Bola.com, Jakarta Legenda Liverpool, John Aldridge, tak yakin The Reds dapat menggoda Xabi Alonso angkat kaki dari Bayer Leverkusen.
Xabi difavoritkan untuk menggantikan Jurgen Klopp yang akan mengundurkan diri pada akhir musim.
"Dia tampil baik di Valencia sebelum pindah ke Liverpool, namun Benitez hidup dari kejayaan kesuksesan Liga Champions selama bertahun-tahun setelahnya," tulis Aldridge kepada Sunday World.
“Jadi Alonso tidak terkesan dengan cara dia dikeluarkan dari klub dan diberitahu sudah waktunya untuk pergi," lanjutnya.
Xabi Alonso sedang meroket menyusul hasil impresif di Bayer Leverkusen.
Cinta tapi...
Fans Liverpool menganggap Alonso kandidat terbaik untuk menangani The Reds yang akan kehilangan Klopp pada akhir musim ini. Selain sedang moncer bersama Leverkusen, dia juga punya hubungan panjang dengan klub Merseyside tersebut.
“Gareth Barry seharusnya masuk dan mereka perlu mengeluarkan Alonso untuk memberi ruang bagi gajinya, tapi Xabi mengatakan kepada saya saat itu bahwa dia tidak ingin pergi.
“Dia mencintai Liverpool sebagai sebuah klub, dia puas tinggal di kota ini dan mempertimbangkan semua yang telah dia berikan kepada Benitez, dia tidak terkesan dengan cara dia diperlakukan.
Namun, Liverpool butuh menyiapkan dana tidak sedikit untuk membuat Alonso nantinya mudah bermanuver saat menangani tim. Menurut Express, Selasa (13/2/2024), Liverpool harus memangkas beban gaji sebesar 360 ribu pounds (Rp7,1 miliar) per pekan.
Jadi mungkin ini akan menjadi urusan yang belum selesai bagi Alonso jika ada panggilan dari Liverpool yang menawarkan dia kesempatan untuk mengambil alih posisi Klopp.
“Sudah sampai pada titik di mana Anda akan terkejut jika dia bukan pilihan pertama Liverpool untuk menjadi manajer berikutnya, namun tidak ada jaminan hal ini akan terjadi," lanjutnya.
Hormati Kontrak
“Bayer Leverkusen memiliki kontrak dengan Alonso dan mungkin saja mengatakan dia tidak akan pergi ke mana pun musim panas ini.
“Xabi mungkin juga melihat tantangan untuk menggantikan Klopp dan berpikir itu adalah langkah yang terlalu jauh dalam tahap formatif karir kepelatihannya.”