Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2023/2024 dipastikan akan menggunakan VAR. Penggunaan teknologi itu akan dilakukan ketika memasuki Championship Series pada Mei 2024.
Sebenarnya penggunaan VAR itu sempat ditunda. Sebab, rencananya teknologi yang membantu kinerja wasit itu digunakan mulai Februari lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir, proses persiapan penerapan VAR terus dilakukan. Termasuk memberikan pelatihan dan simulasi kepada perangkat pertandingan.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni pun senang dengan rencana penggunaan VAR. Itu menjadi langkah maju menurut Kusnaeni.
"Ini sebuah langkah maju yang baik. VAR memang sudah jadi kebutuhan dan menjadi salah satu standar kompetisi sepak bola profesional yang baik," kata Kusnaeni.
----
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Perlu Tergesa-gesa
Mohamad Kusnaeni kemudian meminta penggunaan VAR tidak terburu-buru diterapkan. Persiapan maksimal perlu benar-benar dilakukan.
"Namun, saya sarankan agar penerapan VAR di Liga 1 dilakukan secara cermat dan bijak. Tidak perlu tergesa-gesa hanya karena tekanan publik," tutur sosok yang akrab disapa Bung Kus itu.
"Pastikan dulu semuanya siap. Tidak hanya infrastruktur dan teknologinya, tapi terutama SDM yang mengoperasikan teknologi tersebut. Itu yang paling penting," sambungnya.
Musim Depan
Mohamad Kusnaeni menyebut waktu paling ideal untuk mulai menggunakan VAR secara penuh adalah mulai awal musim 2024/2025. Saat ini PSSI dan PT LIB hanya perlu terus melakukan persiapan.
"Mungkin yang ideal dimulai musim depan. Sekarang lakukan dulu uji coba VAR di pertandingan-pertandingan non-kompetisi. Kita lihat dulu dan evaluasi secara serius," saran dari Bung Kus.
Salah satu tantangan dalam penerapan VAR adalah kesiapan SDM. Hal itu juga disoroti oleh Mohamad Kusnaeni.
"Pada saat bersamaan, perkuat SDM kita dengan memperbanyak pelatihan dan sertifikasi secara intensif. Ingat, dalam setiap pekan setidaknya akan berlangsung sembilan pertandingan secara serentak di Liga 1. Artinya dibutuhkan puluhan pengadil VAR yang bersertifikat," lanjut Kusnaeni.
Jangan Mengecewakan
Mohamad Kusnaeni kemudian meminta agar jumlah perangkat pertandingan yang bersertifikat VAR terus ditambah. Jika nanti diperlukan pergantian di tengah kompetisi bisa berjalan mulus.
"Belum lagi kalau terjadi promosi dan degradasi. Pengadil VAR yang tidak bagus kinerjanya harus diganti oleh pengadil VAR cadangan yang diharapkan lebih baik," ujarnya.
"Faktor SDM ini akan menjadi isu krusial dalam penerapan VAR. Jadi, persiapkan secara matang dan serius," sambung Kusnaeni.
Sosok yang menjadi komentator pertandingan BRI Liga 1 di Indosiar itu juga mengingatkan agar nanti publik tidak kecewa dengan penggunaan VAR.
"Jangan sampai publik malah kecewa karena kehadiran VAR tidak membantu peningkatan kualitas kompetisi. Pastikan bahwa jika VAR diterapkan di Liga 1 itu karena kita memang betul-betul sudah siap," tandas Kusnaeni.