Bola.com, Bogor - Pelatihan penerapan VAR sudah memasuki fase ketiga. Pada fase tersebut, wasit dan asisten wasit terpilih menjalankan simulasi pertandingan.
Seperti yang dilakukan di Lapangan JSI Resort Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/2/2024). Sebanyak 13 wasit terpilih dan 22 asisten wasit intens mengikuti pelatihan VAR.
Satu di antaranya adalah Thoriq Alkatiri. Wasit asal Purwakarta, Jawa Barat ini pun menceritakan bagaimana proses pelatihan tersebut.
Menurut Thoriq Alkatiri, saat ini proses pelatihan VAR sebenarnya sudah memasuki fase akhir. Para wasit dan asisten wasit terus mengulang menu latihan agar semakin terbiasa.
“Sudah memasuki tahap akhir, hanya pengulangan agar terbiasa di ruangan VAR. Full match ini dilakukan agar wasit-wasit terbiasa menggunakan teknologi,” kata Thoriq.
---
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Benda Baru
VAR adalah hal yang baru di sepak bola Indonesia. Liga level profesional di Tanah Air belum pernah memakai teknologi itu. Thoriq Alkatiri merasa ia dan rekan-rekannya perlu melakukan adaptasi lebih.
“Soal adaptasi VAR, namanya benda baru, kami lagi belajar,” tutur sosok yang kini berusia 35 tahun tersebut.
Menurut Thoriq Alkatiri, sebelumnya ia menjalani hanya menjalani latihan VAR dengan menggunakan simulator. Namun, belakangan dicoba di pertandingan sebenarnya, meski masih bersifat laga tak resmi.
“Seperti saya jelaskan, sudah mulai terbiasa beberapa kali mengulangi. Sebelumnya simulator tanpa di lapangan, sekarang real match, jadi terbiasa,” tuturnya.
Tak Semua Dapat Intervensi VAR
Ada satu hal yang perlu diingat, yakni tak semua kejadian di lapangan membutuhkan intervensi dari VAR.
Direktur operasional PT LIB yang sekaligus menjabat sebagai Project Leader VAR, Asep Saputra mencoba memberikan penjelasan mengenai hal itu.
"Kalau kita lihat dari protokol VAR itu, hanya ada empat kejadian sebetulnya. Pertama kejadian gol atau tidak gol, lalu penalti atau tidak penalti, ada possibility red card atau kartu merah langsung, atau ada kesalahan keputusan yang sempat dilakukan wasit," ujar Asep Saputra.