah cukup mengantarnya ke babak semifinal.

3 dari 4 halaman

Menanti Tuah Rifal Lastori

Untuk ukuran tim Liga 2, skuad Malut United tentu mentereng. Namun, dari barisan para pemain sarat pengalaman, ada satu nama yang punya catatan apik di Liga 2,yakni winger Rifal Lastori. Pemain 27 tahun itu sudah mengantarkan tiga tim berbeda promosi ke kasta tertinggi.

Seperti PSIS Semarang (2017), PSS Sleman (2018) dan Rans Nusantara (2022). Selangkah lagi dia bisa membuat sejarah sebagai pemain yang mengantarkan empat tim berbeda ke Liga 1. Dengan catatan Malut United melaju ke babak final Liga 2.

Hanya saja, peran Lastori tidak sebesar di klub sebelumnya. Saat ini, dia turun dalam 11 pertandingan. Belum ada gol dan assist yang dibuatnya. Namun, tidak dipungkiri jika dia masih sering jadi pilihan utama di sektor sayap.

Kecepatan dan skill individunya kerap merepotkan lawan. Apalagi saat ini dia lebih matang pada usia 26 tahun. Tentunya dia berhasrat bisa mengantarkan klub daerahnya ke Liga 1. Kesempatan itu kini terbuka lebar, karena dia berada di tim yang punya materi pemain kuat.

4 dari 4 halaman

Jose Wilkson Lengkapi Kegarangan Lini Depan

Pemain Malut United, Jose Wilkson (tengah) melepaskan tendangan yang berusaha diblok pemain FC Bekasi City, Aditia Gigis pada laga ketiga Grup Y babak 12 besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Kamis (18/1/2024). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sejak putaran kedua fase awal hingga babak 12 besar, produktivitas gol Malut United membaik. Total mereka mencetak 25 gol sebelum partai semifinal digelar.

Itu tak lain berkat kedatangan striker asal Brasil, Jose Wilkson. Dia baru didatangkan pada paruh musim dan langsung jadi tumpuan lini depan.

Total, Wilkson tampil dalam 12 pertandingan dan berhasil mencetak 8 gol. Itu membuatnya jadi pemain tersubur di Malut United. Bisa dibilang Wilkson jadi puzzle terakhir lini depan Malut United, karena mereka punya banyak pemain hebat di depan.

Namun, karakternya mayoritas sebagai perusak pertahanan lawan, seperti Frets Butuan, Hari Nur, Rifal Lastori dan lainnya. Sedangkan Wilkson datang sebagai targetman. Sehingga lengkap sudah kebutuhan Malut United di lini depan.

Wilson sendiri seperti tidak kesulitan beradaptasi. Sebab, dia sempat berkarier di Liga 1 bersama Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan musim 2022. Total 10 gol dicetaknya bersama dua klub berbeda. Jadi, dia punya modal untuk merasakan kerasnya Liga 2.

Berita Terkait