Bola.com, Jakarta - Balapan MotoGP Malaysia 2015 di Sirkuit Sepang membuat hubungan Marc Marquez dan Valentino Rossi tidak pernah kembali seperti biasa lagi.
Namun meskipun punya hubungan tidak baik dengan Valentino Rossi, Marc Marquez menegaskan juara dunia sembilan kali itu tetap ia anggap sebagai referensi dalam karier.
Pada film dokumenter yang dirilis DAZN, Marc Marquez mengaku punya dua referensi dalam kariernya di ajang MotoGP.
Dua sosok tersebut yaitu Valentino Rossi dan Dani Pedrosa. "Dani karena dia adalah pembalap muda di kategori yang lebih rendah yang menjadi panutan dan Valentino karena dia menang di MotoGP," kata Marc Marquez.
"Saya beruntung dapat menghadapinya dan juga beruntung bisa mengalahkannya, bagian yang kurang beruntung adalah dia mengalahkan saya dalam satu tahun dan beberapa balapan."
"Saya beruntung bisa berbagi lintasan dan belajar darinya. Itu adalah tahun-tahun yang sangat indah," tambahnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rivalitas Marquez dan Rossi
Sekarang, fans sudah tidak bisa lagi melihat rivalitas Valentino Rossi dan Marc Marquez pada balapan MotoGP. Karena The Doctor sudah pensiun dari ajang MotoGP.
Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan rekonsiliasi dengan Valentino Rossi di luar lintasan, Marc Marquez mengaku tidak bisa menjawabnya.
"Karena itu tidak tergantung pada saya, jadi saya tidak bisa menjawabnya," ungkap Marc Marquez.
Idolai Alonso
Selain menjadikan Valentino Rossi sebagai referensi di ajang MotoGP, Marc Marquez mengaku mengidolai pembalap Formula 1 Fernando Alonso.
"Ketika saya berusia 10, 15 tahun, saat saya duduk di sofa di rumah bersama orang tua saya, kami mendukung Fernando Alonso karena dialah yang membuat F1 booming di F1," kata Marc.
"Bagi saya, Fernando adalah referensi. Tidak hanya di lintasan karena bakatnya, tetapi yang paling mengesankan bagi saya adalah momen ketika ia comeback ke F1."
"Karena sangat sulit untuk kembali ke sebuah olahraga dan masih kompetitif," tambah pembalap Gresini Racing itu.
Sumber: Motorcylesports.net