Bola.com, Jakarta - Sepak bola identik dengan persaingan sengit dan banyak drama, baik di dalam maupun luar stadion. Tak ubahnya dalam sebuah peperangan, duel di lapangan rumput juga mengharuskan setiap pemain berjuang hingga tetes darah terakhir.
Kemenangan adalah harga mati karena ego serta nama besar klub atau timnas dipertaruhkan di sini. Oleh karena itulah, tak jarang perpecahan atau perkelahian sesama pemain atau bahkan sesama tim kerap terjadi.
Soalnya, beberapa pemain adalah rekan satu tim di level klub tetapi akhirnya terlibat perkelahian selama pertandingan kala mewakili negara masing-masing. Namun, pada suatu titik di kemudian hari, pemain-pemain yang bertikai tadi malah menjadi teman setim dan beberapa di antaranya tetap bersahabat hingga kini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Andy Cole dan Teddy Sheringham
Sekarang mengenai sepasang pemain yang harus mengesampingkan perbedaan mereka sebagai rekan satu tim di Old Trafford. Andy Cole berselisih paham dengan Teddy Sheringham ketika melakukan debutnya di Inggris pada tahun 1995.
Ketika itu, Cole masuk sebagai pemain pengganti. Ia sempat mendapat ejekan dari Teddy. Uniknya, keduanya bergabung di Manchester United, dua tahun kemudian.
Mereka bermain bareng lebih dari 95 kali dan memenangkan lima penghargaan untuk MU. Uniknya, pasangan ini tidak pernah berbicara satu sama lain, tetapi masih berhasil membuat duet maut.
Pada 2023, Sheringham mengatakan pasangan itu secara tidak resmi berbaikan di klub malam bertahun-tahun setelah mereka pensiun.
Alexis Sanchez dan Marcos Rojo
Alexis Sanchez dan Marcos Rojo sempat terlibat ketegangan setelah tiba di Liga Ingris pada jendela musim panas 2014. Mereka bergabung dengan Arsenal dan Manchester United.
Sanchez mewakili Chile, dan Rojo bermain untuk Argentina. Persaingan sengit kedua negara membuat duo ini sering bertengkar dalam pertandingan antara Arsenal kontra MU.
Hal ini membuat segalanya menjadi canggung ketika Sanchez pindah ke Old Trafford pada Januari 2018. Rojo mengaku bereaksi tidak percaya setelah mengetahui kabar tersebut dari manajer Jose Mourinho.
Kendati demikian, keduanya masih mampu beradaptasi menjadi rekan satu tim. Muncul rumors, Sanchez telah bertaruh dengan pemain Argentina itu kalau Mourinho akan dipecat pada Desember 2018.
Lee Bowyer dan Kieron Dyer
Perseteruan Lee Bowyer dari Newcastle United dan Kieron Dyer pada 2005 menjadi sesuatu yang melegenda di Liga Inggris. Ceritanya, ketika itu Newcastle, yang kehilangan satu pemain akibat kartu merah, tertinggal 0-3 di kandang Aston Villa.
Lee dan Kieron justru terlibat perkelahian, yang harus dipisahkan para pemain Newcastle dan Aston Villa. Tentu saja, mereka berdua dikeluarkan dari lapangan, dan setelah Bowyer disalahkan atas insiden tersebut, dia dilarang tampil dalam enam pertandingan.
Hebatnya, dua nama ini melanjutkan hidup dan bermain harmonis untuk Newcastle. Mereka bersama lagi di West Ham United antara tahun 2007 dan 2009.
Craig Bellamy dan John Arne Riise
Pada 2007, perseteruan antara rekan setim di Liverpool, Craig Bellamy dan John Arne Riise, menjadi cerita khusus. Hal itu terjadi jelang pertandingan tandang ke markas Barcelona di panggung Liga Champions.
Bellamy dan Riise berantem di lokasi karaoke. Bellamy sampai masih ke kamar Riise, lalu memukul bek tersebut dengan stik golf.setelah mencoba membuat pemain Norwegia itu bernyanyi karaoke di malam hari, dan membalas malam itu juga dengan masuk ke kamarnya dan memukul kaki bek sayap itu dengan tongkat golf.
Hebatnya, di laga berikutnya, kedua pemain berhasil mencatatkan namanya di daftar pencetak gol saat Liverpool menang 2-1 di Camp Nou. Bellamy merayakan golnya dengan menirukan ayunan stik golf.
Frank Rijkaard dan Rudi Voller
Dalam satu momen paling terkenal dalam sejarah Piala Dunia, pertandingan sengit antara Belanda dan Jerman Barat memanas. Hal itu terjadi setelah adanya bentrok bek Belanda, Frank Rijkaard kontra striker Jerman, Rudi Voller.
Saat itu, Rijkaard terlihat meludahi sang lawan. Akhirnya, dua pemain tersebut harus rela keluar akibat kelakuan buruk di lapangan. Rijkaard mengaku bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka kepada Voller.
Beberapa tahun kemudian, pasangan tersebut membintangi sebuah iklan produk bahan makanan.
Sumber : Givemesport
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda